Anam, Ahmad Gautsul (2023) Pergeseran nilai praktik memulang pada proses pernikahan masyarakat Suku Sasak perspektif akulturasi Redfield dan Maqâshid Syarî‘Ah: Studi di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
210201210023.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Tradisi memulang merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku sasak sebagai bagian dari proses pernikahan. Dalam menjalankan tradisi ini, seorang pemuda membawa kabur calon mempelai perempuan secara diam-diam tanpa adanya pihak keluarga ataupun kerabat si perempuan mengetahuai tindakan yang dilakukan oleh kedua pasangan tersebut.
Fokus pada penelitian ini adalah (1) apa saja factor-faktor yang melatarbelakangi adanya pergeseran nilai yang terjadi pada proses pernikahan tersebut (2) bagaimana analisis pergeseran nilai terhadap tradisi memulang yang ada pada masyarakat suku sasak tersebut dalam perspektif Akulturasi dan Maqhasid Syari’ah yang ada di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui proses wawancara, observasi sebagai data primer, dan data-data sekunder diperoleh dari beberapa literature yang berkaitan dengan Akulturasi dan Maqhasid Syari’ah.
Hasil penelitian ini (1) pergeseran yang terjadi pada tradisi memulang ini karena adanya faktor modernitas zaman yang disebabkan oleh adanya teknologi dan berkembangnya pendidikan, serta adanya sikap apatis yang terjadi pada masyarakat suku sasak sendiri. (2) terhadap adanya akulturasi, pergeseran nilai pada tradisi memulang ini dapatdiketahui karena adanya kontak secara langsung, timbal balik, serta perubahan itu sendiri. Sedangkan terhadap Maqhasid Syari’ah, tradisi ini diyakini dapat menimbulkan adanya kemaslahatan yang terjadi di antaranya mengukuhkan ikatan perkawinan, mengukuhkan ikatan nasab, dan mengukuhkan ikatan persemendaan. Sehingga perspektif ini dapat digunakan sebagai penghukum pada tradisi memulang tersebut.
ABSTRACT
The tradition of memulang is a tradition carried out by the Sasak People as part of the wedding process. In carrying on this tradition, a young man took away his bride without any of the family knowing about it.
Focus of this research is (1) what are the factors behind the shift values that occur in the marriage process (2) what is the analiyze of the shift in values toward the memulang tradition to Sasak People in an acculturation perspective and Maqhasid Syari’ah in Gondang Village, Gangga District, North Lombok Regency.
This research is a type of qualitative research. Collecting data by interviews, observation as primary data and secondary data obtained from several literatures related to acculturation and Maqhasid Syari’ah.
The result showed that : (1) the shift that occurred in this tradition of memulang was due to the modernity of the times caused by the existence of technology, development of education and the existence of apathy in Sasak tribe itself. (2) Toward acculturation, shift values in memulang tradition can be seen due to direct contact, reciprocity and the change itself. Meanwhile for Maqhasid Syari’ah, this tradition is believe to be able to cause benefits that occur including stregthen the bond of the marriage, streghten nasab and streghten persemendaan, so that this perspective can be used as a punishment for memulang tradition.
مستخلص البحث
عادة مامولانج هي عادة يفعلون في مجتمع ساسك وهي جزأ من عملية الزفاف, وفي تنفيذ هذه العادة يأخذ الرجل المراة سرا من غير ان يعلم اسرة المراة او اقاربها على تصرفهما.
يركز هذا البحث على الاول: ما هي العوامل الكامنة وراء التحول القيمة التي تحدث في عملية الزواج. الثاني: كيف يتم تحليل التحول القيمة نحو عادة مامولانج التي يفعلون مجتمع ساسك من منظور تبادل الثقافي ريدفيل و مقاصيد الشريعة التي وجدت في قرية غوندنج, منطقة غنغا, ريجنسي لومبوك شمالية
هذا البحث هو نوع من البحث النوعي, ويتم جمع البيانات على طريق المقابلة والملاحظة كبيانات الأولية, واما البيانات الثانوية من بعض المؤلفات المتعلقة بالتبادل الثقافي ومقاصيد الشريعة
نتائج هذا البحث الاول: التحول التي تحدث في عادة مامولانج بسبب الحداثة العصر التي نتجت عن وجود التكنولجيا وتطور التعليم, فضلا عن وجود لا مبالي الموجودة في مجتمع ساسك نفسهم. الثاني: من منظور التبادل الثقافي ان التحول القيمة بسبب اتصال المباشرة والمعاملات والتغيير نفسه. واما من منظور مقاصيد الشريعة ان هذه العادة يعتقدها مجتمع ساسك من مصلحة كتقوية الروابط الزوجية, وتقوية الروابط النسب, وتقوية الرابط المصاهرة
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah and Khairul, Anam |
Keywords: | Akulturasi; Maqashid Syari’ah; Pergeseran Nilai; Tradisi Memulang |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ahmad Gautsul Anam |
Date Deposited: | 14 Aug 2023 09:30 |
Last Modified: | 14 Aug 2023 09:30 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/55534 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |