Sulistianingsih, Fita (2014) Hubungan kematangan emosi dan persepsi risiko kecelakaan dengan aggressive driving pada pengendara motor di UIN Maliki Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10410017 Pendahuluan.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10410017 Indonesia.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10410017 Inggris.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10410017 Arab.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10410017 Bab 1.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10410017 Bab 2.pdf Download (897kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10410017 Bab 3.pdf Download (903kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10410017 Bab 4.pdf Download (960kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10410017 Bab 5.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10410017 Daftar Pustaka.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
10410017 Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perilaku aggresive driving banyak dilakukan oleh pengendara motor, salah satunya pengendara motor usia remaja yang di indikasikan dengan mayoritas korban kecelakaan terbanyak yakni pada pengendara remaja. Pengendara yang agresif menunjukkan perilaku berkendara yang cenderung melanggar lalu lintas jalan raya, dan ketidakmampuan untuk mengelola emosi secara baik di jalan seperti membentak pengendara lain, mengklakson,mengikuti mobil di depannya,berduel dengan pengendara lain, sehingga emosinya mudah meledak pada saat di jalan hal ini menunjukkan pengendara tidak memiliki kematangan emosi. Dalam proses berkendara mahasiswa membutuhkan kemampuan yang lebih untuk mengelola emosi, kognitif. Pengendara juga dituntut untuk memiliki kematangan emosi agar mampu menghadapi situasi-situasi yang tak terduga di jalan raya. persepsi resiko adalah penilaian subjektif tentang terjadinya suatu kecelakaan dan seberapa besar perhatian individu akan konsekuensinya.Untuk memahami resiko mencakup evaluasi probabilitas serta konsekuensi dari hasil negatif.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan korelasional. dengan kematangan emosi dan persepsi risiko kecelakaan sebagai variabel bebas, serta aggressive driving sebagai variabel terikat. Sampel dalam penelitian adalah 150 mahasiswa, dari populasi sebanyak 150 pengendara motor Universitas Islam Negeri Malang yang mengendarai lebih dari satu tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan emosi pengendara motor di UIN Maliki Malang berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 70% (105 orang), yang berada pada kategori sedang sebesar 28,7,2% (43 orang), dan pada kategori rendah sebesar 1,3% (2 orang). Tingkat persepsi resiko kecelakaan pengendara motor di UIN Maliki Malang yang paling tinggi berada pada kategori sedang dengan nilai sebesar 52,7% (79 orang), sedangkan pengendara motor di UIN Maliki Malang yang berada pada kategori sedang sebesar 41,3% (62 orang), dan pada kategori rendah sebesar 6,0% (9 orang). Tingkat aggressive driving pengendara motor di UIN Maliki Malang yang paling tinggi berada pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 14,7% (22 orang), sedangkan aggressive driving pengendara motor di UIN Maliki Malang yang berada pada kategori sedang sebesar 26,0% (39 orang), dan pada kategori rendah sebesar 59,3% (89 orang).
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat korelasi negatif yang signifikan antara Kematangan emosi dengan aggressive driving, dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0.471dan p = 0,000 (p < 0,05). Artinya, semakin tinggi kematangan emosi semakin rendah aggressive driving. Sebaliknya, semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi aggressive driving.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat korelasi negatif yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan dengan aggressive driving Korelasi antara persepsi risiko kecelakaan dengan aggressive driving sebesar -0,58 dan p= 0,000 (p < 0,05). Artinya semakin tinggi persepsi risiko kecelakaan makin semakin rendah aggressive driving. Sebaliknya semakin rendah persepsi risiko kecelakaan maka semakin tinggi aggressive driving.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat korelasi positif yang signifikan antara kematangan emosi dengan persepsi risiko kecelakaan sebesar 0,6. Artinya semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi persepsi risiko kecelakaan. Sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah persepsi risiko kecelakaan.
Dari hasil uji analisa dengan menggunakan analisis regresi berganda didapatkan hasil nilai menunjukkan besarnya hubungan antara variabel Kematangan emosi dan persepsi resiko kecelakaan jika dikorelasikan secara bersama-sama dengan variabel Aggressive Driving akan menghasilkan korelasi sebesar 0,557. Angka R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,310 atau sama dengan 31%. Ini berarti bahwa sumbangan efektif (R2 x 100%) yang diberikan Kematangan Emosi dan Persepsi Resiko Kecelakaan dengan Aggressive Driving sebesar 31%, sedangkan sisanya yaitu 69% (100%-69%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.
ENGLISH:
Aggressive driving behavior carried out by motorcycle riders, one of them is biker teens who indicated the majority of the most accident victims in juvenile rider. Aggressive riders who exhibit behaviors that tend to violate driving highway traffic , and the inability to manage emotions both on the road as other motorists yell , honk , following the car in front of him , duel with other riders , so the explosive emotions when on the road this shows the rider does not have the emotional maturity . In the process of driving more students need the ability to manage emotions, cognitive. Motorists are also in demand to have the emotional maturity to be able to deal with situations unforeseen highway .perception of risk is a subjective assessment of the occurrence of an accident and how much individual attention will it consequences. For understand the risks include the evaluation of the probability and consequences of negative results.
This study used a descriptive and correlation research design with emotional maturity and risk perception of accidents as independent variables, as well as aggressive driving as the dependent variable. The sample was 150 students, out of a population of some 150 motorcyclists State Islamic University of Malang who drove more than one year. Sampling was done by purposive sampling technique. Methods of data collection using a Likert scale. Analysis of data using multiple linear regression analysis.
The results showed the emotional maturity level of a motorist in UIN Maliki at the high category with a value of 70% (105 people), which are in the category of 28,7,2% (43 people), and in the low category of 1,3% (2). Perceived level of risk of accidents bikers in UIN Maliki highest in middle category with a value of 52.7% (79 persons ), while the motorist at UIN Maliki who are in the category of 41.3% (62 people), and in the low category of 6.0% (9 people). The level of aggressive driving motorist UIN Maliki highest at the high category with a value of 14.7% (22 persons) , while the motorist aggressive driving in UIN Maliki Malang in middle category by 26.0% (39 people) , and the low category was 59.3% (89 people) .
Based on the data analysis, there is a significant negative correlation between Emotional maturity with aggressive driving, with a correlation coefficient of -0.471 dan p = 0.000 (p < 0.05). That is, the higher of the emotional maturity, the lower of aggressive driving. Conversely, the lower of the emotional maturity, the higher of aggressive driving.
Based on the data analysis, there is a significant negative correlation between the perception of the risk of accidents with aggressive driving correlation between the perception of risk of accidents with aggressive driving at -0.58 and p = 0,000 ( p < 0.05 ). This means that the higher the risk of accidents, the lower of aggressive driving. Conversely the lower the perceived risk of an accident, the higher the aggressive driving.
Based on the data analysis, there were significant positive correlations between the emotional maturity of 0.6 accident risk perception. This means that the higher the emotional maturity, the higher the perception of the risk of accidents. Conversely the lower the emotional maturity, the lower the perception of risk of accidents.
From the test results of an analysis using multiple regression analysis showed values indicate the magnitude of the relationship between variables Emotional maturity and perception of risk of accident if correlated together with Aggressive Driving variables will result in a correlation of 0.557. Figures R Square (coefficient of determination) of 0.310 or equal to 31%. This means that the effective contribution given Emotional Maturity and Risk Perception with Aggressive Driving Accidents by 31 %, while the remaining 69 % can be explained by factors other causes.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kematangan Emosi; Persepsi Risiko Kecelakaan; Emotional Maturity; Perception of Risk of Accidents; Aggressive Driving |
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology |
Departement: | Fakultas Psikologi |
Depositing User: | Dian Anesti |
Date Deposited: | 29 Jul 2015 18:04 |
Last Modified: | 29 Jul 2015 18:04 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/598 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |