Maulika, Haifa (2013) Tradisi nyuwang nganten di kalangan masyarakat Dusun Kecicang Islam Desa Bunganya kangin Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Bali. Undergraduate thesis, Universitas Islan Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09210049 Pendahuluan.pdf Download (892kB) | Preview |
|
|
Text (Absract Indonesian)
09210049 Indonesia.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract English)
09210049 Inggris.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract Arabic)
09210049 Arab.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09210049 Bab 1.pdf Download (796kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09210049 Bab 2.pdf Download (996kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09210049 Bab 3.pdf Download (729kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09210049 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09210049 Bab 5.pdf Download (520kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09210049 Daftar Pustaka.pdf Download (219kB) | Preview |
|
Other (Appendex)
LAMPIRAN.rar Download (643kB) |
Abstract
INDONESIA
Tradisi merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan tradisi. Salah satu tradisi yang berkembang di Indonesia adalah tradisi pernikahan. Keunikan tradisi pernikahan bisa dilihat di Dusun Kecicang Islam, Karangasem-Bali. Tradisi pernikahan ini dikenal dengan Tradisi “Nyuwang Nganten”. Pada tradisi ini satu hari sebelum berlangsungnya akad, calon mempelai laki-laki membawa calon mempelai perempuan ke kediamannya pada malam hari. Pada tradisi ini calon mempelai wanita di jemput oleh calon mempelai pria diiringi arak-arakan yang meriah dengan membawa seserahan sesajen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi tradisi Nyuwang Nganten secara rinci, untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang tradisi Nyuwang Nganten serta untuk mengetahui relevansi tradisi Nyuwang Nganten dengan Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian data tersebut diedit, diperiksa dan disusun secara cermat serta diatur sedemikian rupa yang kemudian dianalisis.
Dalam penelitian ini diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, pada saat prosesi pernikahan terdapat sebuah syarat yaitu wajib membawa seserahan berupa sesajen untuk kelancaran pernikahan. Kedua, dalam masyarakat terbagi menjadi dua kelompok dalam memaknai sebuah tradisi yaitu terdapat kelompok yang menggap tradisi sebagai salah satu dari keimanan. Kelompok lain menganggap bahwa tradisi ini adalah suatu yang penting karena merupakan daya tarik dari komunitas masyarakat. Ketiga, jika dikaji dalam hukum Islam, tradisi Nyuwang Nganten tidak relevan dengan Hukum Islam. Nyuwang Nganten tidak tercatum dalam syarat maupun rukun pernikahan yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) atau kitab-kitab fiqih.
ENGLISH
Tradition is a picture of attitude and behavior of human being that has proceeded in long term and done hereditarily from the ancestors. Traditions is influenced by the tendency to do something and repeat something so become an habit. Indonesia is country that rich in tradition. One of the traditions is marriage tradition. The marriage tradition unique can be seen at Islamic Kecicang hamlet, Karangasem-Bali. The tradition is known as “Nyuwang Nganten”. In the tradition, someday before the agreement, the bridegroom candidate bring the bride candidate in his house in the night. At the tradition, the bride candidate is picked by the bridegroom and accompanied by the merry snail dance by bringing ritual offerings.
The research aimed at knowing the tradition procession of Nyuwang Nganten in detail, to know the societal understanding of Nyuwang Nganten and to know the relevance of the tradition with the Islamic law. The research used phenomenological approach. While the data were collected by interview, observation and documentation and then the data were edited, examined and arranged well for analysis.
In the research, it is obtained three conclusions. First, during the marriage procession there is mandatory obligation to bring gifts in the form of ritual offering for the smoothness of the marriage. Second, in the community it is divided into two group in interpreting a tradition, the first consider the tradition as one of faiths. The other group consider the tradition as important thing because it is the attraction of he community. Third, if it is investigated in the Islamic law, the Nyuwang nganten tradition is not relevant with the Islamic law. Nyuwang Nganten is not grafted in the conditions of marriages in the Islamic Law Compilation (KHI) or fiqh books.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Tradisi; Nyuwang Nganten; Tradition |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Annas Al-haq |
Date Deposited: | 03 Jul 2015 10:33 |
Last Modified: | 03 Jul 2015 14:24 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/90 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |