Pengaruh Gaya Belajar terhadap daya ingatan pada siswa Tetirah di PSPA Bima Sakti Batu

ABSTRAK

Gaya hidup setiap siswa berbeda-beda dalam bereaksi termasuk gaya belajar. Siswa sering di perintah harus mengikuti peraturan belajar secara formal dan informal baik di sekolah atau di rumah agar mendapatkan hasil yang bagus. Namun, permasalahannya banyak siswa yang malas dan enggan belajar serta kurang senang melakukan proses mengingat dalam mengasah daya ingatannya dengan baik. Salah satu faktor penghambat permasalahan tersebut yaitu tidak tersalurkannya gaya belajar mereka dengan tepat dan sesuai sehingga muncul berbagai polemik dalam diri siswa ketika belajar. Daya ingatan setiap siswa berbeda-beda dan daya ingatan yang baik tidak lepas dari adanya belajar efektif yang sesuai dengan gaya yang mereka suka dalam melakukan proses ingatan. Usia siswa SD mempunyai perkembangan daya ingatan yang paling baik dan kuat, namun dalam perkembangannya apakah gaya belajar mempunyai peran tersendiri dalam meningkatkan daya ingatan yang baik bagi siswa tetirah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap daya ingatan pada siswa tetirah di PSPA Bima sakti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode interview, dan juga metode angket. Penentuan sampel dengan menggunakan tehnik populasi sampling. Angket diberikan pada seluruh populasi sebanyak 95 siswa di PSPA Bima sakti Batu pada tanggal 3-9 September 2004, skor penilaian bergerak dari angka 1 sampai 2 dan juga sebaliknya. Jumlah item gaya belajar sebanyak 18 item diperoleh yang valid sebanyak 17 item sedangkan untuk angket proses ingatan sebanyak 18 item diperoleh yang valid sebanyak 16 item dengan perhitungan product moment dari Karl Pearson. Sedangkan analisis data menggunakan rumus Regresi Ganda Tiga Prediktor, dan untuk mendeskripsikan tingkat gaya belajar dan daya ingatan menggunakan Mean dan Standar deviasi dengan norma penilaian dari Sutrisno hadi.

Dari analisis penelitian diperoleh hasil: 12,6% memiliki tingkat gaya belajar rendah, 74,7% memiliki tingkat gaya belajar sedang, 12,6% memiliki gaya belajar tinggi. Untuk tingkat daya ingatan didapat hasil 13,7% dalam kategori rendah, 77,9% kategori sedang dan 8,4% kategori tinggi. Sedangkan pengaruh tiap gaya belajar (visual, auditori, kinestetik) terhadap daya ingatan menunjukkan ada pengaruh positif, dengan taraf 5%, diperoleh hasil gaya belajar visual dengan daya ingatan 0,626 p 0,000, gaya belajar auditori 0,245 dengan p 0,016 dan gaya belajar kinestetik 0,505 p 0,000. Dan terakhir adanya pengaruh yang positif gaya belajar terhadap daya ingatan pada siswa dengan nilai Fhit =23,787 p 0,000 artinya siswa yang memiliki gaya belajar yang tinggi maka kecenderungan tingkat daya ingatannya tinggi pula.