Aini, Nurul (2005) Pengaruh konsentrasi giberellin dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji palem jepang (Ptychosperma macarthurit N). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
00130017.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Palem Jepang {Ptychosperma macarthurii N.) merupakan salah satu jenis palem yang memiliki potensi sebagai taman hias, baik tanaman hias di luar rumah (pul door plant) maupun tanaman pot di dalam rumah (in door plant)٠ Selaras dengan perkembangan kecintaan seni dan agrowisata permintaan jenis palem di pasaran semakin pesat. Melihat nilai ekonomis maupun estetika palem Jepang, maka pembudidayaannya yang intensif perlu dilakukan. Pembudidayaan palem Jepang sangat tergantung pada biji selain dengan anakan yang memiliki resiko kegagalan jika tidak dilakukan dengan tepat. Perkembangbiakan dengan biji mengalami masalah dormansi. Untuk itu diperlukan usaha yang bersifat membantu "mematahkan” dormansi tersebut. Salah satunya dengan merendam biji palem Jepang dalam giberellin (GA_٦). Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh konsentrasi giberellin terhadap perkecambahan biji palem Jepang; (2) Mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan biji palem Jepang; (3) Mengetahui interaksi antara konsentrasi giberellin dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji palem Jepang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang (untuk pembuatan larutan giberellin) dan di rumah Jl. Simpang Gajayana 3 Malang (untuk tahap perkecambahan) pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 27 Oktober 2004. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi giberellin yang meliputi 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm. Faktor kedua adalah lama perendaman yang meliputi 24 jam, dan 48 jam.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis varian dua jalur dan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dilakukan uji DMRT (Duncan Multipel Range Test) dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi giberellin 400 ppm mampu menghasilkan waktu perkecambahan tercepat yaitu 32,83 HST (sampai waktu terbentuknya daun sisik pertama), serta menghasilkan persentase bibit jadi yang tinggi yaitu 60,46 % Lama perendaman 48 jam mampu menghasilkan waktu perkecambahan tercepat yaitu 36,11 HST (sampai waktu terbentuknya daun sisik pertama) di bandingkan pada lama perendaman 24 jam yaitu 39,05 HST, serta persentase bibit jadi yang tinggi yaitu 54,10 %. Interaksi konsentrasi giberellin 400 ppm dan lama perendaman 48 jam juga mampu mempercepat waktu perkecambahan yaitu 32,33 HST. Pada persentase bibit jadi tidak berpengaruh meskipun pada konsentrasi giberellin 400 ppm dengan lama perendaman 24 jam diperoleh persentase kecambah yang tinggi yaitu 63,93 %.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Wakhidah, Nur |
Keywords: | Konsentrasi Giberellin; Lama Perendaman; Perkecambahan; Palem Jepang |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 28 Nov 2023 10:28 |
Last Modified: | 28 Nov 2023 10:28 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/58174 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |