Rosalina, Hurin (2018) Pandangan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jombang terhadap peran Kiai sebagai wali Muhakkam dalam pernikahan siri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
13210187.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
ABSTRAK
Wali muhakkam merupakan seseorang yang diangkat oleh kedua calon suami-istri untuk bertindak sebagai wali dalam akad nikah yang akan mereka laksanakan. Wali muhakkam merupakan salah satu macam wali dalam pernikahan yang sangat penting untuk dipahami. Wali muhakkam dapat diangkat menjadi wali dalam sebuah akad nikah apabila wali nasab tidak dapat bertindak sebagai wali karena menolak atau tidak memenuhi syarat, dan wali hakim tidak dapat bertindak sebagai wali nasab karena bermacam sebab. Akan tetapi, masih ada beberapa praktik pernikahan dimasyarakat dengan menyalahgunakan peran kiai dalam wali nikah. Atas dasar itu peneliti ingin meneliti sejauh mana pandangan pengasuh pondok pesantren Kabupaten Jombang terhadap praktik wali muhakkam di masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan implementasi konsep wali muhakkam dalam pernikahan di Indonesia menurut pandangan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jombang dan untuk mengetahui keabsahan peran kiai sebagai wali muhakkam menurut pandangan mereka.
Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan mengumpulkan data yang bersifat deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul lebih banyak berupa data primer yang didukung dengan beberapa data sekunder yang kemudian digunakan sebagai bahan analisis data hasil penelitian. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan pandangan pengasuh pondok pesantren Kabupaten Jombang. Pada tahap akhir hasil penelitian disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengasuh pondok pesantren Kabupaten Jombang menolak implementasi wali muhakkam di Indonesia, meskipun sebagian kecil yang membolehkan dengan alasan untuk mempermudah jalannya ibadah. Pengasuh pondok pesantren Kabupaten Jombang memandang bahwa keabsahan peran kiai sebagai wali muhakkam adalah tidak sah, sebab bertentangan dengan ulil amri. Meskipun ada sebagian kecil dari mereka yang mengesahkan keabsahan peran kiai sebagai wali muhakkam dengan dasar pada waktu akad nikah syarat-syarat terpenuhi dan mempertimbangkan potensi perzinahan dan memudahkan ibadah.
ABSTRACT
Wali Muhakkam is someone appointed by two prospective husband and wife to act as guardians in a contract of marriage that they will carry out. Wali Muhakkam is one of guardians in marriage which is very important to understand. Wali Muhakkam can be appointed as guardian in a marriage contract if wali nasab cannot act as a guardian because he refuses or does not fulfill the requirements, and the wali hakim cannot act as a wali nasab for various reasons. Nevertheless, there are still several practices of marriage in the community which abuse the role of kiai in the guardian of marriage. Based on that fact, the researcher wanted to examine the extent of views of Caregivers of Islamic Boarding Schools in Jombang Regency towards on the practice of wali muhakkam in Indonesian society.
The purpose of this study was to describe the implementation of the concept of the wali muhakkam in marriage in Indonesia from the view of caregivers of Islamic boarding schools in Jombang Regency and to find out the validity of the role of kiai as wali muhakkam according to them.
This research is an empirical study by collecting descriptive qualitative data. The data collected was mostly in the form of primary data which was supported by some secondary data which was then used as an analysis of research data. The data was obtained through interviews and documentation. While the data analysis was descriptive which was aimed to describe the views of caregivers of Islamic boarding schools in Jombang regency. In the final stage the results of study were concluded according to the formulation of the problem.
The results of the study can be concluded that caregivers of Islamic boarding schools in Jombang refuse for the implementation of wali muhakkam in Indonesia, although a small fraction still allow it in order to ease the way of worship. Caregivers of Islamic boarding school in Jombang considered that the validity of role of kiai as wali muhakkam is not legitimate, because it is contrary to ulil amri. Although there is a small fraction of those who endorse the validity of role of kiai as wali muhakkam with a base at the time of marriage contract the terms are met and considering potential of adultery and to ease worship.
ملخص البحث
الولي المحلكم هو شخص استولاه الزوجان للعمل كالولي في عقد الزواج الذي سيقون به. ولي المحكم هو أحد أنواع األولياء في الزواج المهم لفهمه. يمكن استيلاء ولي المحكم في عقد الزواج إذا كان الولي على نسب لا يمكن أن يكون وليا لأنه يرفض أو لا يستوفي الشروط، ولا يمكن لولي الحكيم أن يعمل كولي النسب لأسباب مختلفة. ولكن لا يزال بعض ممارسات الزواج في اامجتمع بإساءة استخدام الدورمن الشيخ في ولي الزواج. على ذالك الأساس، أرادت الباحثة أن يبحث مدى الأراء من خادم المعهد في محافظة جومبانع على تطبيق ولي المحكم في المجتمع.
الغرض من هذا البحث هو وصف التنفيذ من مفهوم الولي المحكم في الزواج في إندونيسيا عند الأراء من خادم المعهد في محافظة جومبانع ولمعرفة الصحة من دور الشيخ كولي المحكم في نظرىم.
هذا البحث هو البحث التجريبي بجمع البيانات النوعية الوصفية. تكون البيانات المجموعة غالبا في شكل البيانات الأولية مدعومة ببعض البيانات الثانوية التي تصير بعد مستخدمة كالمواد لتحليل البيانات من نتيجة البحث. البيانات محصولة عليها من خلال المقابلة والتوثيق. في حين أن تحليل البيانات هو وصفي يهدف إلي وصف نظائر خادم المعهد في محافظة جومبانع. في المرحلة النهائية من نتائج البحث مستخلصة وفقا لصياغة المشكلة.
يمكن الاستنتاج من نتائج البحث أن خادم المعهد في محافظة جومبانع أغلقوا تطبيق الولي المحكم في إندونيسيا، على الرغم أن البعض القليل سمحوا به بسبب سهولة العبادة. يرى خادم المعهد في محافظة جومبانع أن صحة دور الشيخ كولي المحكم غير صحيحة، لأنها تتناقض مع أولي الأمر. على الرغم أن هناك بعضا قليلاً منهم يصححون دور الشيخ كولي المحكم على أساس في عقد الزواج تستوفي الشروط وينظرون إمكانية الزنا وتسهيل العبادة.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Izzuddin, Ahmad |
Keywords: | Kiai; Pernikahan Siri; Wali Muhakkam; Siri Marriage; الشيخ ;الزواج السري ;وِل احملكم |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ella Elysia Yunitasari |
Date Deposited: | 20 Sep 2024 15:04 |
Last Modified: | 20 Sep 2024 15:04 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/68899 |
Downloads
Downloads per month over past year

Actions (login required)
![]() |
View Item |