Pengaruh kesiapan Menikah terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Rapuh Baru Glagah Lamongan

ABSTRAK

Menikah merupakan tahap penting dalam kehidupan manusia, dimana dua pribadi yang berbeda memutuskan untuk bersedia terikat dalam satu komitmen dan hidup bersama dalam suatu kehidupan baru. Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga adalah mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan dan keharmonisan sangatlah sukar dicapai.Dari hasil observasi bahwa usia yang matang saat menikah mampu menciptakan dan mempertahankan rumah tangga lebih lama. Untuk itu peneliti ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kesiapan menikah yang tampak secara fisik (yaitu usia) mampu mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Untuk itulah rumusan masalah yang ingin diungkap adalah: Bagaimana tingkat kesiapan menikah pada rumah tangga di Desa Bapuh Baru, bagaimana tingkat keharmonisan rumah tangga di Desa Bapuh baru, adakah pengaruh antara kesiapan menikah dengan keharmonisan rumah tangga.

Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut: Untuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan keharmonisan rumah tangga di Desa Bapuh Baru, dan untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan menikah dengan keharmonisan rumah tangga.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah sebagian keluarga yang usia saat menikalmya diatas 20 tahun dan lama menikahnya minimal 5 tahun. Instrument yang digunakan adalah angket yang terdiri dari 30 item angket kesiapan menikah dan 30 item angket keharmonisan rumah tangga. Untuk menguji kualitas alat ukur digunakan Product Moment yang kemudian dikorelasikan dengan Part Whole imtuk mengetahui validitas item. Alpha Cronbact imtuk mengetahui Reliabilitas item yang valid. Untuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan keharmonisan nimah tangga maka dilakukan penggolongan berdasarkan norma Tinggi, Sedang dan Rendah yang menggunakan Mean (M) dan Standar Deviasi (SD). Untuk mengetahui korelasi pakai matrix interkorelasi dengan nilai r dan untuk membuktikan hipotesisnya digunakan rumus regresi.

Hasil analisa data diperoleh, bahwa tingkat kesiapan menikah rata-rata pada kategori sedang dengan prosentase 82% sedangkan tingkat keharmonisan rumah tangganya juga rata-rata pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 82%. Sedangkan untuk hasil analisa data nilai r sebesar 0.895, sehingga sumbangan yang diberikan kesiapan menikah terhadap keharmonisan nimah tangga sebesar 80%. Sedangkan hasil regresi diperoleh F hitung 192.405 dengan F tabel 7.19 atau F (hitung 92. 405 > dari Ftabel 7.19) dengan begitu hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan menikah dengan keharmonisan rumah tangga.