Korelasi persepsi tentang HIV/AIDS dengan kecemasan pekerja seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Suko Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang

ABSTRAK

Kecemasan merupakan pengalaman yang dapat terjadi pada siapapun. Tak terkecuali pekerja seks komersial (PSK), mereka juga mengalami rasa cemas. Salahsatunya adalah pekerjaan yang mereka lakukan merupakan sarang penyakit HIV/AIDS. Padahal kecemasan yang dimiliki oleh setiap orang adalah sinyal bahaya yang segera membutuhkan penanganan. Akan tetapi banyak diantara mereka yang tetap melanjutkan pekerjaannya meskipun HIV/AIDS jelas-jelas berbahaya. Hal ini diduga karena ada perbedaan tanggapan atau persepsi mereka tentang HIV/AIDS, sehingga dengan persepsi yang berbeda maka kecemasan mereka terhadap HIV/AIDS pun akan berbeda. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi PSK terhadap HIV/AIDS, untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan PSK terhadap HIV/AIDS, dan ada tidaknya hubungan antara persepsi tentang HIV/AIDS dengan kecemasan PSK.

Ada dua persepsi yang timbul dari mereka berkaitan dengan HIV/AIDS, yaitu persepsi positif dan persepsi negative. Dengan persepsi positif akan mengakibatkan mereka terbuka dengan informasi tentang bahay, penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Bermula dari bahaya HIV/AIDS maka akan timbul kecemasan yang dapat membuat PSK melakukan tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS, diantaranya dengan memakai kondom. Sedangkan dengan persepsi negative membuat PSK bersifat pasif terhadap informasi tentang HIV/AIDS, tidak mempedulikan penularannya serta tidak tergerak untuk melakukan pencegahan. Pencegahan itu bisa berupa mengenakan alat pengaman, memilih pasangan serta berhenti sebagai PSK.

Populasi penelitian ini adalah pekerja seks komersial (PSK) yang menetap di lokalisasi Suko Sumber Pucung Malang yang berjumlah sekitar 120 orang dan diambil sample sebanyak 30% yaitu 36 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menguji validitas digunakan rumus dari Pearson yaitu product moment, sedang penghitungan reliabilitasnya menggunakan Alpha Cronbach. Dan dalam analisis data untuk menentukan persepsi tentang HIV/AIDS dan tingkat kecemasan PSK, digunakan analisis prosentase sedangkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi tentang HIV/AIDS dengan kecemasn PSK menggunakan analisis korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan bantuan Computer seri program statistic (SPS) versi IBMZN, edisi Sutrisno Hadi dan Seno Pamardiyanto, UGM, Yogyakarta, 1996. Dari hasil penghitungan validitas diperoleh item yang valid semua untuk persepsi tentang HIV/AIDS yaitu sebanya 25 item, dan dari kecemasan PSK diperoleh 16 item valid dari 23 item.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi tentang HIV/AIDS pada PSK lokalisasi Suko berada pada kategori positif dengan nilai >50 berjumlah 36 orang (100%). Dan tingkat kecemasan PSK lokalisasi Suko berada pada tingkat sedang dengan nilai antara 35,996-56,004 berjumlah 23 orang (63,9%). Dari hasil analisis diketahui bahwa antara persepsi tentang HIV/AIDS dengan kecemasan PSK mempunyai nilai koefisiensi korelasi (rxy) sebesar 0,341 dengan taraf signifikansi 5% dan peluang ralat (p) sebesar 0,039 dan dengan koefisien determinasi sebesar 1,16%.

Hasil korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi tentang HIV/AIDS dengan kecemasan PSK yaitu hubungan negative. Hal ini mempunyai arti bahwa ketika PSK semakin paham mengenai HIV/AIDS maka akan membuat PSK semakin cemas. Dan karena HIV/AIDS merupakan virus yang berbahaya maka sebaiknya PSK meninggalkan pekerjaannya yang mudah tertular virus tersebut.