Produk dalam Marketing Mix menurut persepektif Al-Quran

ABSTRAK

Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1746 menjadikan perusahaan lebih kompetitif karena banyak perusahaan-perusahaan baru bermunculan yang berdampak pada banyaknya jumlah produk yang beredar dan ditawarkan kepada konsumen, dan hal ini menjadikan konsumen lebih selektif dalam memilih produk yang menjadi kebutuhannya, baik harga (price) maupun mutunya (quality). Oleh sebab itu maka sebuah badan usaha (perusahaan) dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas dari hasil produksinya, karena produk merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) yang dapat dikendalikan oleh manager pemasaran untuk menetapkan strategi pemasarannya. Sikap pro-aktif perusahaan dan rekayasa ulang terhadap managemen yang diterapkan sangat dibutuhkan untuk melihat prilaku konsumen yang selalu berubah tanpa ada batasan pasti, agar perusahaan mampu mengembangkan usahanya atau setidaknya masih tetap exist di dunia persaingan yang sangat ketat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian library research atau disebut dengan penelitian kepustakaan, sehingga digunakan data-data kepustakaan yang berasal dari buku, artikel, surat kabar, jurnal, internet dan referensi-refensi lainnya yang berkaitan dengan tema yang diambil. Semua data yang berhasil dihimpun, selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan tafsir al- mawdhu'i, dimana cara kerja dari tajsir matodhu'i adalah menetapkan topik bahasan, menghimpun ayat yang berkaitan, menyusun ayat sesuai dengan kronologis turun, mengetahui korelasi ayat, menyusun tema bahasan, melengkapi bahasan dengan memakai hadits, dan mempelajari ayat-ayat itu secara sistematis dan menyeluruh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam telah mengajarkan tentang proses produksi dan kualitas dari hasil produksi (produk) sebagai amal sholeh karena memberikan manfaat bagi orang lain dan tidak berakibat buruk bagi lingkungannya sebelum ISO diterbitkan atau William Edwards Deming memperkenalkan bahkan sebelum James Watt menemukan mesin uap 987 tahun silam sebagai tanda terjadinya revolusi industri.