Fauziyah, Ririn (2010) Pemikiran Yusuf Qardhawi mengenai zakat saham dan obligasi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
06210045.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (834kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Islam sebagai sebuah ajaran menghendaki adanya perhatian pada mereka- mereka yang berada dalam jurang kemiskinan. Keinginan Islam untuk membantu dan mengangkat mereka diaplikasikan dengan ditunaikannya zakat dalam agama Islam. Ijtihad dalam bidang zakat sebenarnya telah dimulai setidaknya sejak Yusuf Qardhawi meluncurkan karya tulisnya, Fiqh al-Zakâh dalam dua jilid. Zakat yang selama ini masih dimaknai secara tradisional, telah didobrak oleh Yusuf Qardhawi dengan membuat banyak kategori baru tentang zakat. Salah satu diantaranya yaitu zakat saham dan obligasi. Mengenai kewajiban zakat saham dan obligasi para ulama’ telah sepakat untuk mengeluarkan zakatnya karena saham dan obligasi adalah merupakan harta kekayaan dan setiap harta kekayaan ada hak orang lain di dalamnya (zakat, infak, dan sedekah).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Yusuf Qardhawi mengenai zakat saham dan obligasi.
Adapun jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Sedangkan berdasarkan sifatnya, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gajala lainnya.
Dari penelitian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa menurut Yusuf Qardhawi pabrik dan gedung dapat dianalogikan dengan tanah pertanian, sehingga harus dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% dari pendapatan bersih. Sedangkan perusahaan-perusahaan perdagangan, yaitu perusahaan yang kebanyakan modalnya terletak dalam bentuk barang yang diperjual-belikan dan materinya tidak tetap, maka zakatnya diambil dari sahamnya, sesuai dengan harga yang berlaku di pasar, ditambah dengan keuntungannya. Oleh karena itu, zakatnya sekitar 2.5%, setelah nilai peralatan yang masuk dalam saham, dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat beliau mengenai harta perdagangan yaitu, bahwa zakatnya wajib atas modal yang bergerak. Sedangkan zakat obligasi wajib dikeluarkan zakatnya apabila obligasi itu sudah berada di tangan pemilik selama satu tahun atau lebih. Obligasi yang mendatangkan bunga, sebagaimana deposito berbunga itu wajib dikeluarkan zakatnya seperti zakat perdagangan, yaitu sebesar 2.5%. Sedangkan bunga yang diperoleh darinya tidak wajib dizakati, sebab ia merupakan harta tidak halal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fakhruddin, Fakhruddin | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Zakat Saham dan Obligasi | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 07 Jul 2017 12:39 | ||||||
Last Modified: | 07 Jul 2017 12:39 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7108 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |