Pondok Pesantren terpadu di Karang Besuki Malang: Tema Kisah Ashabul Kahfi

ABSTRAK

Lemahnya aqidah dan kesenjangan pendidikan serta ekonomi masyarakat di kawasan Karang Besuki yang terletak jauh dari pusat kota Malang, menjadi tirani yang mendekatkan masyarakat muslim pada kemusyrikan. Kondisi ini menyerupai kisah Ashabul Kahfi dengan tirani yang dihadapinya. Mengantisipasi terulangnya kisah tersebut, melahirkan ide untuk merancang sebuah pondok pesantren terpadu, untuk melindungi masyarakat dari tirani sekaligus sebagai analogi gua tempat berlindung dalam kisah Ashabul Kahfi. Dari identifikasi masalah tersebut, maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan, yaitu bagaimana integrasi kisah Ashabul Kahfi ke dalam rancangan pondok pesantren terpadu, agar dapat mewadahi aktifitas kegiatan dalam rangka peningkatan aqidah masyarakat Islam di kawasan Karang Besuki.

Metode kajian dari rancangan ini meliputi metode pengumpulan data dengan cara: Survei lapangan secara langsung, studi literatur yang berkaitan dengan tema dan obyek rancangan, serta studi nilai-nilai yang terkandung dalam kisah Ashabul Kahfi. Untuk mendapatkan data-data mengenai obyek rancangan, dilakukan studi banding melalui literatur tentang pondok pesantren Pabelan di Magelang serta studi obyek lainnya secara langsung yang memiliki kesamaan fungsi. Sedangkan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah Ashabul Kahfi, dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai/prinsip yang diinterpretasi secara arsitektural.

Akhirnya dihasilkan sebuah rancangan yang mengandung nilai- nilai/prinsip dasar kisah Ashabul Kahfi. Prinsip tersebut antara lain: Nilai religi (ke-Ilahian), kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, pergerakan, perlindungan, ukhuwah dan pertentangan (contradictory). Semua nilai terrsebut terintegrasi secara menyeluruh pada aspek rancangan pondok pesantren terpadu.