Nurhasanah, Siti (2005) Perilaku Coping pada suami TKW untuk menjadi orang tua tunggal: di Desa Kemuning Lor Arjasa - Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
00410073.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Tingkat pengangguran dari tahun ke tahun semakin meningkat dan jumlah penduduk semakin bertambah di Indonesia, sehingga hal ini berpengaruh pada sulitnya ekonomi dalam keluarga. Keluarga merupakan komponen terkecil di dalam masyarakat, minimal dalam keluarga terdiri dari suami dan istri. Kesulitan ekonomi yang dirasakan dalam keluarga merupakan tanggung jawab bersama, oleh karena itu istri sebagai anggota dalam keluarga juga bertanggung jawab dalam pemenuhan ekonomi, sehingga banyak dari para istri menjadi TKW ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Kepergian istri sebagai TKW ke luar negeri secara otomatis membuat para suami menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya dan menjadi pemegang utama dalam urusan rumalt tangga. Suami yang seharusnya sebagai pencari nafkah utama di dalam keluarga, jarang di rumah dan kurang memiliki hubungan emosional dengan anak-anak. Merasa kesulitan dengan tugas barunya yakni harus mengurus segala kebutulian anak dan mengurus rumah tangga seorang diri, tidak jarang para suami TKW (subyek) dalam penelitian ini merasa stress dengan tugas-tugas barunya.
Tujuan diadakannya penelitian ini untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dirasakan suami TKW sebagai orang tua tunggal, selama ditinggal istri bekerja kc luar negeri dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku coping pada suami TKW, serta untuk mengetahui bentuk-bentuk dari perilaku coping yang digunakan oleh para suami TKW sebagai subyek pada penelitian ini.
Subyek pada penelitian ini menggunakan dua bentuk perilaku coping) sebagai penyeimbang stress yang sering dialami sebagai oig tua tunggal. Dua bentuk perilaku coping tersebut, yaitu : emotion-focused coping, sebagai pengatur respon emosional terhadap stress. Dan problem-focesed coping, digunakan untuk mengurangi stress dengan cara subyek mempelajari hal-hal baru. Menurut Lazarus perilaku coping sebagai upaya penyesuaian diri individu untuk melindungi dirinya dari situasi yang menekan, menantang, ataupun situasi yang mengancam.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi yakni observasi non partisipan. Peneliti juga menggunakan metode wawancara yang dilaksanakan langsung antara peneliti dan subyek,. Metode angket juga digunakan pada penelitian ini, untuk melihat konsistensi jawaban subyek dengan wawancara yang telah diadakan sebelum pemberian angket.
Hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa para suami TKW sebagai orang tua tunggal mengalami kesulitan dalam mengurus rumah tangga dan mengurus segala balikan dapat dikatakan tidak pemah mengurus rumah tangga dan mengurus anak- anak seorang diri. Sehingga tidak jarang para suami TKW sebagai subyek sering merasa stress dengan tugas-tugas barunya. Oleh sebab itu para subyek berusaha menyesuaikan diri dengan terus mempelajari hal-hal baru yang dapat meningkatkan perannya sebagai orang tua tunggal, serta selalu memanfaatkan emosi sebagai hal yang positif dan menempatkan emosi pada suasana yang tepat. Dengan begitu hidup akan lebih bermakna dan memberi kesan yang positif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Mahmudah, Siti |
Keywords: | Perilaku Coping; Orang Tua Tunggal |
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 13:38 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 13:38 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/57259 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |