Hubungan waktu tidur malam dan durasi tidur malam pada mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

INDONESIA:
Acne vulgaris merupakan suatu kondisi inflamasi kronis pada kelenjar sebum yang sangat umum di Indonesia. Prevalensi acne bervariasi, dengan perkiraan mulai dari 35% hingga hampir 100% anak muda menderita acne. Etiologi dan faktor risiko acne vulgaris belum cukup jelas, namun salah satu faktor timbulnya adalah kurang tidur. Tidur hingga larut malam diduga meningkatkan aktivitas hormon androgenik sebagai akibat penurunan dari produksi hormon melatonin. Durasi tidur yang singkat juga berkaitan dengan acne. Durasi tidur yang optimal di hari kerja adalah 7 jam. Jika hal tersebut tidak tercapai, maka dapat timbul stres. Disebutkan bahwa korelasi antara stres dan acne vulgaris berpusat pada Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA) axis yang mempengaruhi fungsi kelenjar sebaseus. Mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran berpotensi mengalami kurang tidur akibat tuntutan akademik yang tinggi sehingga beresiko terkena acne vulgaris.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu tidur malam dan durasi tidur malam dengan timbulnya acne vulgaris pada mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2020, 2021, dan 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data pada penelitian ini kemudian dianalisis secara bivariat.

Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value 0,671 pada waktu tidur malam dan 0,228 pada durasi tidur malam sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan hubungan antara waktu tidur malam dan durasi tidur malam dengan timbulnya acne vulgaris pada mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angkatan 2020, 2021, dan 2022.

ENGLISH:
Acne vulgaris is a chronic inflammatory condition of the sebum glands that is very common in Indonesia. The prevalence of acne varies, with estimates ranging from 35% to nearly 100% of young people suffering from acne. The pathogenesis of acne vulgaris is not clear enough, but one of the factors is lack of sleep. Sleeping late at night is thought to increase androgenic hormone activity as a result of decreased melatonin production. Short sleep duration is also associated with acne. The optimal sleep duration on weekdays is 7 hours. If this is not achieved, then stress can arise. It is stated that the correlation between stress and acne vulgaris were on the Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA) axis which affects the function of the sebaceous glands. Students majoring in medicine have the potential to experience lack of sleep due to high academic demands and are at risk of developing acne vulgaris.

The purpose of this study was to determine the relationship between night sleep time and night sleep duration with the onset of acne vulgaris in PSPD students of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Class of 2020, 2021, and 2022. The research method used was analytic observational with a cross sectional approach. The research subjects amounted to 60 respondents who were taken with purposive sampling technique.

The results of the chi square statistical test obtained a p value of 0.671 at night sleep time and 0.228 at night sleep duration so it can be concluded that there is no relationship between night sleep time and night sleep duration with the onset of acne vulgaris in medical students of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Class of 2020, 2021, and 2022.