Al-Anshary, Ahmad Fuad (2012) Pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tentang gagasan Dr. Agus Purwanto mengenai purnama sebagai parameter baru penentuan awal bulan Qamariyah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
|
Text (Introduction)
07210003_Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
07210003_Indonesia.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
07210003_Inggris.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
07210003_Arab.pdf Download (367kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
07210003_Bab_1.pdf Download (459kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
07210003_Bab_2.pdf Download (708kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
07210003_Bab_3.pdf Download (363kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
07210003_Bab_4.pdf Download (495kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
07210003_Bab_5.pdf Download (269kB) | Preview |
|
|
Text (References)
07210003_Daftar_ Pustaka.pdf Download (135kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
07210003_Lampiran.rar Download (804kB) |
Abstract
INDONESIA:
Pada tahun 2009 lalu, Agus Purwanto melakukan sebuah penelitian sederhana tentang bulan purnama. Beliau mengaitkan terjadinya purnama dengan peristiwa Ayyamul Bidl, yang biasa dimaknai sebagai hari-hari yang terang benderang. Penelitian yang beliau lakukan, memberikan kesimpulan bahwa dengan mengetahui kapan terjadinya Ayyamul Bidl, maka akan diketahui pula kapan terjadinya purnama. Setelah diketahui kapan terjadi purnama maka bisa ditarik mundur 15 sehingga menemukan tanggal 1 pada bulan Qamariyah.
Penelitian yang kami lakukan ini, berada di Kabupaten Jombang-Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan data-data emphiris. Dengan sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber data sekunder dari referensi buku, artikel, jurnal dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis data yang kami gunakan adalah dengan mengikuti tahapan sebagai berikut : Pemeriksaan Ulang (Editing), Pengelompokan Data (Classifying), Analisis Data (Analyzing) dan Penarikan Kesimpulan (Concluding)
Ketika dimunculkan gagasan baru bahwa purnama dijadikan sebagai parameter penentuan awal bulan, maka timbul polemik dalam masyarakat, khususnya dalam ahli falak sendiri. Ada sebagian yang menerima, karena berpedoman pada keagungan akal dan ilmu pengetahuan, hal-hal yang bersifat sunnatullah dapat dirasionalkan dengan ilmu pengetahuan, seperti halnya purnama yang merupakan sunnatullah dan mungkin untuk dipelajari dengan bertambahnya disiplin ilmu dan kecanggihan teknologi. Sebagian yang lain menolak gagasan ini, mereka berpedoman bahwa awal bulan Qamariyah hanya bisa ditentukan dengan munculnya bulan baru (Hilal).
Jadi dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menyikapi gagasan tersebut ada dua golongan besar, yaitu sebagian ahli falak di Kabupaten Jombang menerima dan sebagian yang lain menolak.
ENGLISH:
In 2009, Agus Purwanto conduct a simple research on the full moon. He linked the occurrence of full moon with Ayyamul Bidl events, commonly interpreted as the days are bright. The research he did, giving the conclusion that by knowing when the Ayyamul Bidl, it will be known when the full moon also. Once known when the full moon occurs then it could be pulled back 15 so finding a date in Qamariyah.
Research that we do this, in Jombang, East Java. This type of research is qualitative research, with data emphiris. With the primary data source obtained from interviews and secondary data sources from reference books, articles, journals and documentation relating to this research. Analysis of the data we use is to follow the following steps: Re-Examination (Editing), Grouping Data (Classifying), Data Analysis (Analyzing) and Withdrawal of Conclusion (Concluding)
When a new idea emerged that the moon used as a parameter determining the beginning of the month, then the polemic arose within the community, particularly in the astronomers themselves.There are some who accept, as guided by the grandeur of reason and science, the things that are sunnatullah can be rationalized by science, as well as the full moon which is sunnatullah and likely to be studied with increasing sophistication and technological disciplines. Others reject this idea, they are guided by the beginning of the month Qamariyah can only be determined by the emergence of a new moon (Hilal).
So in this study can be concluded that in addressing the idea that there are two major categories, namely some astronomers in Jombang accepted and others rejected.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahidi, Ahmad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Bulan Purnama; Ayyamul Bidl; Full Moon | ||||||
Subjects: | 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020111 Islamic Astronomy (Falak) > 02011103 Determining new moons - Ru'ya (Moonsighting) & Hisab (Calculation) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Illiyati Tsani Nivia | ||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2015 07:59 | ||||||
Last Modified: | 14 Aug 2015 07:59 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1354 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |