Nafkah keluarga dalam perspektif Hukum Islam: Studi kasus dalam Keluarga Jama'ah Tabligh di Desa Temboro Kabupaten Magetan

ABSTRAK

Islam telah memberikan tanggung jawab nafkah keluarga kepada para suami yang merupakan tulang punggung keluarga dalam kehidupan rumah tangga. Islam juga sangat memperhatikan masalah nafkah tersebut dengan aturan-aturan yang jelas seperti halnya bilakah seorang suami wajib memberikan nafkah atau bahkan gugurnya kewajiban itu.

Dalam Islam terdapat beberapa macam golongan yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang nafkah, misalnya Jama'ah Tabligh yang ada di Desa Temboro Kabupaten Magetan. Dalam aktifitas religius mereka terdapat khuruj, yang dilakukan oleh para laki-laki yang sudah baligh, baik tua atau muda, yaitu keluar selama beberapa hari bahkan beberapa bulan untuk berdakwah. Ketika mereka khuruj, otomatis menimbulkan pertanyaan tentang kondisi nafkah keluarga ketika mereka tinggalkan.

Melihat fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi nafkah dalam keluarga di lingkungan masyarakat Jama'ah Tabligh yang ada di Desa Temboro. Dan untuk mengetahui pandangan mereka tentang nafkah keluarga.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer, penulis peroleh dari masyarakat Jama'ah Tabligh langsung yang pernah khuruj, sedangkan data sekunder penulis peroleh dari masyarakat yang tidak ikut langsung dalam kegiatan Jama'ah Tabligh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Interview (wawancara) langsung dengan subyek penelitian yaitu beberapa masyarakat Jama'ah Tabligh yang pernah melakukan khuruj. Teknik Observasi dan Dokumentasi juga penulis gunakan untuk kelengkapan data. Sedangkan metode analisa data yang digunakan adalah Deskriptif Analitis.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa, Masyarakat Jama'ah Tabligh sebelum keluar untuk khuruj terlebih dahulu meninggalkan biaya hidup (nafkah) untuk keluarganya selama mereka tinggalkan. Merekapun mempunyai pandangan bahwa nafkah keluarga merupakan kewajiban setiap suami, tetapi bagi mereka khuruj juga merupakan kewajiban, akan tetapi dalam hal ini lebih mereka utamakan.