تدريس مهارة القراءة بطريقة قراءة كتب التراث في معهد نور الهدى السلفي الشافعي مركوسونو مالانج (دراسة تحليلية)

ABSTRAK

Bagi pondok pesantren kitab kuning bukanlah sesuatu yang asing karena telah menjadi kurikulum dalam pengajaran ilmu­ilmu keagamaan. Pengajaran kitab kuning di pesantren diajarkan melalui metode pembacaan kitab oleh kyai / ustadz / pengajar, sedangkan siswa/santri menyimak secara seksama dengan mencatat keterangan yang disampaikan. Inilah yang dikenal dengan metode tradisional.

Pesantren mendasarkan pengajarannya juga dalam rangka siswa mampu membaca kitab kuning yang menjadi rujukan dalam belajarnya. Karena itulah kitab kuning selalu dijadikan referensi belajar mereka. Kemampuan membaca akan sangat membantu dalam mengeksplorasi ilmu—ilmu agama dalam kitab­kitab yang menjadi rujukan utama seperti ilmu­ilmu Bahasa dan Fiqih. Disnilah tercipta kesatuan antara pesantren, kitab kuning dan kemampuan membaca.

Kyai/Ustadz/Pengajar membaca dengan suara keras satu per satu kata dengan disertai arti/terjemahannya, dan sesungguhnya hal ini secara tidak langsung mengajarkan keterampilan membaca karena tiap kata yang disebutkan disertai dengan kedudukan i'rabnya. Inilah yang menarik minat penulis untuk melakukan penelitian lebih mendalam. PP Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda menjadi tempat penelitian karena di sana terdapat madrasah yang pengajarannya menempatkan kitab kuning sebagai rujukan dalam pengajaran ilmu­ilmu keagamaannya.

Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah sebagai berikut, (1) Bagaimana cara pengajaran keterampilan membaca melalui metode membaca kitab kuning, dan (2) Bagaimana kemampuan siswa dalam membaca kitab dengan pengajaran menggunakan metode tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, karena akan mengungkap dan membeberkan semua data yang berkaitan dengan pengajaran membaca dan kitab kuning di pondok pesantren Nurul Huda. Metode pengumpulan datanya meliputi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan tujuan dan materi ajar kitab kuning. Wawancara digunakan untuk menggali tujuan pengajaran kitab kuning, dan metode pengajarannya. Sedangkan observasi digunakan untuk melihat langsung pengajaran di kelas. Selain dengan pengajar, wawancara juga dilakukan dengan siswa/santri dalam rangka crosscheck data yang diperoleh dari pengajar.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) Metode pengajaran keterampilan membaca dengan metode baca kitab kuning dilakukan dengan metode Qowa'id wa Tarjamah, yakni membaca teks melalui pemberian arti tiap kata dengan menyebutkan juga kedudukan i'rab kata tersebut. Metode ini dapat ditempuh melalui
2 (dua) cara, yaitu pertama, membaca teks dengan keras oleh pengajar sebagai contoh untuk nantinya ditirukan oleh siswa / santri. Ke dua, membaca teks oleh siswa / santri tanpa diberikan contoh bacaan oleh pengajar. (2) Dengan mengacu pada nilai yang didapatkan, pengajaran keterampilan membaca dengan metode tersebut menghasilkan kemampuan membaca siswa yang bagus, karena pada saat mengajar dengan cara membaca satu per satu kata ternyata memberikan pemahaman siswa terhadap kedudukan i'rab kata, yang mana hal itu merupakan sesuatu yang penting untuk keteramplan membaca.

Temuan penelitian ini menyatakan bahwa metode membaca kitab kuning yang digunakan dalam mengajarkan pengetahuan agama ternyata mengajarkan pula ketrampilan membaca, seiring dengan tujuan pengajarannya bahwa selain penguasaan materi agama (yang terkandung dalam kitab kuning), keterampilan membaca juga menjadi tujuan utama dalam penggunaan kitab kuning sebagai rujukan pengajaran pengetahuan agama tersebut.