Studi deskriptif tentang kondisi Psikologis remaja yang orang tuanya bercerai di Desa Takerharjo Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan

ABSTRAK

Masa remaja merupakan salah satu periode dalam hidup yamg paling penting dalam hal perkembangan harga diri, karena saat itulah seseorang memerlukan jati diri yang kuat dan meengetahui bahwa dirinya adalah pribadi yang unik dan terpisahkan dari orang lain, serta mampu merasa berharga sebagai pribadi dengan tujuan yang akan datang. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis anak (remaja) adalah keharmonisan dan keutuhan struktur keluarga.

Meskipun perceraian dalam Islam diperbolehkan, namun perceraian membawa dampak dan akibat bagi keluarga, di mana setelah berpisahnya antara orang tua dilanjutkan dengan berpisahnya anak dengan salah satu orang tuanya. Dengan perceraian tersebut orang tua kurang memikirkan perkembangan jiwa anak, padahal pada saat itu anak (remaja) sangat membutuhkan bimbingan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya untuk mengembangkan keseluruhan eksistensinyahingga anak dapat tumbuh dan berkembang ke arah kepribadian yang harmonis dan matang.Dan apabila orang tua tidak mempertimbangkan kondisi dan perkembangan anaknya, maka perkembangan jiwa anak akan mengalami ketidak stabilan atau bahkan kelainan jiwa.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang harga diri remaja yang orang tunya bercerai di Desa Takerharjo Kec. Solokuro Kab. Lamongan. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif kualitaif. Populasinya adalah remaja yang orang tuanya bercerai tahun 1998 sebanyak 29 kepala keluarga. Sedangkan subyek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposif sampling. Berdasarkan ketentuan tersebut jumlah remaja (usia 13- 18 tahun) yang dijadikan subyek penelitian sebanyak 6 orang. Data diambil dari sampel dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara sedangkan metode analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceraian sangat berdampak pada kondisi sosial psikologis anak, karena hanya kepedihan yang akan didapat dari perceraian orang tuanya yang mengakibatkan remaja (anak) seringkali dibayangi rasa takut, cemas, putus asa dan rasa tidak nyaman sehubungan dengan status perceraian orang tuanya yang pada akhirnya berpengaruh pada kondisi psikologis anak. Ada kecenderungan dari para remaja yang orang tuanya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perceraian orang tuanya meskipun itu tidak berlangsung lama, karena hal ini dipengaruhi oleh sejauh mana seorang anak dipersiapkan untuk menghadapi masalah yang ada.

Berdasarkan penelitian ini, maka saran yang disampaikan, yaitu; Remaja sebaiknya tidak perlu malu atau minder dengan status keluarganya, di samping itu dalam bergaul sebaiknya remaja lebih memperluas pergaulannya tapi harus selektif. Bagi orang tua, sebaiknya tetap memberi dukungan, perhatian dan menanamkan sikap terbuka antara orang tua dan anak, sehingga anak tidak merasa diabaikan. Bagi peneliti lain, sebaiknya penelitian ini dapat dijadikan langkah awal untuk melakukan penelitian lainnya yang berkaitan dengan harga diri.

ABSTRACT

Adolescent is one of period in life most importantly in the case of development of self-regard, because on that moment somebody needs strong personality and knows that him self is unique person and isolated by others, and feel to worth as person with next purpose, One of factors that influence development of child psychology (adolescent) is harmonious and perfection of family structure.

Though divorce in Islam is permitted, but it can bring impact and effect for family, where after divorce among his parent continued leave taking among children with one of his parents. With divorce, parent not think development of soul of child, though on that moment the child very require counsel and affection, so that the child grow and develop up at harmonious personality and mature. And if his parent not considers condition and growth of his child, so growth of soul of child will unstable or mad.

This research was done to obtain description about self-regard adolescent that his parent divorces in village of Takenharjo-Solokuro-Lamongan city. This research use type of descriptive approach of qualitative. The population is adolescent which his parent have divorced in 1998 is 29 families. While the subject of research determined by using technique of purposive sampling. Base to the rule of adolescent age 13-18 year old taken as object 0أا research is 6 of peoples. Data was taken from sample by using observation technique and interview, while method analyzes data used is descriptive analysis.

'This research indicate that divorce have high impact in social condition of child psychology, because only the difficulty or problem be got from divorce, and caused adolescent often feel hopeless, fear, worry and feel not comfortable cause the divorce status and in the end have influence toward condition of child psychology. There is tendency from adolescents which his parent have difficulties of adapt the divorce of his parent though that it’s not take place long times, because influenced by how far a child drawn up to face existing problem

Base to this research, so the suggestion that shall not bashful or lose face with his families status, in the other hand in associate with adolescent should expand friendship relation but must be selective. For parent, must give support, attention and increase the open behavior between parent and child, so that the child not feel disregarded. For the other researcher, this research become first step to do the other research interconnected self-regard.