Perlindungan hak cipta batik perspektif fiqih muamalah

INDONESIA:

Perlindungan hak cipta di Indonesia sangatlah kurang, khususnya yaitu seni batik di Indonesia.Seni batik merupakan suatu karya seni yang bernilai tinggi.Seni batik di Indonesia masih belum mendapatkan perlindungan dan penghargaan yang semestinya.Mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam, kurang memahami mengenai hak-hak yang dilindungi dalam Islam.Mereka tidak menghargai hak-hak diantara sesamanya, padahal Islam telah melindungi dan menjaga hak-hak mereka.

Dalam penelitian ini, dapat diambil dua rumusan masalah yaitu Bagaimana perkembangan perlindungan hak cipta atas batik di Indonesia?dan Bagaimana perlindungan hak cipta atas batik perspektif fiqih muamalah?.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian yuridis normatif atau penelitian kepustakaan yaitu meneliti asas-asas hukum islam yang ada kaitannya dengan perlindungan hak cipta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif analitis, karena tidak memerlukan dukungan data dalam bentuk angka, Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konseptual(conceptualapproach). Sedangkan bahan hukum yang dikumpulkan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan tersier.

Bahan hukum primer yang digunakan yaitu Fiqih muamalah Wahbah Az-Zuhaili, Kemudian bahan hukum tersebut di edit, diperiksa dan disusun secara cermat serta dianalisis dengan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini, bahwa perkembangan perlindungan hak cipta atas batik di Indonesia dijelaskan secara detail mengenai perlindungan seni batik sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang hak cipta, selanjutnya Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang hak cipta sampai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta.Sedangkan perlindungan Hak cipta atas batik perspektif fiqih muamalah, hal ini disamakan dengan perlindungan terhadap harta, karena hak cipta termasuk dalam kategori harta, harta yang berupa manfaat bukan harta yang berupa benda.

ENGLISH:

Copyright protection in Indonesia is very less, especially in the art of batik in Indonesia. Batik art is a valuable work of art. The art of batik in Indonesia is still does not get the protection and respect. The majority of Indonesia's Islamic society less an understanding of the rights protected in Islam, making them does not respect the rights of others, although Islam has protected and keep their rights.

In this study, it can be taken two formulations of the problem on how the protection of copyright in Indonesian batik?and how is copyright protection of batik in muamalat fiqh perspective?.

This research includes the study or literature study that examines the normative principles of Islamic law relating to copyright protection. The approach is analytical normative juridical approach, because it does not require the support of the data in form of numbers. Type of approach used in this study is a conceptual approach. While the legal materials collected are in form of primary, secondary and tertiary legal materials. Primary legal materials used is Wahbah Fiqh Az-Zuhaili’s muamalah, then the material law edited, and drafted carefully examined and analyzed with descriptive qualitative.

The results of this study is that the development of copyright protection for batik in Indonesia is described in detail on the protection of batik art from law Number 7 of 1987 concerning copyrights, then Number 12 of 1997 on copyright through Law 19 of 2002 on copyright. While copyright protection batik in muamalah fiqh perspective is that it is comparable to the protection of property, because its copyright belongs to the category property, wealth in the form of benefits is not a property in the form of objects.