Fitriyah, Miftahul (2024) Praktik hibah orang tua kepada anak sebagai upaya pencegahan konflik waris di Desa Krapyakrejo Kota Pasuruan: Perspektif maslahah Najmuddin Al-Thufi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
210201110018..pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
Praktik hibah orang tua kepada anak yang dilakukan sebagai upaya pencegahan konflik waris merupakan suatu kegiatan yang dilakukan turun temurun oleh mayarakat di Desa Krayakrejo Kota Pasuruan. Adapun alasan utama masyarakat dalam melakukan kegiatan ini selain untuk menghindari konflik yang dimungkinkan akan terjadi di kemudian hari juga sebagai bentuk rasa keadilan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya yaitu dengan memberikan bagian yang sama rata untuk masing-masing anak tanpa membeda-bedakan antara anak laki-laki dengan anak perempuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan yuridis antropologis dan jenis penelitian empiris. Data diperoleh melalui observasi secara langsung dan wawancara dengan pemberi hibah, penerima hibah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat yang melaksanakan praktik hibah sebagai ganti pembagian waris. Selain itu, terdapat literatur yang berkaitan dengan penelitian yang digunakan untuk mendukung analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik hibah yang dilakukan sebagai upaya pencegahan konflik waris yang dianalisis dengan maslahah perspektif Najmuddin al-Thufi dari segi kebolehkan melakukan pemberian hibah sebagai ganti dari pemberian waris merupakan suatu kegiatan yang diperbolehkan, terlebih dalam konsep maslahah Najmuddin al-Thufi memberikan penjelasan bahwasannya maslahah merupakan suatu hukum syara’ yang harus diutamakan sekalipun tidak sesuai dengan nash dan ijma’, terutama dilihat dari tujuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu untuk mewujudkan kemaslahatan dan menghindari kemafsadatan.
ABSTRACT
The practice of parental grants to children which is carried out as an effort to prevent inheritance conflicts is an activity that has been carried out from generation to generation by the community in Krayakrejo Village, Pasuruan City. The main reason for the community in carrying out this activity is not only to avoid conflicts that may occur in the future, but also as a form of justice that parents give to their children, namely by giving an equal share to each child without discriminating between boys and girls.
The research method used is a descriptive study with an anthropological juridical approach and an empirical research type. Data were obtained through direct observation and interviews with grantors, grantees, community leaders, and local religious leaders who carry out grant practices in lieu of inheritance distribution. In addition, there is literature related to research that is used to support the analysis.
The results of the study show that the practice of grants carried out as an effort to prevent inheritance conflicts is analyzed with maslahah from the perspective of Najmuddin al-Thufi in terms of the possibility of giving grants in lieu of giving inheritance is an allowed activity, especially in the concept of maslahah Najmuddin al-Thufi gives an explanation that maslahah is a sharia law that must be prioritized even though it is not in accordance with nash and ijma', Especially seen from the purpose of the implementation of these activities, namely to realize benefits and avoid madness.
مستخلص البحث
إن ممارسة المنح الوالدية للأطفال التي تتم كمحاولة لمنع النزاعات على الميراث هي نشاط يقوم به المجتمع المحلي من جيل إلى جيل في قرية كراياكريجو ، مدينة باسوروان. السبب الرئيسي للمجتمع في القيام بهذا النشاط ليس فقط تجنب النزاعات التي قد تحدث في المستقبل ، ولكن أيضا كشكل من أشكال العدالة التي يقدمها الآباء لأطفالهم ، أي من خلال إعطاء حصة متساوية لكل طفل دون التمييز بين الأولاد والبنات.
منهج البحث المستخدم هو دراسة وصفية ذات منهج قانوني أنثروبولوجي ونوع بحث تجريبي. تم الحصول على البيانات من خلال الملاحظة المباشرة والمقابلات مع المانحين والمستفيدين وقادة المجتمع والزعماء الدينيين المحليين الذين يقومون بممارسات المنح بدلا من توزيع الميراث. بالإضافة إلى ذلك ، هناك أدبيات تتعلق بالبحث تستخدم لدعم التحليل.
أظهرت نتائج الدراسة أن ممارسة المنح التي تتم كمحاولة لمنع تنازع الميراث يتم تحليلها مع المصلحة من وجهة نظر نجم الدين الطوفي من حيث إمكانية إعطاء المنح بدلا من إعطاء الميراث وهو نشاط مسموح به ، خاصة في مفهوم المصلحة يقدم نجم الدين الثوفي تفسيرا بأن المصلحة هي قانون شرعي يجب إعطاؤه الأولوية على الرغم من أنه لا يتوافق مع النقش والإجماع ، ينظر بشكل خاص من الغرض من تنفيذ هذه الأنشطة ، وهي تحقيق الفوائد وتجنب الجنون.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Haris, Abdul |
Keywords: | praktik; hibah; waris; maslahah; practice; grant; heirs; maslahah; الممارسة; وهب; ورثه; مصلحة. |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2099 Other Language, Communication and Culture > 209999 Language, Communication and Culture not elsewhere classified |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Miftahul Fitriyah |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 11:14 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 11:14 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/71848 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |