Faridah, Faridah (2007) Persepsi Kyai Pondok Pesantren terhadap Zakat Profesi: Studi pada Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Nurul Qur'an di Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
03210030.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pada penelitian ini, peneliti mengambil judul ،،Persepsi Kyai Pondok Pesantren Terhadap Zakat Profesi (Studi Pada Pondok Pesantren NuruI Jadid dan NuruI Qur’an di Probolinggo)”, Zakat profesi adalah zakat yang diambil pada setiap pekerjaan atau keahlian professional tertentu, baik yang dilakukan sendirian maupun yang dilakukan bersama instansi lain atau pemerintah. Ruang lingkup zakat profesi adalah seluruh pendapatan yang dihasilkan seseorang yang biasanya dalam bentuk gaji, upah, honorarium, dll. Seperti dokter, pegawai negeri, arsitek, dll.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjawab rumusan masalah, yaitu persepsi kyai pondok pesantren NuruI Jadid dan Nurul Qur’an terhadap zakat profesi. Sedangkan obyek penelitiannya adalah para kyai pondok pesantren Nunil Jadid dan Nurul Qur’an, Kyai adalah sebutan bagi alim ulama’ yang mengetahui agama Islam, yang berada di wilayah kota maupun desa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research), adapun sifatnya deskriptif. Sedangkan dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode berftkir induktif.
Berdasarkan data yang diperoleh dari para informan di pondok pesantren Nund Jadid dan Nurul Qur’an, diketahui bahwa, terdapat bermacam-macam-macam persepsi yang diungkapkan. Mayoritas informan setuju dengan adanya zakat profesi, meskipvm dasar yang mereka ambil berbeda-beda. Ada yang berlandaskan pada keumuman surah al-Baqarah ayat 267, dan surah at-Taubah ayat 103, ada yang mengambil pendapat ulama’ kontemporer (Wahbah az-Zuhaily) tentang mal mustafad, ada yang men-،7/>.s-kan pada pendapatnya al-Ghazali yang menggunakan Hadits riwayat Iman Ahmad tentang zakat profesi bisa di٠2s-kan pada pendapatan sewa rumah, dan ada yang setuju hanya secara logika. Dan cara mereka menganalogikan juga berbeda-beda, ada yang menganalogikan pada zakat perdagangan, emas perak, dll.
Dari data yang diperoleh, kemudian dianalisis, bahwa terjadinya perbedaan pendapat diantara para informan disebabkan beberapa faktor. Pertama, Belum adanya Undang-undang yang secara rinci membahas tentang zakat profesi. Kedua٠ Tidak adanya dalil, nash dan pendapat ulama’ klasik yang membahas secara tdiusus zakat profesi. Ketiga, Kesulitan para informan dalam men-^iya،؟-kan zakat profesi, apakah masuk pada zakat emas perak, perdagangan, dll.
Perbedaan ini hanya terjadi pada istilahnya saja. Sedangkan subtansinya sama, yaitu para informan setuju dengan adanya zakat profesi, karena akan terdampak baik bagi perekonomian masyarakat Indonesia khususnya umat Islam. .
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Badruddin, Badruddin |
Keywords: | Persepsi; Kyai; Zakat Profesi |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 29 Nov 2023 13:54 |
Last Modified: | 29 Nov 2023 13:54 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58209 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |