Proses ekstraksi daun ketapang (Terminalia catappa) dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) sebagai penghambat laju korosi baja

INDONESIA:

Ketapang merupakan tumbuhan yang umumnya belum dimanfaatkan secara optimal, padahal daun ketapang memiliki kandungan senyawa tanin dominan sebesar 11-23 %. Tanin merupakan senyawa kompleks yang dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi. Tanin dapat diperoleh dengan metode MAE (microwave assisted extraction) yaitu energi yang memanfaatkan gelombang mikro. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi metode MAE dengan variasi waktu 1,3,5,7,9, dan 11 menit untuk memperoleh ekstrak daun ketapang dengan kadar tanin yang optimal. Ekstrak daun dikarakterisasi menggunakan FTIR untuk mengetahui gugus fungsi senyawa tanin dan dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui kadar tanin. Aplikasi inhibitor korosi pada baja SS400 dilakukan dengan merendam baja pada HCl yang ditambahkan ekstrak daun ketapang (larutan korosif) selama 15 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan ekstrak daun ketapang mengandung tanin pada analisa FTIR dan memiliki kandungan tanin tertinggi pada sampel tanin dengan ekstraksi 7 menit sebesar 40,7087 ppm. Adapun pada uji laju korosi dan efisiensi menunjukkan baja dengan nilai laju korosi terendah yaitu pada sampel BT7 sebesar 0,752 mm/y dan efisiensi tertinggi pada sampel BT7 sebesar 92,687%. Permukaan baja diamati menggunakan mikroskop optik dan dianalisa dengan software imagej menghasilkan sampel dengan korosi paling sedikit pada sampel BT7.

ENGLISH:

Ketapang is a plant that generally has not been used optimally, even though ketapang leaves contain a dominant tannin compound of 11-23%. Tannins are complex compounds that can be used as corrosion inhibitors. Tannins can be obtained by the MAE (microwave assisted extraction) method, which is energy that utilizes microwaves. In this research, the extraction process of the MAE method was carried out with time variations of 1,3,5,7,9 and 11 minutes to obtain ketapang leaf extract with optimal tannin content. Leaf extracts were characterized using FTIR to determine the functional groups of tannin compounds and were characterized with a UV-Vis spectrophotometer to determine tannin content. Corrosion inhibitor application on SS400 steel was carried out by immersing the steel in HCl added with ketapang leaf extract (corrosive solution) for 15 days. The results of this study indicate that the content of ketapang leaf extract contains tannin in FTIR analysis and has the highest tannin content in the tannin sample with 7 minute extraction of 40.7087 ppm. As for the corrosion rate and efficiency tests, it showed that the steel with the lowest corrosion rate value was in the BT7 sample of 0.752 mm/y and the highest efficiency was in the BT7 sample of 92.687%. The steel surface was observed using an optical microscope and analyzed with imagej software to produce samples with the least corrosion in the BT7 sample.

ARABIC:

الكتافا هو أحد النباتات التي تحتوي على مركبات التانين بنسبة 11-23% ويمكن استخدامها كمثبط للتآكل. يمكن الحصول على العفص بطريقة (الاستخراج بمساعدة الميكروويف (MAE)، في هذا البحث تم تنفيذ عملية استخراج طريقة MAE مع اختلافات زمنية تبلغ 1 و 3 و 5 و 7 و 9 و 11 دقيقة للحصول على مستخلص أوراق الكتافا بمستويات التانين المثلى. أظهرت نتائج مستخلص أوراق الكتافا الذي تم اختباره باستخدام مقياس الطيف الضوئي FTIR و UV-Vis وجود مجموعات وظيفية من مركبات التانين مع عدة تركيزات مطبقة كمثبطات للتآكل. يتم تطبيق مثبطات التآكل على صلب SS400عن طريق نقع الصلب على HCl مع إضافة مستخلص أوراق الكتافا لمدة 15 يوما. أظهرت اختبارات معدل التآكل وكفاءة المثبطات أن الصلب بأقل قيمة لمعدل التآكل في عينات BT7 تبلغ 0.752 mm/y وكفاءة 92.687%. تمت ملاحظة السطح الصلب باستخدام مجهر بصري وتحليله باستخدام برنامج الصور لإنتاج عينات بأقل تآكل في عينات BT7.