Hidayati, Nurul (2001) Pengaruh frekuensi pemutaran telur selama waktu penetasan terhadap daya tetas telur itik (Anas Javanica). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
97130111.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Perbanyakan populasi itik biasanya ditempuh dengan cara menetaskan dengan menggunakan induk enthog atau ayam dan melalui penetasan buatan (mesin tetas). Kapasitas produksi penetasan dengan menggunakan enthog atau ayam sekali pengeraman hanya mampu menetaskan antara 10-15 butir telur. Tetapi penggunaan mesin tetas bagi usaha penetasan, sangat bervariasi tergantung kapasitasnya. Penetasan menggunakan mesin tetas membutuhkan ketelitian dan perhatian khusus. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam usaha penetasan dengan menggunakan mesin tetas, misalnya kelembaban, letak posisi telur, suhu dan pemutaran. Dari faktor-faktor tersebut, frekuensi pemutaran telur selama waktu penetasan merupakan salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap daya tetas. Pemutaran telur bertujuan meratakan suhu telur dan menghindarkan agar embrio tidak menempel pada salah satu sisi kulit telur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemutaran telur selama waktu penetasan terhadap daya tetas telur itik (Anus javanica) dan untuk mengetahui frekuensi pemutaran yang paling efektif untuk daya tetas telur itik.
Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur itik yang berasal dari Desa Gedog Wetan, Kecamatan Sumber Manjing, Kabupaten Malang. Sampel yang digunakan sebanyak 160 butir telur itik.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis varians, dilanjutkan dengan uji t (Uji Tukey).
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 19 Mei 2001 sampai dengan 19 Juni 2001 di desa Pagedangan, Kecamatan Turen, kabupaten Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata jumlah telur yang menetas pada masing-masing perlakuan adalah: selama waktu penetasan telur tidak diputar (A٠) = 3,75 butir, selama waktu penetasan telur diputar satu kali sehari (A٦) = 5 butir, selama waktu penetasan telur diputar dua kali sehari (A٩) = 6,75 butir, selama waktu penetasan telur diputar tiga kali sehari (A4) = 4,5 butir, selama waktu penetasan telur diputar empat kali sehari (A5) = 3,25 butir. Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa F hitung = 6,767 dan F tabel = 5,29 pada taraf signifikansi 1 /٥o.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pemutaran telur berpengaruh sangat signifikan terhadap daya tetas telur itik Frekuensi pemutaran telur selama waktu penetasan yang paling efektif adalah dua kali sehari pada pukul 17.00 dan 05.00 (A٦).
ABSTRACT
The multiplication of duck populations was ussually using enthog clucking or hen and artificial hatching {burst engine). The capacity of it’s burst production could to break open among 10 till 15 eggs only. But using burst engine is more variative depend on it’s capacity. The hatching proses by using burst engine is necessary for accurately and special attention. There are some factors those have to be given attention for burst effort when using it, for example the moistness, position of egg, temperature and circulating. Among of those factors, the frequency of egg circulating since hatching effort is one of important factors who has more influence toward burst capacity. The circulating of egg has an aim to be equallity of eggs' temperature and to avoid embryo in order not to be sponge on one of egg shell sides.
The aim of this research is to know the influence of egg’s circulating frequenting since the burst toward the duck’s egg’s capacity {Anasjavanica) and to know the more effectively circulating frequenting for the duck’s egg’s capacity.
This research population used the duck eggs from Gedog Wetan Village,
Sumber Manjing regency, Malang district. The sample was 160 duck eggs.
The model ones is The Complete Random Model . The Data was analyzed by using Analysis Of Varians (Anova) then be continued by honestly Significance Difference (HSD).
This research have been done since May 19 2001 till June 19th 2001 in Pagedangan village, Turen regency, Malang district.
The result showed, the average of egg’s totals that have hatched on each treatment are: since hatching with circulating (٨1) = 3,75 grains, since hatching with circulating one time a day (٨2) = 5 grains, since hatching with circulating two times a day (A3) = 6,75 grains, since hatching with circulating three times a day (A4) = 4,5 grains, since hatching with circulating four times a day (A3,25 = (؛ grains. Based on the result of date analysis is known that F counting is 6,767 and F Table is 5,29 - by significance level 1%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul |
Keywords: | Frekuensi Pemutaran; Telur Itik; Daya Tetas; Circulating Frequention; The Duck Egg; The Burst Power |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 06 Nov 2023 14:36 |
Last Modified: | 06 Nov 2023 14:36 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57386 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |