Khustinah, Atik (2006) Pemahaman masyarakat tentang pernikahan Nglangkahi saudara perempuan: Studi di Desa Karang Duren Kec. Pakisaji Kab. Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
02210006.pdf - Additional Metadata Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pernikahan adalah suatu tahapan dalam suatu kehidupan, dimana setiap orang pasti ingin melewati tahapan tersebut. Selain itu dalam agama juga terdapat perintah dan anjuran untuk melaksanakan pernikahan, sebagai salah satu pelaksanaan ibadah yakni sunnah Rasul. Namun perintah tersebut ditujukan kepada seorang hamba yang dipandang telah siap dan mampu secara lahir dan batin untuk melaksanakannya. Ini dilakukan demi kebaikan dan untuk lebih menjaga kehormatan kedua belah pihak dari perbuatan zina.
Namun terdapat kejanggalan menurut masyarakat Desa Karang Duren apabila pernikahan dilakukan oleh seorang adik perempuan yang mana kakak perempuannya belum menikah. Disini akan timbul kepercayaan-kepercayaan yang dipandang sangat merugikan khususnya bagi saudara perempuan yang dilangkahi dan keluarganya pada umumnya. Oleh karena apabila pernikahan ini terpaksa dilakukan oleh seorang sang adik dengan alasan lebih siap secara lahir batin daripada sang kakak, maka terdapat beberapa ritual yang wajib dilakukan untuk kelancaran pelaksanaan pernikahan.
Untuk itu penulis merumuskan masalahnya yaitu mengapa terjadi pernikahan nglangkahi saudara perempuan, pemahaman masyarakat mengenai pernikahan nglangkahi tersebut serta dampak sosio-psikologis perempuan yang dilangkahi oleh adiknya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan alasan teijadinya pernikahan dan pandangan masyarakat akan pernikahan tersebut, serta dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan pernikahan nglangkahi saudara perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dengan jenis penelitian deskriptip kualitatif. Dalam pengumpulan data yang diperoleh tersebut akan dianalisis oleh penulis secara induktif (metode analisis yang tertumpu dari kaidah khusus ke umum).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa memang adanya persyaratan- persyaratan bagi pelaksanaan pernikahan ini sebenarnya tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Karena persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam masyarakat Desa Karang Duren itu tidak sampai menjadikan batalnya pernikahan, dan tidak mengurangi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam syari’at Islam. Adanya persyaratan itu lebih untuk ungkapan rasa hormat dari seorang adik (yang nglangkahi) kepada saudara perempuannya yang dilangkahi. Namun adanya persyaratan ini tetap harus dilaksanakan sebagai hukuman bagi adik yang nglangkahi. Dan timbulnya dampak sosio-psikologis yang dialami oleh saudara perempuan yang dilangkahi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisor: | Sumbulah, Umi |
Keywords: | Pemahaman; Pernikahan; Nglangkahi Saudara Perempuan |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Adi Sucipto |
Date Deposited: | 25 Aug 2023 14:02 |
Last Modified: | 25 Aug 2023 14:02 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/56076 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |