Putri, Minatus Sania (2024) Efektivitas layanan konseling dispensasi kawin oleh P2TP2A di Pengadilan Agama Mojokerto perspektif Soerjono Soekanto: Studi di Pengadilan Agama Mojokerto. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
210201110048.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK
Banyaknya angka permohonan dispensasi kawin yang masuk ke Pengadilan Agama Mojokerto tentu menjadi problematika. Berdasarkan PERMA Nomor 5 Tahun 2019 Pasal 15 huruf (d) bahwasannya “Dalam memeriksa Anak yang dimohonkan Dispensasi kawin, Hakim dapat meminta rekomendasi dari Psikolog atau Dokter/Bidan, Pekerja Sosial Professional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Pusat Pelayanan terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Komisi Perlindungan Anak Indonesia/Daerah (KPAI/KPAD)”. Maka, Pengadilan Agama Mojokerto bekerjasama dengan P2TP2A Kabupaten Mojokerto untuk menghadirkan layanan Konseling dispensasi kawin sebagai upaya mencegah perkawinan dibawah umur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan Hakim di Pengadilan Agama Mojokerto, Konselor P2TP2A, dan Pemohon dispensasi kawin yang telah mengikuti konseling. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, PERMA Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin, Buku-buku yang ditulis oleh Soerjono Soekanto, jurnal ilmiah, skripsi, serta bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa layanan konseling P2TP2A di Pengadilan Agama Mojokerto ini efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan perkawinan di bawah umur, karena dengan adanya layanan konseling ini sejak tahun 2022 angka permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Mojokerto menurun. Layanan ini juga bertujuan untuk menekan angka perceraian yang disebabkan pernikahan di bawah umur dan mengurangi angka kelahiran stunting pada anak. Melalui layanan ini, para pemohon dispensasi kawin baik orang tua maupun anak, diberikan edukasi dan bimbingan terkait perkawinan di bawah umur. Berdasarkan hasil analisis menggunakan efektivitas hukum Soerjono Soekanto, hasilnya empat faktor diantaranya efektif pada layanan konseling P2TP2A di Pengadilan Agama Mojokerto, hanya satu faktor saja yang tidak efektif yakni faktor kebudayaan.
ABSTRACT
The large number of applications for marriage dispensations that enter the Mojokerto Religious Court is certainly problematic. Based on PERMA Number 5 of 2019 Article 15 letter (d) that "In examining the child for whom the marriage dispensation is requested, the judge may request a recommendation from a psychologist or doctor / midwife, professional social worker, social worker, Integrated Service Center for the Protection of Women and Children (P2TP2A), Indonesian / Regional Child Protection Commission (KPAI / KPAD)". Therefore, the Mojokerto Religious Court collaborates with P2TP2A Mojokerto Regency to provide marriage dispensation counseling services as an effort to prevent underage marriage.
This type of research is empirical legal research, the approach used in this research is descriptive qualitative. Primary data sources in this study were obtained from direct interviews with judges at the Mojokerto Religious Court, P2TP2A counselors, and applicants for marriage dispensation who have attended counseling. The secondary data in this study are Law No. 1 of 1974 on marriage, Law No. 16 of 2019 on amendments to Law No. 1 of 1974 on marriage, PERMA No. 5 of 2019 on guidelines for adjudicating marriage dispensation applications, books written by Soerjono Soekanto, scientific journals, dissertations, and other reading materials related to the research.
The results of this study indicate that P2TP2A counseling service at Mojokerto Religious Court is effective as an effort to prevent underage marriage because with this counseling service since 2022, the number of marriage dispensation applications at Mojokerto Religious Court has decreased. This service also aims to reduce the divorce rate caused by underage marriage and to reduce the stunted birth rate of children. Through this service, applicants for marriage dispensations, both parents and children, receive education and counseling regarding underage marriage. Based on the results of the analysis using Soerjono Soekanto's legal effectiveness, the result is that four factors are effective in P2TP2A counseling services at Mojokerto Religious Court, only one factor is ineffective, namely cultural factors.
مستخلص البحث
من المؤكد أن العدد الكبير من طلبات الزواج المقدمة إلى محكمة موجوكيرتو الدينية يمثل مشكلة. بناءً على رقم 5 لعام 2019، المادة 15 (د) التي تنص على أنه "عند فحص الأطفال المتقدمين للحصول على إعفاء من الزواج، يمكن للقاضي أن يطلب توصيات من علماء النفس أو الأطباء / القابلات، والأخصائيين الاجتماعيين المحترفين، والعاملين في مجال الرعاية الاجتماعية، ومراكز الخدمة المتكاملة للأطفال حماية النساء والأطفال (P2TP2A)، اللجنة الإندونيسية/الإقليمية لحماية الطفل (KPAI/KPAD)". لذلك، تتعاون محكمة موجوكيرتو الدينية مع P2TP2A موجوكيرتو ريجينسي لتقديم خدمات استشارات بشأن إعفاء الزواج كمحاولة لمنع زواج القاصرات.
هذا النوع من البحث هو بحث قانوني تجريبي، والمنهج المستخدم في هذا البحث هو المنهج الوصفي النوعي. تم الحصول على مصدر البيانات الأساسي في هذا البحث من مقابلات مباشرة مع قضاة في محكمة موجوكيرتو الدينية، ومستشاري P2TP2A ، ومقدمي طلبات الإعفاء من الزواج الذين حضروا الاستشارة. البيانات الثانوية في هذا البحث هي القانون رقم 1 لسنة 1974 بشأن الزواج، القانون رقم 16 لسنة 2019 بشأن تعديلات القانون رقم 1 لسنة 1974 بشأن الزواج، بيرما رقم 5 لعام 2019 بشأن المبادئ التوجيهية للفصل في طلبات إعفاء الزواج، كتب الكتب التي كتبها سويرجونو سوكانتو والمجلات العلمية والرسائل العلمية ومواد القراءة الأخرى المتعلقة بالبحث.
تظهر نتائج هذا البحث أن خدمة الاستشارة P2TP2A في محكمة موجوكيرتو الدينية فعالة كجهد لمنع زواج القاصرات، لأنه مع وجود خدمة الاستشارة هذه منذ عام 2022 انخفض عدد طلبات إعفاء الزواج في محكمة موجوكيرتو الدينية . كما تهدف هذه الخدمة إلى خفض نسبة الطلاق الناتج عن زواج القاصرات وخفض نسبة التقزم عند الأطفال. من خلال هذه الخدمة يتم تزويد طالبي الزواج من الوالدين والأبناء بالتثقيف والتوجيه فيما يتعلق بزواج القاصرات. بناءً على نتائج التحليل باستخدام الفعالية القانونية لسويرجونو سوكانتو، كانت النتائج أن أربعة عوامل كانت فعالة في خدمة الاستشارة P2TP2A في محكمة موجوكيرتو الدينية، وكان عامل واحد فقط غير فعال، وهو العامل الثقافي.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Azmi, Miftahudin |
Keywords: | Efektivitas; Perkawinan di bawah umur; Layanan Konseling; Effectiveness; Underage Marriage; Counseling Services; فعالية؛ زواج الأطفال؛ خدمات الاستشارة |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012821 Nikah Dini |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Minatus Sania Putri |
Date Deposited: | 16 Dec 2024 10:50 |
Last Modified: | 16 Dec 2024 10:50 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/70613 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |