Pengaruh skarifikasi dan konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau terhadap perkecambahan biji srikaya (Annona sauamosa L.)

ABSTRAK

Srikaya (Annona squamosa L.) merupakan salah satu produk buah di Indonesia yang dapat dikonsumsi sebagai buah segar, selain itu srikaya mempunyai beberapa manfaat sebagai tanaman pelindung, buahnya dapat dijadikan bahan pembuatan minuman asam, sirup dan daunnya bisa dijadikan sebagai obat tradisional، Masalah yang dihadapi dalam perbanyakan tanaman srikaya adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh biji untuk berkecambah akibat dormansi kulit biji yang keras, sehingga diperlukan upaya untuk mematahkan dormansi. Alternatif pemecahan dormansi yakni dengan cara mekanik melalui skarifikasi dengan H2SO4 selama 15 menit, dan cara kimiawi melalui pemberian zat pengatur tumbuh yang berasal dari alam yaitu air perasan kecambah kacang hijau.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui pengaruh skarifikasi terhadap perkecambahan biji srikaya (Annona squamosa L.) (2) mengetahui pengaruh konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau terhadap perkecambahan biji srikaya (Annona squamosa L.) (3) mengetahui pengaruh interaksi skarifikasi dan konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang dan halaman rumah Jl. Gajayana 107 Malang pada bulan September sampai Oktober 2004. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 (dua) faktor، Faktor pertama adalah skarifikasi kimia dan faktor kedua adalah konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau yang meliputi 0%, 20%, 40%, 60% dan 80%٠ Data yang diperoleh dari penelitian di analisis dengan analisis variansi dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan ززلا Jarak Duncan dengan taraf signifikansi 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan skarifikasi dan konsentrasi terhadap perkecambahan biji srikaya (jAnnona squamosa L.)، perlakuan skarifikasi (SI) memberikan hasil lebih baik dari pada perlakuan tanpa skarifikasi (50). Perlakuan konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau yang paling baik adalah 20%, sedangkan interaksi skarifikasi dan konsentrasi yang paling baik adalah perlakuan interaksi skarifikasi dan konsentrasi air perasan kecambah kacang hijau 20 % (S 1K1).