Mauludi, Muh Nasru (2013) Perancangan kempabi pondok Pesantren Induk Lirboyo Kediri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
08660022_Pendahuluan.pdf Download (748kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
08660022_Indonesia.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
08660022_Inggris.pdf Download (174kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
08660022_Arab.pdf Download (222kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
08660022_Bab_1.pdf Download (405kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
08660022_Bab_2.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
08660022_Bab_3.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
08660022_Bab_4.pdf Download (23MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
08660022_Bab_5.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 6)
08660022_Bab_6.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 7)
08660022_Bab_7.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text (References)
08660022_Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (Appendices)
08660022_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA:
Pondok pesantren induk Lirboyo Kediri merupakan salah satu pondok pesantren salafiyah yang ada di kota Kediri dan keberadaanya saat ini sudah mulai menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini pendidikan salafiyah mulai ditinggalkan. Penurunan ini dapat dilihat dari fungsi huniannya yang kurang layak ditempati, fungsi pendidikan dari sarana dan prasarana yang kurang memadai, fungsi religius yang kurang dalam kapasitas dan kurangnya fasilitas bagi para peziarah, dan fungsi ekonomi untuk menciptakan pondok pesantren yang mandiri. Dari permasalahan yang ada di pondok pesantren di atas, maka perlu adanya perancangan kembali pondok pesantren induk Lirboyo dengan tetap mempertahankan budaya, adat istiadat, peninggalan sejarah, dan semua potensi dalam tapak (vegetasi, tanah, batu, air, dll) sesuai dengan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai dasar acuannya.
Dalam perancangan kembali pondok pesantren induk Lirboyo ini, tema yang diambil dalam perancangan adalah tema arsitektur Islam dengan pertimbangan sebagaimana objek rancangan merupakan pondok pesantren yang berbasis Islam, maka perlu pendekatan tema yang berbasis Islam pula dalam perancangan kembali pondok pesantren induk Lirboyo ini. Pemilihan tema arsitektur Islam dalam perancangan menerapkan lima prinsip arsitektur Islam dari Nangkula Utaberta, yakni (1) pengingatan akan kerendahan hati, (2) pengingatan akan wakaf dan kesejahteraan publik, (3) pengingatan terhadap toleransi kultural, (4) pengingatan akan kehidupan yang berkelanjutan, dan (5) pengingatan tentang keterbukaan yang mana ke-lima prinsip ini akan menjadi konsep dasar perancangan kembali pondok pesantren induk Lirboyo untuk menghasilkan rancangan yang tetap memperhatikan kondisi dan potensi kawasan, tapak, adat istiadat, dan lingkungan sekitar. Hasil desain pondok pesantren induk Lirboyo ini tetap mempertahankan sirkulasi yang sudah ada, karena telah menjadi sirkulasi keseharian mereka dalam beraktifitas, sehingga dengan begini dapat mengingatkan akan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam hal vegetasi, perancangan ini tetap mempertahankan vegetasi lama yang telah lama tumbuh dan berukuran besar, sebagai salah satu wujud akan kerendah hatian dan kehidupan yang berkelanjutan. Hasil rancangan yang berupa pengingatan wakaf dan kesejahteraan publik berupa mempertahankan 4 bidang usaha. Keberadaan makam tetap dipertahankan dan memberi fasilitas penunjang (seperti gedung tarekat) sebagai wujud toleransi kultural dan keterbukaan terhadap lingkungan sekitar. Selanjutnya dalam bentuk dan tampilan bangunan memakai bentukan yang ada dilingkungan sekitar agar tetap bisa melestarikanya, seperti memakai atap pelana dalam atap hunian, atap joglo untuk bangunan istimewa, atap tumpuk 3 pada masjid, dan kanopi genteng yang menjadi wujud akan toleransi kultural. Dengan begini diharapkan perancangan ini mampu menghasilkan rancangan pondok pesantren induk Lirboyo yang selaras dan sesuai dengan lingkungan sekitar baik dalam hal budaya, adat isti adat, bentuk, skala, dan tampilan bangunan secara benar dan baik sesuai dalam syariat Islam.
ENGLISH:
The Central Lirboyo Islamic Boarding School which is located at Kediri is one of the Islamic boarding school that has been decreased either the quality or the quantity due to the expansion of the technology. The descent can be seen from several factors of the function like: the dormitory function, education function, religious function, and economic function which are lacked to be used. Thus, it necessary to redesign the Central Lirboyo Islamic Boarding School by maintaining the culture, tradition, heritage, and all the potential sources (soil, stone, water, etc) based on Al – Quran and Al – Hadist as the foundation of the reference.
The theme of this redesigning is Islamic Architecture by considering on the object (Islamic Borading School). This research applies five principle of Islamic architecture according to Nangkula Utaberta, (1) humble of memory, (2) the social property and prosperity of memory, (3) cultural tolerance of memory, (4) life continuance of memory, (5) openness of memory. These five principles will be the basic concept redesigning of the central Lirboyo Islamic boarding school in order to create the design that concern on the condition and the district potential, tracks, custom, environment. The result of the design of the central Lirboyo Islamic boarding school still defend the circulation that has already used because it has become their circulation on their daily activity. Therefore, it can increase life of continuance. In this research, the researcher maintains the old plants which have grown in a big size. In the other hand, the result of the social property and prosperity is that conserve four field (entrepreneur, agriculture, fishery, animal husbandry) as the economic sources for Islamic boarding school. The grief has maintained as supporting facility (Sufism building) as cultural tolerance and openness for the surrounding. Next, in shaping and appearance of the building have used a shape from the environment in order it can retain, like in using saddle of roof in dormitory, traditional Java mansion of roof for the especial building, three heaps of roof on the mosque, and the canopy tile which becomes cultural tolerance. Thereby, this research can build a harmonic design of the Central Islamic Boarding School of Lirboyo based on the surrounding in culture, custom, shape, scale, and building appearance in a good way based on Islamic characteristic.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Maslucha, Luluk and Putrie, Yulia Eka | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Redesign; The Central Lirboyo Islamic Boarding School; Islamic Architecture; Redesain; Pondok Pesantren Induk Lirboyo Kediri; Arsitektur Islam; | |||||||||
Subjects: | 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture > 120101 Architectural Design > 12010101 Islamic Architecture 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture > 120110 Architecture of Building for Educational and Research Purposes > 12011099 Architecture of Building for Educational and Research Purposes not elsewhere classified |
|||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Annas Al-haq | |||||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2015 09:02 | |||||||||
Last Modified: | 11 Aug 2015 09:03 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1271 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |