Sistem Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syari'ah Mandiri Cabang Malang

ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Sistem perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Adapun langkah- langkah yang dilakukan setelah memperoleh data adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Malang secara umum. 2. Mendeskripsikan dan menganalisa sistem perhitungan bagi hasil pada produk pembiayaan mudharabah.

Pembiayaan mudharabah di PT. Bank Syariah Mandiri ada dua yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, sistem perhitungan bagi hasil antara kedua jenis pembiayaan tersebut sama saja yang membedakan keduanya hanyalah akad di awal kontrak, tetapi tidak mempengaruhi sistem atau mekanisme perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan bagi hasil dipengaruhi oleh besar kecilnya pembiayaan, rencana penerimaan usaha, expectasi rate, dan nisbah bagi hasil. Besarnya keuntungan yang diberikan kepada nasabah bersifat tidak pasti dan tergantung dari besar kecilnya pendapatan. Besarnya jumlah keuntungan yang akan dibagi hasilkan antara pihak bank dengan nasabah disebut dengan nisbah dan metode distribusi bagi hasil yang diterapkan adalah revenue sharing (bagi penerimaan) bukan profit sharing (bagi untung) maupun profit loss sharing (bagi untung dan rugi). Kelemahan dari sistem perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah adalah sistem ini memiliki resiko usaha yang sangat tinggi karena rawan terhadap mereka yang beri’tikad tidak baik, sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari Bank Syariah. Sistem bagi hasil pembiayaan juga sangat rumit terutama dalam menghitung bagian pendapatan Mudharib yang tidak tetap. Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar. Sedangkan keunggulan dari sistem perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah adalah prinsip ini dapat meningkatkan rasa kebersamaan yang tinggi antara mudharib dan shohibul maal dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan adil, karena pembagian keuntungan didasarkan pada tingkat pendapatan mudharib.