Upaya keluarga penyandang disabilitas tuna netra dalam membangun keluarga sakinah perspektif UU Nomor 8 Tahun 2016 Studi kasus Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Kabupaten Malang

ABSTRAK

Pernikahan adalah suatu ikatan yang sangat sakral bagi proses kehidupan seorang individu, karena adanya legalisasi penyatuan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri oleh agama, pemerintah, serta masyarakat. Dalam pernikahan ada tujuan pokok yang yang ingin di capai, salah satunya, yaitu membentuk keluarga sakinah.untuk menciptakan keluarga sakinah harus ada konsep tatanan hidup yang baik. Dengan tatanan hidup keluarga yang baik maka akan tercipta tatanan kehidupan masyarakat yang baik, begitu pula sebaiknya. Pernikahan terjadi pada setiap individu, seperti kepada penyandang cacat atau difabel. Berdasarkan fenomena tersebut, diadakan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya pembentukan keluarga difabel dalam membentuk keluarga sakinah yang diterapkan oleh keempat pasangan suami istri difabel anggota organisasi masyarakat Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Kabupaten Malang. Selain itu, untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendukung keluarga difabel dalam membentuk keluarga sakinah.

Penelitian ini merupakan penilitian empiris. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan kata lain, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan keempat pasangan suami istri difabel dalam membentuk keluarga sakinah yang ada di beberapa kecamatan tempat informan tinggal dengan cara mewawancarai, observasi, an dokumentasi.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1). Upaya keluarga difabel dalam membentuk keluarga sakinah oleh ketiga keluarga adalah dengan saling bekerja sama dalam mencari nafkah, bekerja sama dalam mendidik anak, saling memahami peran masing-masing, selalu menjaga komunikasi, memahami kondisi masing-masing, dan menjalankan perintah agama dengan sebaik-baiknya. 2). Sedangkan faktor pendukungnya adalah dengan adanya dukungan yang datang dari masing-masing pasangan, keluarga, lingkungan masyarakat, dan organisasi. Sedangkan faktor penghambat dalam membentuk keluarga sakinah oleh keempat keluarga adalah minimya lapangan pekerjaan, penghasilan yang tidak menentu, penerapan pola asuh terhadap anak, dan perbedaan pendapat antara suami istri.

ABSTRACT

Marriage is a very sacred bond for the life process of an individual, because of the legalization of the union between men and women to become husband and wife by religion, government, and society. In marriage, there are main goals that you want to achieve, one of which is to form a Sakinah family. To create a Sakinah family there must be a concept of a good life order. With a good family life order, a good community life order will be created, as well as better. Marriage occurs in every individual, such as to people with disabilities or disabilities. Based on this phenomenon, this study was conducted to determine how the efforts to form families with disabilities in forming a sakinah family were implemented by the four couples with disabilities who are members of the Indonesian Blind Association (PERTUNI) Malang Regency. In addition, to determine the inhibiting factors and supporting factors for families with disabilities in forming a sakinah family.

This research is an empirical research. In obtaining data, researchers used interview, observation, and documentation methods. This research approach uses a qualitative approach. In other words, the researcher went directly to the field to see the condition of the four couples with disabilities in forming sakinah families in several sub-districts where the informants lived by interviewing, observing, and documenting.

The results of this study indicate that: 1). The efforts of families with disabilities in forming a sakinah family by the four families are to work together in earning a living, cooperate in educating children, understanding each other's roles, always maintaining communication, understanding each other's conditions, and carrying out religious orders as well as possible. . 2). While the supporting factor is the support that comes from each partner, family, community, and organization. While the inhibiting factors in forming a sakinah family by the four families are the lack of employment opportunities, uncertain income, the application of parenting for children, and differences in opinion between husband and wife.

مستخلص البحث

هناك الستيجما في المجتمع وخاصة الأشخاص ذوي المستوى الديني العالي والمتعلقة بالمهنة فن سامبويو ، ولها تأثير فى تكوين الأسرة السكينة ، المتعلقة باقتصاد و الإنسجام والدين في الأسرة ، في هذه الدراسة نوعان من المشاكل التي تمّت مناقشتها (1) كيف العلاقة بين الزوج و الزوجة عند لاعب جارانان فى فادفوكان سامبويو فوترا (2) وما التأثير من تلك المهنة فى تكوين الأسرة السكينة.

و هذا البحث هو بحث تجريبي (بحث ميداني) ، في حين أن النهج المستخدم هو نهج وصفي نوعي ، في هذا البحث البيانات المستخدمة هي البيانات الأولية التي تم الحصول عليها من المقابلات مع الجهات الفاعلة في فن سامبويو والبيانات الثانوية التي تم الحصول عليها من الأدب والمعالجة تتكون البيانات من الفحص والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاجات.

نتائج هذا البحث هي (1) العلاقة بين الزوج و الزوجة لاعب جارانان في تكوين الأسرة السكينة ، باستخدام نمط ملكية المالك ، والشريك المبتدئ الأول ، والشريك المتساوي، ومن حيث الإتصال باستخدام النوعين الغشاء و المستواة ، ثم (2) آثار هذه المهنة في بناء الأسرة السكينة ، هي أولاً يخلق الصراع داخل الأسرة ، والجهود المبذولة هي التفاهم والتسامح ، وثانيًا من الاقتصاد الذي يسبب في عدم تلبية احتياجات الأسرة ، والجهود المبذولة لإيجاد عمل في مجالات أخرى ، والثالث على المستوى الدين في الأسرة ، مما يسبب في الكسل عن أداء العبادة ، الجهد المبذول هو محاولة تنفيذ الأوامر الدينية..