Fatmawati, Wardah Zakiyah (2003) Peranan orang tua dalam pendidikan seks pada remaja di Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
99410777.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan seks merupakan suatu upaya pemberian pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pada masa remaja informasi mengenai masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan oleh orang tua agar remaja tidak mencari informasi dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali yang tentu saja akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja. Peranan orang tua sangat penting dalam upaya untuk memberikan arahan agar remaja dapat merubah perilaku seksualnya kearah yang positif dan bertanggungjawab. Fenomena yang terjadi kehadiran pendidikan seks dan pemecahan masalah seksualitas menimbulkan polemik antara pro dan kontra. Bagi pihak yang kontra mereka berlandaskan pada latar belakang tradisuonal yang menganggap bahwa soal seks tabu untuk dibicarakan. Sedangkan pihak yang pro pendidikan seks dianggap sebagai pemberian pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, serta komitmen agama agar tidak terjadi penyalahgunaan organ repoduksi.
Dari fenomena yang terjadi ada dua permasalahan yang menjadi pokok penelitian yaitu tentang pelaksanaan pendidikan seks oleh orang tua pada remaja dan peranan orang tua dalam pendidikan seks pada remaja di Desa Sukodadi Kecamatan paiton Kabupaten Probolinggo. Dari dua rumusan permasalahan tersebut masing-masing memiliki tujuan, yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan seks pada remaja dan untuk mendeskripsikan peranan orang tua dalam pendidikan seks pada remaja di Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berupa angkaa-angka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan tentang peranan orang tua dalam pendidikan seks pada remaja. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia remaja dengan jumlah 40 orang. Dalam penentuan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket sebagai metode primer, observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pelengkap. Uji validitas angket menggunakan rumus product moment, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas angketdigunakan rumus Hoyt dengan bantuan komputer Sutrisno Hadi dan Seno Pamardianto, 1996 UGM, Yogyakarta. Untuk teknik analisa data menggunakan teknik prosentase dan menggunakan nonna yang telah ditetapkan untuk mengetahui kriteria baik, cukup, dan kurang.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan pendidikan sek؛; pada remaja dari 40 responden, 16 orang (40%) berada pada kriteria baik, 10 orang (25%) dalam kriteria cukup, dan 14 orang (35%) termasuk dalam kriteria kurang. Sebagian besar orang tua dalam pendidikan seks pada remaja menjelaskan materi ynanhg berkaitan dengan agama dan menggunakan metode teladan. Tujuan diberikannya pendidikan seks adalah untuk menghindarkan anak dari seks pra- nikah dan mengajarkan anak untuk bertanggungjawab jika melakukan suatu kesalahan. Sedangkan dari hasil penelitian mengenai peranan orang tua dalam pendidikan seks pada remaja dari 40 responden, 13 orang (32,5%) diantaranya berada dalam kriteria baik, 10 orang (25%) termasuk dalam kriteria cukup, dan 17 orang (42,5%) termasuk dapam kriteria kurang. Sebagian besar orang tua bersikap positif dalam pendidikan seks pada remaja dengan tidak menganggap tabu pendidikan seks dan merasa bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Akan tetapi dalam menjelaskan masalah yang berkaitan dengan seksual sebagian besar orang tua merasa cukup hanya dengan memberikan satu kali saja pada anak.
ABSTRACT
Sexual education is an effort to give knowledge about biological, psychological, and psychosocial changes of human beings as an effect of their growth and development. When they are teenagers, it is a must for parents to begin giving information or knowledge about sex to them. If parents do not, they will seek the infonnation from the long sources. If it happens, it might be dangerous for their spiritual development. The role of parents is very important for teenagers to effort giving the purpose of life, suggestions, and directions to them so that they can behave sexually in positive and responsible ways.
Appearing of alternative sexual education and problem-solving of sexuality becomes polemic. Some people agree and some others do not. People who disagree are based on traditional background. They argue that sex is considered taboo to talk about. On the other hands, people who agree with sexual education say that the knowledge is an effort to give information about functions of reproductive organs of human being by revolving ethics, moral, and religion to prevent the misuse of reproductive organs.
Based on the phenomena above, there are two main problems in this study namely, how is the realization of sexual education by parents towards teenagers, and what is parent’s role in sexual education towards teenagers in Sukodadi village, Paiton, Probolinggo. In accordance with the problems, each of them has objective namely to describe the realization of sexual education by parents towards teenagers, and to find out the parent’s role in sexual education towards teenagers in Sukodadi village, Paiton, Probolinggo.
This study is descriptive quantitative, the one that its data are in the form of numbers. It also can be considered as descriptive one in which to describe the parent’s role in sexual education towards teenagers. The samples of the study are 40 parents who have teenagers. The writer uses purposive sampling technique to determine the samples. In collecting data the writer uses methods, namely questionnaires, as the primer one and observation, interview, and documentary as the secondary ones. The writer uses Product Moment formula to test the validity of the questionnaires, and Hoyt formula with SPS Sutrisono Hadi and Seno Pamardianto, 1996, UGM, Yogyakarta 'S help to test it’s reliability. The data are analyzed by using percentage technique and a standard that is determined to recognize criteria like good, sufficient, and less.
The results of this study show that in implementing sexual education towards teenagers, most of parents realize well. Most of them explain the ؛ exual education materials related to the religion, besides from functions of reproductive organs biologically, moral, and sociology. They most use model or example as a method of giving sexual education to their teenagers. Most of parents give sexual education are to prevent their teenagers from under-age marriage and teach them to be responsible to themselves when they are doing something wrong. Parent’s role in implementing sexual education is in less criteria mostly. Parents not only should behave positively in giving sexual education and responsibly towards children education but also explain time to time. It is no need for parents to feel sufficient explains sexual education to their children just one time.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Mulyadi, Mulyadi |
Keywords: | Peranan Orang Tua; Pendidikan Seks; Remaja; Parent’s Role; Sexual Education; Teenager |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri |
Date Deposited: | 06 Nov 2023 14:35 |
Last Modified: | 06 Nov 2023 14:35 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57392 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |