Status mahram Ibu susuan dengan laki-laki dewasa yang disusui: Studi analisis hadits tentang radla’ah dalam Shahih Muslim nomor 1453 dan Sunan Ibnu Majah nomor 1592

INDONESIA:

Radla’ah atau susuan pada umumnya dilakukan ketika seorang bayi masih berumur dibawah dua tahun yakni ketika air susu sebagai makanan pokok bayi yang baru lahir. Namun dalam salah satu hadits riwayat Imam Muslim dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa Rasulullah pernah sekali waktu memerintahkan kepada seorang wanita yang mengeluh karena ada seorang laki-laki dewasa yang sering keluar masuk rumah tanpa batasan sehingga Rasulullah memberikan perintah untuk menyusuinya dengan tujuan menjadi Mahram Radla’ah dari wanita tersebut.

Kedua hadits tersebut dinilai sangat bertentangan dengan dalil Al-Quran maupun hadits-hadits lain serta pendapat para ulama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas keshahihan kedua hadits tersebut dari segi sanad maupun matan haditsnya serta penafsiran para ulama terhadap hadits tersebut.

Maka dari itu, penelitian ini termasuk dalam penelitian studi pustaka atau normatif, yang mana membutuhkan berbagai referensi baik primer,sekunder maupun tersier yang masih berkaitan dengan fokus penelitian serta membantu menyelesaikan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang peneliti lakukan yakni mencari hadits dalam satu tema melalui sumber data primer yang kemudian diteliti kebersambungan sanad serta kualitas dari teks haditsnya melalui perbandingan dalil Al-Quran dan hadits serta pandangan para ulama dalam menyikapi hadits tersebut.

Berdasarkan metode diatas, penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa sanad dari kedua hadits tersebut bersambung sampai Rasulullah, namun dari segi teks hadits banyak bertentangan dengan ayat Al-Quran maupun hadits-hadits lain serta banyak perbedaan pendapat dikalangan para ulama ahli hadits dalam menyikapi peristiwa yang dijelaskan dalam hadits tersebut. Namun setidaknya mayoritas para ulama berpendapat bahwa persusuan terhadap orang dewasa hanya sebagai keringanan atau kekhususan yang diberikan Rasulullah Saw kepada Salim saja dan hukum tersebut tidak berlaku kepada orang lain yang hidup pada masa Rasulullah maupun setelahnya.

ENGLISH:

Radla’ah or breastfeeding, generally, is done when a baby still under 2 years old, it is when breastfed is baby’s main food. However, one of Imam Muslim and Ibnu Majah’s hadiths is explained that Rasulullah was ever command to a woman who complains about an adult man who frequently come and go from his house without any limitation so that Rasulullah command to breastfeed him in order to make him become Mahram Radla’ah of that woman.

The both hadiths are reputed very contrast whether with Al Quran, other hadiths, and ulama’s judgment. Therefore, the purpose of this research is to know the trusted quality of those both hadiths from sanad aspect, matan of the hadiths, and interpretation of ulama about these hadiths.

From the explanation above, this research is literature research study or normative that needs several references whether primer, seconder, or tarsier in which related to the research focus and its purpose to finish this research. The method of collecting the data is done by the researcher by searching one theme hadith from primer data source then it is analyzed the connection of sanad, text quality of the hadith by Al Quran and hadith comparison, and ulama’s opinion about the hadith.

Based on the method above, this research concludes that sanad of both hadiths connects to Rasululah, but from the text aspect there are several parts of the text in which it is contrast with Al Quran and other hadiths, and different opinion of hadith expert ulama in perceiving that hadiths. However, the majority of ulama stated that breastfeeding toward an adult is only as dispensation or speciality that is given by Rasulullah to Salim, thus, that law is not available to other people who live whether in Rasulullah’s period or after it.

ARABIC:

الرضاعة غالبا يقوم بها الطفل الذى تحت سنتين وكان لبن الام وحده مقويا له. ولكن ورد فى الحديث الذى رواه مسلم وابن ماجه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أمر المرأة التى شكت إليه عن الرجل الذى شرق وغرب بلا حد فى بيتها كثيرا برضاعة ذلك الرجل ليكون محرما برضاعة

يعتبر هذان الحديثان مختلفين بالدلائل القرآنية والأحاديث النبوية وأقوال العلماء. لذا، يهدف هذه البحث إلى صحتهما فى السند والمتن واراء العلماء عن مضمونهما.

لذا، كان هذا البحث من البحث المكتبي أو المعياري الذى يحتاج إلى المراجع الأولية والثانوية والثلاثية المتعلقة بمادة البحث ويساعد على تحليلها. أما أسلوب جمع البيانات الذى قام به الباحث فهي البحث عن الحديث فى نفس الموضوع من المصدر الأولية ثم بحثه فى اتصال السند وجودة متن الحديث مطالعا بالقرآن والحديث وأراء العلماء عن ذلك.

حسب ذاك الأسلوب، حصل هذا البحث على خلاصة أن الأسانيد لهما متصلة إلى رسول الله صل الله عليه وسلم، ولكن مضمون المتن مختلف بأيات القرآن والأحاديث الأخرى واختلاف أراء علماء الحديث فى مواجهة الحادثة المروية من ذلك الحديث. وذهب أكثر العلماء أن رضاعة المكلف رخصة ومخصوصة أتاها رسول الله إلى سليم فقط، وهذا الحكم لا يجرى عليه الشخص الأخر الذى فى زمن النبي والشخص الذى بعده