Endahwati, Elsa Sri (2020) Taboo words in American dark comedy movie Sausage Party. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15320131.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
ENGLISH:
Taboo is a word to avoid in communication. People usually avoid saying taboo words because it will cause anxiety, embarrassment, and harm to others in society. People, therefore, still use taboo language in social contact, their actions in some jurisdictions will be considered as crimes, especially for blasphemy or obscenity and also categorized as impoliteness. The meaning of the word taboo is sometimes not like the literal meaning itself which refers to the context of the conversation that occurs. In addition, taboo according to its function is categorized into several types.
This study aims to analyze the types of taboo words and the meaning of taboo words based on the context of the conversation and the situation in the dark comedy animated film "Sausage Party". The type of taboo language according to Battistella (2005) will be used in analyzing, identifying and classifying research. The method in this research is qualitative research where the researcher is the research instrument.
The findings found four categories of taboo words, namely: 1) Epithets; 2) Profanity; 3) Vulgarity 4) Obscenity on some of the main characters, namely: Frank, Barry, Brenda, Sammy and Lavash. In addition, the researcher also adds that the word taboo can have more specific functions and uses: 1) To express disappointment and disappointment; 2) To insult others; 3) To show indifference and 4) To mock authority.
The most dominant types taboo words found use by the main character is Obscenity that appears 20 times (51,28%) and the least to occur is Profanity that appears 4 times (10,26%). Moreover, the most frequent function of taboo words occurs by the main character is To be provocative, express frustration or dismay that appears 12 times (30,77%). On the other hand, there are two least function occurs To show indifferent and To mock authority that has same frequent appears that is 8 times (20,51%).
INDONESIA:
Tabu adalah kata yang harus dihindari dalam komunikasi. Orang biasanya menghindari mengucapkan kata-kata tabu karena akan menimbulkan kecemasan, rasa malu, dan merugikan bagi orang lain di masyarakat. Orang-orang, oleh karena itu, masih menggunakan bahasa tabu dalam melakukan kontak sosial, tindakan mereka di beberapa wilayah hukum akan dianggap sebagai kejahatan, terutama untuk penistaan atau kecabulan dan juga dikategorikan sebagai ketidaksopanan. Arti kata tabu terkadang tidak seperti makna literal itu sendiri yang merujuk pada konteks percakapan yang terjadi. Selain itu, tabu menurut fungsinya dikategorikan menjadi beberapa jenis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis kata tabu dan makna kata tabu berdasarkan konteks percakapan dan situasi dalam film animasi dark comedy “Sausage Party”. Jenis bahasa tabu menurut Battistella (2005) akan digunakan dalam menganalisis, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif di mana peneliti adalah instrumen penelitiannya.
Hasil temuan menemukan empat kategori kata-kata tabu, yaitu: 1) Julukan yang mengarah pada ejekan; 2) kata-kata tidak senonoh yang diungkapkan melalui diksi-diksi sakral; 3) perkataan kasar dan 4) kata-kata cabul pada beberapa karakter utama yaitu: Frank, Barry, Brenda, Sammy dan Lavash. Selain itu, peneliti juga menambahkan bahwa kata tabu dapat memiliki fungsi dan kegunaan yang lebih spesifik: 1) Untuk mengungkapkan kekecewaan dan kekecewaan; 2) Untuk menghina orang lain; 3) Untuk menunjukkan ketidakpedulian dan 4) Untuk mengejek otoritas.
Jenis kata tabu yang paling dominan ditemukan digunakan oleh tokoh utama adalah kata ejekan yang muncul sebanyak 20 kali (51,28%) dan yang paling sedikit terjadi adalah perkataan kasar yang muncul sebanyak 4 kali (10,26%). Selain itu, fungsi kata tabu yang paling sering muncul oleh tokoh utama adalah untuk provokatif, mengungkapkan kekecewaan yang muncul sebanyak 12 kali (30,77%). Di sisi lain, ada dua fungsi yang paling sedikit terjadi yaitu untuk menunjukkan ketidakpedulian dan untuk mengejek otoritas, keduanya memiliki frekuensi yang sama sebanyak 8 kali (20,51%).
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |