Husna, Badi'atul (2015) Identitas sosial pengguna jilbab dalam kelompok mahasiswi inkafa, kelompok rohis Universitas Brawijaya dan komunitas hijaber Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
11410011 Pendahuluan.pdf Download (721kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
11410011 Indonesia.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
11410011 Inggris.pdf Download (174kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
11410011 Arab.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
11410011 Bab 1.pdf Download (597kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
11410011 Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
11410011 Bab 3.pdf Download (728kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
11410011 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
11410011 Bab 5.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text (References)
11410011 Daftar Pustaka.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
11410011 Lampiran.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (Summary)
11410011 Ringkasan.pdf Download (502kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Identitas pada dasarnya adalah salah satu hal paling penting karena individu pasti memiliki dorongan kuat untuk menganggap bahwa dirinya baik dan memiliki identitas serta harga diri yang positif. Identitas merupakan komponen yang menggambarkan eksistensi individu sekaligus membedakan individu dengan yang lain. Eksistensi yang dimaksud adalah keberadaan seseorang yang bersifat material dan ada juga yang immaterial. Hal-hal yang bersifat material antara lain tergambar dalam pakaian yang dikenakannya, misalnya busana muslimah dan jilbab. Memakai jilbab adalah suatu keharusan bagi wanita dengan maksud menutup aurat. Selain itu juga merupakan identitas sebuah kebaikan, kesopanan dan ketaatan. Jilbab yang merupakan simbol agama islam dapat pula menjadi kategori identitas yang digunakan individu untuk bergabung dengan kelompok yang memiliki kategori identitas sama.
Persoalan identitas menjadi penting dan menarik untuk dipelajari karena dengan mengetahui langkah-langkah individu mendapatkan identitas dirinya dari kelompok akan sangat membantu kemungkinan dari pengembangan individu atau kelompok itu sendiri. Sementara itu, penelitian ini dilakukan tidak hanya sekedar didasari oleh pemikiran sempit atau memberikan stigma khusus pada kelompok atau komunitas tertentu. Namun penelitian ini mengemukakan wacana tentang berbagai fakta dan fenomena jilbab dan perkembangannya dengan berbagai macam model yang menarik untuk diteliti demikian pula kaitannya dengan penggunaan jilbab sebagai identitas sosial kelompok.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian komparasi, dimana dalam analisis menggunakan analisis deskriptif yang menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan pengambilan sampel nonprobabilitas yang diperoleh dengan quota sampling, tujuannya adalah mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dapat merefleksikan ciri populasi. Uji Coba dilakukan pada kelompok cadar sebanyak 80 responden, serta pengambilan sampel pada komunitas Hijaber sebanyak 80 responden dan pada kelompok ROHIS Universitas Brawijaya 80 responden, sehingga jumlah keseluruhan responden adalah 240 orang.
Hasil Uji Anova diperoleh nilai signifikansi p-value 0.004 < 0.05, dimana hasil ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini juga didukung dengan analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan identitas sosial pada kelompok Mahasiwi INKAFA yang masuk dalam kategori High Social Identity dengan nilai rerata kelompok tertinggi yaitu 133, serta kelompok ROHIS Universitas Brawijaya dengan nilai 115 dan komunitas Hijaber Malang dengan nilai rerata kelompok 119 dimana keduanya tergolong kategori Low Social Identity. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok Mahasiswi INKAFA dengan jilbab dan cadar menjadi kategori identitas sosial yang paling kuat diantara dua kelompok yang lain. Jilbab merupakan perintah dan kewajiban namun berbagai macam model jilbab saat ini bisa menjadi upaya untuk membentuk sebuah identitas baik dalam diri individu atau kelompok.
ENGLISH:
Identity is basically one of the most important because individual must have strong encouragement to assume that he good and have an identity card as well as self-esteem that positive. Identity is a component who described the existence of individuals at the same time discriminating the individual with another. The existence of a person who have a material identifying and there are also those who are immaterial. Things that have a material identifying among others is described in a garment, for example muslim’s fashion and a veil. Wear the veil is a obigation for women with the intention of closing the nakedness. In addition is also the identity of a kindness , propriety and obedience. A headscarf or hijab is a religious symbol of islam and also used as the identity category of individual person to join a group that having the same categories of identity and be distinguishing of one group with other groups.
The problem of identity is being important and interesting to be studied because as gets an identity of individual measures will be very helpful to the possibility of a group development individual or the own group. Meanwhile, this research is not just by thinking based on narrow or give the stigma of community or particular group to certain. But this research suggested a discourse about various facts and the phenomenon of the veil and the development with various model or type that interesting to check and the same relation for using veil as a social identity on a group.
The research is a quantitative research with the kind of comparison study, where in analysis using descriptive analysis which presents the fact and can be easier to comprehended and concluded. The sampling technique that used is the nonprobability sampling that obtained by a quota of sampling, the object is took samples from a specified amount which able to look back on the characteristics of the population. The trial conducted in a group with bride veils are 80 respondents, the sample collection of this reseach from Hijaber Community are 80 respondents and ROHIS Brawijaya University are 80 respondents, and totally the respondent are 240 person.
Anova test showed a p-value 0.004 < 0.05 means that Ha accepted and H0 rejected in this research. The results of descriptive analysis obtained the conclusion that there was a gap in social identification to a group of inkafa student who are categorized as the high social identity with a value of highest mean group 133, as well as the group ROHIS Brawijaya University with a score 115 and the hijaber community unfortunate with a group mean score 119 where both group could be classified as category low social identity. This indicates that the college student of inkafa with the veil and the chadar become the category of social identification the most powerful among two groups other. Constituting the order veil and obligations but all kinds of a model wearing of a veil when this could be an effort to form an identity both in self individual or group.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Jilbab; Komunitas; Identitas Sosial; Veil; Community; Social Identity |
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology |
Departement: | Fakultas Psikologi |
Depositing User: | Ratih Novitasari |
Date Deposited: | 31 Jul 2015 14:56 |
Last Modified: | 31 Jul 2015 14:56 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/609 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |