Pengaruh kematangan kepribadian terhadap sikap aktifis mahasiswa tentang proses Politik di Indonesia pasca Orde baru

ABSTRAK

Ketika jatuhnya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Besar Soeharto, hingar bingar kebebasan berdengung dimana-mana. Aksi-aksi mahasiswa semakin gencar dan hampir tak terkendali oleh tirani kekuasaan. Krisis moneter menjadi awal gerakan untuk menjatuhkan pemerintahan otoriter dan berubah kecuali kebebasan. Gerakan mahasiswa menjadi motor gerakan politik elite di negeri ini, meski pada akhirnya mahasiswa tertinggal dari apa yang dicita-citakannya. Kekecewaan demi kekecewaan pun terjadi di kalangan aktifis mahasiswa. Kemudian kondisi ini berlanjut, sebagian mahasiswa tetap menginginkan perubahan secara radikal dan cepat didalam masyarakat Indonesia, tetapi kemudian aksi-aksi mereka sangat tidak efektif lagi dan cenderung kontraproduktif.

Untuk mengetahui pengaruh kematangan kepribadian terhadap sikap aktifis mahasiswa tentang proses politik di Indonesia, penelitian ini menggunakan angket yang disediakan oleh penulis dengan dua macam angket, angket pertama untuk mengetahui bagaimanakah tingkat kematangan aktifis mahasiswa dan angket kedua tentang sikap aktifis mahasiswa. Untuk mengetahui angket tersebut berhak untuk dijadikan alat ukur, maka terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas tiap-tiap item. Adapun untuk menguji validitasnya penulis menggunakan tehnik product inoment dan dikorelasikan dengan tehnik part whole, sedangkan untuk menguji reliabilitasnya digunakan tehnik Alpha Cronbach. Data diperoleh dari para aktifis mahasiswa baik dari organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus yang tersebar di kampus UHS Malang. Perkiraan jumlah mereka yang masuk dalam kategori aktifis mahasiswa sebanyak 300 orang. Berdasarkan populasi ini maka penulis menggunakan purposive sampling. Dan untuk mengetahui tingkat ketergantungan kedua variable tersebut menggunakan regresi dengan taraf signifikansi 5 %. Adapun hasil yang diperoleh dari uji regresi 5,228 dengan tingkat korelasi pengaruh R2 = 0,320.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan sikap aktifis mahasiswa terhadap proses politik di Indonesia, yakni semakin tinggi tingkat kematangan kepribadian aktifis mahasiswa maka sikap yang timbul semakin baik atau positif.