Perbedaan kemandirian antara siswa yang berasal dari keluarga lengkap dengan siswa yang berasal dari keluarga tidak lengkap di Madrasah Aliyah An-Nur Bululawang-Malang

ABSTRAK

Penelitian ini mengungkap perbedaan kemandirian pada siswa yang berasal dari dua kondisi struktur keluarga yang berbeda. Kondisi struktur keluarga yang di maksud adalah keluarga lengkap di mana anggota keluarganya masih utuh yaitu anak tinggal dengan kedua orang tuanya dan keluarga tidak lengkap yaitu anak tinggal dengan ayahnya saja atau anak tinggal dengan ibunya saja, hal ini diakibatkan karena perceraian atau salah satu orang tuanya telah meninggal. Kondisi struktur keluarga yang berbeda akan memberikan pengaruh pada perkembangan anak serta mempengaruhi pada kemandirian anak juga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kemandirian siswa yang berasal dari keluarga lengkap dengan siswa yang berasal dari keluarga tidak lengkap. Selain itu juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian pada siswa yang berasal dari dua kondisi struktur keluarga yang berbeda tersebut

Untuk memperoleh data kemandirian siswa digunakan angket. Populasi penelitian siswa keluarga tidak lengkap digunakan teknik purposive sampling, sedangkan sampel siswa dari keluarga lengkap digunakan teknik random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah prosentase rerata dan uji t.

Dari analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
Dari 44 responden siswa yang berasal dari keluarga lengkap terdapat 23,86 % responden berada pada tingkat kemandirian tinggi, 17,04 % berada pada tingkat kemandirian sedang, dan 9,10 % berada pada tingkat kemandirian rendah. Sedangkan dari 44 responden siswa yang berasal dari keluarga tidak lengkap terdapat 10,32 % responden berada pada tingkat kemandirian tinggi, 19,32 % berada pada tingkat kemandirian sedang dan 20,45 % berada pada tingkat kemandirian tingkat rendah. Sedangkan hasil analisis antar kelompok dengan rumus uji t dengan taraf signifikan 5 % mengungkapkan bahwa kemandirian siswa yang berasal dari keluarga lengkap lebih tinggi dari pada deng siswa yang berasal dari keluarga tidak lengkap.

Dari hasil penelitian ini disarankan agar pihak orang orangtua tidak lengkap harus lebih jeli dalam mengawasi dan membimbing anak. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya hendaknya memperluas sampel dan populasi, serta membedakan jenis kelamin.

ABSTRACT

The study explains the difference of the students come from two different family structure, the first, the complete family structure, that is the students live with the both parents, the last, the incomplete family structure, that is the students live with one parent due to divorced or die. The different family structure will presumably influence vary to the students in relation to their psychological development and self-life.

The study aims to find out the difference of self-life between the students come from the complete and the incomplete family structure.

The self-life-data are collected by questionnaire. The incomplete family population is collected by purposive sampling, whereas the complete family samples by random sampling. The data are analyzed by the simple t test.

The results show that of 44 respondents of the complete family, 23.86% is the high self-life, 17.04% is the moderate, and 9.10% is the low; whereas of the incomplete family, 10.23% is the high self-life, 19.32% is the moderate, and 20.45% is the low. The t-test (significant level is 5%) analysis results indicate that self-life of the complete family students is higher than that of the incomplete family students.

It was suggested that the incomplete family parents must pay more attention in monitoring and guidance to their sons/daughters. To improve the further study should expand the number of samples and population as well as classify the sample sex.