Yasmanto, Ali (2015) Konsep adil dalam poligami: Studi komparasi antara pemikiran Fazlur Rahman dan M. Quraish Shihab. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13780036.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Dalam Shari’at Islam dikenal dua bentuk pernikahan, yaitu monogami dan poligami. Berbicara mengenai poligami, hal paling mendapat perhatian dan perdebatan adalah masalah keadilan. Fazlur Rahman dan M. Quraish Shihab adalah dua tokoh yang memiliki gagasan yang kontras mengenai adil dalam poligami meski berangkat dari nas yang sama yaitu al-Qur’an.
Adapun tujuan penelitian ini; 1) Mendeskripsikan konsep adil dalam poligami menurut Fazlur Rahman dan M. Quraish Shihab. 2) Mendeskripsikan metode istimbat hukum Fazlur Rahman dan M. Quraish Shihab tentang konsep adil dalam poligami.
3) Menganalisis implikasi metode istimbat hukum Fazlur Rahman dan M. Quraish
Shihab dalam penyelesaian masalah hukum Islam kontemporer.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dan analisis datanya dilakukan dengan metode (content analysis) dan analisis komparasi. Metode tersebut akan penulis gunakan untuk mendeskripsikan serta menganalisa pemikiran Fazlur Rahman dan M. Quraish Shihab yang meliputi konsep adil dalam poligami dan metode istimbat hukum.
Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa; 1) Konsep adil dalam poligami menurut Fazlur Rahman adalah tidak hanya terletak pada perlakuan lahiriah saja melainkan dalam hal cinta dan kasih sayang. Sedangkan menurut M. Qurasish Shihab konsep adil dalam poligami adalah hanya dalam bidang materi saja, bukan termasuk dalam bidang immaterial (cinta atau kasih sayang). 2) Metode istimbat hukum yang digunakan Fazlur Rahman yakni a double movement method (sebuah metode gerakan ganda). Sedangkan M. Quraish Shihab menggunakan metode kontekstualisasi-madhhabi. 3) Implikasi istimbat hukum dengan double movement method (teori gerak ganda) harus mengedepankan nilai moral dari pada upaya penemuan legal hukumnya, sehingga konsekuensi logisnya hukum yang dihasilkan pun haruslah bernilai moral. Sedangkan menggunakan metode kontekstualisasi- madhhabi penemuan hukum harus dimulai dari konsep fikih madhhab klasik yang telah lama dijadikan rujukan dan kemudian dipadukan dengan kenyataan karakter dan nilai-nilai masyarakat era modern.
ENGLISH:
In Islam there are two forms of marriage: monogamy and polygamy. Talking about polygamy, one of the most important is a matter of justice. Fazlur Rahman and M. Quraish Shihab are two figures who have contrasting ideas on the justice in polygamy despite departing from the same passage in the Qur’an.
The are three purposes of this research; 1) To describe the concept of justice in polygamy according to Fazlur Rahman and M. Quraish Shihab, 2) To describe method of istimbat used by Fazlur Rahman and M. Quraish Shihab about the concept of justice in polygamy, 3) To analyze implications of method of istimbat applied by Fazlur Rahman and M. Quraish Shihab in solving problems of contemporary Islamic law.
This research, use a qualitative descriptive study. The data analysis applied content analysis and comparative analysis. That methods are used to describe and analyze Fazlur Rahman and M. Quraish Shihab thought which includes the concept of justice in polygamy and methods of istimbat.
The results of research are as follows. 1) That the concept of justice in polygamy according to Fazlur Rahman is not only in the phisical treatment but in terms of love and affection. Meanwhile, according to M. Quraish Shihab the concept of justice ini polygamy is just in the field of materials, not included in the field of immaterial (love or affection). 2) Method of istimbat used by Fazlur Rahman is double movement method. While M. Quraish Shihab used madhhabi- contextualization method. 3) The implications from double movement method should promote the moral value than the effort to discovery the legal formal, and then the law was result also be moralist. While using madhhabi-contextualization method through the development madhhab is that the efforts to discovery law must through from fiqh madhhab whice have long used as a reference and then based on the character and values of contemporary religious community.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fadil, Fadil and Sudirman, Sudirman | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Adil; Poligami; Studi Komparasi; Justice; Polygamy; Study Comparation | |||||||||
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0605 Microbiology > 060501 Bacteriology | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Indar Erdiana | |||||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2017 15:37 | |||||||||
Last Modified: | 06 Sep 2017 09:27 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7838 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |