Shaleh, Mahrus (2003) Upaya Contra Legem Hakim dalam putusan Ikrar Thalak Di Pengadilan Agama Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
99210514.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pengucapan ikrar thalak merupakan salah satu faktor yang urgen. Dalam proses perkara cerai thalak, sehingga apabila diucapkan menjadikan ikatan/hubungan suami isteri putus. Hal tersebut juga berpengaruh pada hak dan kewajiban yang dimiliki keduanya. Dengan demikian, sidang penyaksian ikrar thalak adalah proses yang tidak bisa diabaikan dalam permohonan cerai thalak. Karena penyaksian ikrar thalak secara khusus dilaksanakan dalam sidang kedua setelah diputuskan oleh Hakim mengenai izin mengucapkan ikrar thalak yang merupakan proses yang tidak terpisahkan dan itupun dilaksanakan setelah putusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap dengan keharusan hadirnya suami atau wakilnya untuk menyaksikan ikrar thalaknya. Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan semenjak putusan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap suami atau wakilnya tidak datang, maka dengan sendirinya putusan tersebut batal/tidak lagi mempunyai kekuatan hukum dan perkawinan antara suami isteri tersebut dianggap tidak putus/tidak terjadi thalak serta permohonan cerai tidak bisa diajukan lagi dengan alasan yang sama.
Pada kenyataannya ada beberapa putusan Hakim di lingkungan Pengadilan Agama Malang tanpa memakai penyaksian ikrar thalak sebagai tanda putusnya perkawinan dalam perkara cerai thalak. Untuk mengetahui atas dasar apa Hakim tidak memakai ikrar thalak tersebut atau bahkan berpengaruhkan putusan tersebut pada ikatan perkawinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui sebab tidak dipakainya ikrar thalak dalam perkara cerai thalak beserta bagaimana akibat hukum yang ditimbulkan. .
Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Malang dengan proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan dokumentasi yang dibatasi pada dokumen-dokumen tahun 2001 sampai bulan Juni tahun 2003. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan kutipan-kutipan hasil wawancara dengan para Hakim dan catatan-catatan yang lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang menyebabkan tidak dipakainya ikrar thalak dalam perkara cerai thalak yaitu karena; 1). Murtadnya Pemohon (suami); 2). Pengucapan ikrar thalak I atau II menjadikan thalak raj'i yang berarti membolehkan suami yang murtad rujuk pada isterinya; dan 3). Adanya kalimat menceraikan dalam amar putusan. Sedangkan akibat hukum yang ditimbulkan dari putusan ini membuat putusnya ikatan perkawinan walaupun mengandung contra legem karena yang menjadi dasar keautentikan adalah terletak pada penandatanganan putusan yang dalam kasus-kasus ini telah ditandatangani semua dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah |
Keywords: | Contra legem; ikrar thalak |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 09:55 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 09:55 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/60086 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |