Status Perkawinan akibat Pindah Agama: Studi Kasus No. 126/Pdt-P/2003/PA.MIg

ABSTRAK

Perpindahan agama bagi pasangan suami-isteri, seringkali mendatangkan keraguan atas keabsahan pernikahan mereka yang telah dilakukan. Hal ini wajar terjadi, karena pengaruh agama begitu kuat pada tingkat pemahaman. Semakin kuat rasa keraguan itu, semakin kuat pula dorongan untuk segera menyelesaikannya. Sehingga untuk mengatasinya diseleggarakanlah pernikahan baru melalui pihak yang berwenang untuk menyelesaikannya. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi pada putusan Pengadilan Agama Malang No: 126/Pdt-P/2OO3A.Mlg. yang melibatkan pasangan suami-isteri yang dulunya Katholik dan kini memeluk Islam, menginginkan agar pernikahannya disahkan.

Kasus ini menggambarkan pasangan suami-isteri yang dahulunya memeluk agama Katholik, yang selanjutnya memeluk agama Islam. Kepindahan agama inilah yang menjadi permasalah inti bagi pasangan suami isteri ini yang merasa ragu akan keabsahan pernikahan mereka, yang mana sebelum memeluk agama Islam prosesi pernikahan yang dilakukan menurut agama terdahulunya yaitu Katholik. Sedangkan saat ini mereka telah Islam, sehingga untuk menghapus keraguan sahnya pernikahan terdahulu mereka melaksanakan prosesi pernikahan secara Islam. Agar supaya pernikahan mereka secara legitimasi mendapat pengakuan secara hukum, mereka meminta pengesahan pernikahan kepada Pengadilan Agama.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan status perkawinan akibat pindah agama untuk disahkan pernikahan mereka yang telah diperbaharui di KUA dan menginginkan pengesahan dari pengadilan agama. Serta untuk mngetahui upaya yang ditempuh oleh Hakim Pengadilan Agama Malang dalam menyelesaikan kasus tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan jenis penelitian studi kasus yang bersifat diskriptif. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan bahan primer dan sekunder, sedangkan tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan interview dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini termasuk dalam pandangan Hakim Pengadilan Agama Malang tentang kasus No: 126/Pdt-P/2003/PA.Mlg. Dalam kasus tersebut, pengadilan tidak dengan mudah mengabulkan permohonan yang diajukan oleh pemohon, namun perlu pembuktian dan kesaksian terlebih dahulu, guna mengetahui kebenaran dan kesungguhan dari pemohon, bahwa ketika dikabulkan mereka tidak mempermainkan agama sebagai alat untuk tujuan yang lain.