Pengaruh penerapan Pelatihan Asertif pada anak pemalu di Panti Sosial Petirahan Anak Bima Sakti Batu

ABSTRAK

Tidaklah bisa dipungkiri, bahwa anak merupakan suatu aset bangsa yang perlu mendapat perhatian serius, karena anak merupakan generasi penerus dan sekaligus tiang penyangga cita-cita bangsa. Struktur usia anak sekolah dasar jauh lebih besar bila dibandingkan dengan usia dewasa, dari jumlah penduduk di Indonesia. Dari jumlah anak sekolah terutama anak usia sekolah dasar dalam pertumbuhan dan perkembangannya terdapat keterbatasan diberbagai bidang serta penyimpangan-penyimpangan perilaku sehingga dalam pertumbuhannya mengaili hibatan. Salah satu penyebab seseorang untuk tidak bisa maju adalah sifat pemalu, pemalu dapat menjadi suatu masalah bagi dirinya sendiri khususnya, jika sifat seperti ini terus berkembang, maka bisa menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Rini: 2002).

Untuk dapat memberikan suatu solusi bagi anak pemalu agar dapat menumbuhkan dan melatih diri mereka menjadi anak yang merasa yakin pada diri sendiri akan kemampuan yang sebenarnya dimiliki oleh mereka, maka peneliti mencoba untuk melakukan suatu usaha peningkatan sikap asertif dalam diri anak pemalu melalui penerapan pelatihan asertif yaitu salah satu metode pelatihan yang mencoba memancing anak untuk dapat mengekspresikan diri, mengungkapkan perasaannya dan dapat mengutarakan pendapatnya dengan baik, sehingganak pemalu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan dapat meningkatkan prestasinya tanpa hibatan dan memiliki pendidikan yang bermutu tinggi. Perilaku asertif sendiri adalah perilaku tegas yang menyatakan pemikiran, perasaan dan kepercayaan secara langsung, jujur dengan cara yang sesuai. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui: 1). pengaruh penerapan pelatihan asertif terhadap anak pemalu yang diberi pelatihan. 2). perbedaan signifikan antara anak pemalu yang diberi pelatihan dan yang tidak diberi pelatihan pada saat pretest dan posttest. 3). perbedaan signifikan antara anak pemalu yang diberi pelatihan dan yang tidak diberi pelatihan pada saat posttest.

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan “non- randomized pretest-posttest control group design, yaitu rancangan yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan prosedur pertama dilakukan pretes (O1 dan O2) pada kedua kelompok, kemudian kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pelatihan asertif yang dilaksanakan di Panti Sosial Petirahan Anak “Bima Sakti” Batu selama 2 minggu efektif dengan total waktu 12 jam dan observasi penuh selama 24 jam setiap selesai pelatihan. Materi pelatihan terdiri atas 9 bab dengan jumlah pemateri 1 orang beserta observer 1 orang dan 2 orang fasilitator, untuk kelompok kontrol tetap mengikuti kegiatan.