Efektivitas Emulsi Gel Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk.) terhadap Ketebalan Epitel pada Proses Penyembuhan Luka Insisi Tikus Jantan (Rattus novergicus)

INDONESIA:

Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) merupakan tanaman tradisional dengan kandungan senyawa yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka insisi. Pada penelitian ini, minyak buah merah diformulasikan dalam bentuk sediaan emulgel karena dapat meningkatkan stabilitas dan penetrasi sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh emulgel minyak buah merah terhadap ketebalan epitel serta mengetahui dosis optimal emulgel minyak buah merah yang dapat memberikan peningkatan terhadap ketebalan epitel pada penyembuhan luka insisi. Jenis penelitian ini merupakan true experimental design dengan rancangan penelitian post-test only control design pada 30 ekor tikus yang terbagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberikan basis gel (K-), kontrol positif diberikan salep povidone iodine 10% (K+), dan kelompok perlakuan 1 (P1) diberi minyak buah merah murni, serta P2, P3, dan P4 masing-masing diberikan emulgel minyak buah merah konsentrasi 5% b/v, 10% b/v, dan 15% b/v. Parameter yang diamati yaitu rerata ketebalan epitel (µm) menggunakan software image raster 4.0. Analisis statistika menggunakan uji One Way ANOVA dengan nilai signifikan P = 0,000 dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak buah merah murni dan emulgel minyak buah merah berpengaruh terhadap ketebalan epitel dengan hasil rerata pada kelompok P1, P2, P3, dan P4 masing-masing 52,32 µm; 54,72 µm; 65,92 µm; dan 74,41 µm. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan pada K- (39,45 µm) dan K+ (39,55 µm). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak buah merah murni dan emulgel minyak buah merah dapat berpengaruh terhadap ketebalan epitel pada penyembuhan luka insisi tikus dengan dosis optimal ditunjukkan pada emulgel minyak buah merah konsentrasi 15% b/v.

ENGLISH:

Red fruit oil (Pandanus conoideus Lamk.) is a traditional plant with compounds that can accelerate the healing process of incision wounds. In this study, red fruit oil was formulated in the form of an emulgel preparation because it can increase the stability and penetration of the preparation. This study aims to determine the effect of red fruit oil emulgel on epithelial thickness and to determine the optimal dose of red fruit oil emulgel that can increase epithelial thickness in incision wound healing. This type of research is a true experimental design with a post-test only control design on 30 rats divided into 6 groups, namely the negative control group given a gel base (K-), the positive control group given 10% povidone iodine ointment (K+), and treatment group 1 (P1) given pure red fruit oil, and P2, P3, and P4 were each given red fruit oil emulgel with a concentration of 5% w/v, 10% w/v, and 15% w/v. The parameters observed were the average epithelial thickness (µm) using image raster 4.0 software. Statistical analysis using One Way ANOVA test with a significant value of P = 0.000 followed by LSD test. The results showed that pure red fruit oil and red fruit oil emulgel affected the thickness of the epithelium with average results in groups P1, P2, P3, and P4 of 52.32 µm; 54.72 µm; 65.92 µm; and 74.41 µm, respectively. These results were higher than those in K- (39.45 µm) and K+ (39.55 µm). Thus, it can be concluded that administration of pure red fruit oil and red fruit oil emulgel can affect the thickness of the epithelium in the healing of incision wounds in mice with the optimal dose shown in the red fruit oil emulgel concentration of 15% b/v.