Pengaruh variabel bauran eceran terhadap keputusan pembelian di Distro Clothing Industries Black or White di Kota Jember: Periode analisis tahun 2005

ABSTRAK

Peralihan konsep dari bentuk-bentuk tempat perbelanjaan tradisional menjadi modem pada masa-masa ini seringkali kita temui. Sebuah konsep pemasaran yang matang yang awalnya hanya berbentuk took sederhana (toko- toko tradisional) kemudian dikembangkan menjadi lebih modem (supermarket, hyper market, mini market dll), strategi tersebut yaitu Retail Mix (bauran eceran) yang terdiri dari enam variabel yang terdiri dari location, merchandise, price, communication, store atmosphere dan service. Dengan penerapan strategi yang baik demi menjaring konsumen sebanyak banyaknya serta meraup keuntungan yang maksimal. Dalam perkembangan tersebut, hal yang terjadi adalah persaingan antar gerai atau toko yang cukup ketat, sehingga para pelaku bisnis berpacu dalam menerapkan strategi retail mix dengan konsep yang baru sebagai langkah untuk menarik konsumen, dengan adanya persaingan ini sehingga permasalahan ini semakin luas dan dalam untuk diteliti sebagai bahan kajian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran eceran yang meliputi location (X1), merchandise (X2), communication (X3) dan seruice (X4). terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan menggunakan jenis penelitian explanatori dan sampel yang diolah sebanyak 100 orang responden, Sedangkan alat analisis data yang dipakai adalah regresi linier berganda.

Dari hasil analisis diketahui antara variable dependent (keputusan pembelian) dengan variable independent (location, merchandise, communication, dan service) memiliki korelasi yang kuat yaitu sebesar 86,7% dengan nilai adjust R square 0,719 artinya variable independent mampu menjelaskan variable dependent sebesar 71,9% dan lainnya 281% menjelaskan variable selain location, merchandise, communication, dan service). Dan secara simultan atau bersama-sama (Uji f), diketahui bahwa (retail mix) seperd (location, merchandise, communication, dan service) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 6,619 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3.94. Sedangkan secara parsial (uji t) secara individu, diketahui bahwa (retail mix) berupa service mempunyai pengaruh yang paling dominan diantara variabel yang lain dengan nilai t hitung sebesar 3.103 atau nilai koefisien regresi sebesar 0.199 Dengan demikian berarti (retail mix) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.