Fahriana, Ava Swastika (2012) Pembaruan Pendidikan Pesantren Salaf studi kasus di Pondok Pesantren Abul Faidl Blitar. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10770013.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pembaruan pendidikan pesantren adalah sesuatu yang dilakukan secara efektif, efisien, dan produktif menuju kepada kemajuan pendidikan pesantren. Pesantren Salaf hanya memberikan materi agama kepada santrinya, tujuan pokok dari pesantren ini adalah untuk mencetak kader-kader dai yang akan menyebarkan Islam di tengah masyarakatnya, namun dengan adanya pembaruan, maka pesantren mampu merespon dinamika perubahan dalam berbagai dimensi kehidupan, dengan berbagai cara dan pendekatan. bentuk respon pesantren terhadap perubahan diantaranya; pertama, merevisi kurikulum dengan semakin banyak memasukkan mata pelajaran atau keterampilan yang dibutuhkan masyarakat; kedua, membuka kelembagaan dan fasilitas-fasilitas pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum. Begitu juga dengan pesantren Abul Faidl pesantren ini masih kental dengan mempertahankan salafnya, namun pesantren ini juga melakukan pembaruan modern yang dianggap baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Pembaruan Pendidikan Pesantren Salaf (Studi Kasus di Pondok Pesantren Abul Faidl Blitar) dengan sub fokus mencakup: (1) pendidikan di Pondok Pesantren Abul Faidl Blitar; (2) pembaruan pendidikan pesantren salaf di Pondok Pesantren Abul Faidl Blitar
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan Presistent Observation (ketekunan pengamatan), Triangulasi, Peerderieting (pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Informan penelitian yaitu Pengasuh, pengurus pondok, kepala madrasah diniyah, kepala sekolah, ustd, dan santri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) pendidikan pesantren di Abul Faidl Blitar, terbagi menjadi empat: yaitu, pertama, pendidikan formal salaf yang meliputi: madrasah diniyah pagi, sore, dan malam, adapun jenjang madrasah diniyah pagi dan malam meliputi: ibtida’iyah, tsanawiyah, aliyah, sedangkan madrasah diniyah sore meliputi: awaliyah dan wusthoniyah. Kedua, pendidikan non formal meliputi: sorogan alqur’an, bahtsul masail, mamba’ud da’wah, peningkatan kompetensi ekstra (mc, khitobah, tahlil, khutbah nikah, shalawat), wajar diknas (pendidikan setara SMP/paket B), praktek pelatihan lapangan, pengajian rutin dalail khoirot kitab ibriz (bapak-bapak dan ibu-ibu masyarakat), jam’iyah istighosah dzikrul ihsan, jam’iyyah mutawassilin Al-Fiyah, ziarah makam auliya’, liFe skill (tata busana, kecantikan, montir, komputer), ketiga, Pondok anak (al-qur’an bin nadhor), pengajian kitab kuning, madrasah ibtida’iyah), panti asuhan, keempat: lembaga formal SMP-SMA terpadu. Adapun kurikulum/ manhaj yang digunakan untuk madrasah diniyah diatur independen oleh pesantren sendiri, kurikulum yang digunakan memakai bentuk silabus, tetapi berupa jenjang level kitab-kitab dalam berbagai disiplin ilmu, yang pembelajarannya dilaksanakan dengan pendekatan tradisional dan modern, dan muatan kurikulumnya tidak terkonsentrasi pada ilmu-ilmu agama, selain mempelajari al-qur’an, tauhid, fiqih, akhlak, nahwu, shorof, balaghoh, mantiq, tafsir, tarikh, di pesantren juga diajarkan pembelajaran bahasa Arab serta live skill yaitu tata busana, kecantikan, montir, dan komputer. Metode yang digunakan klasik dan modern di antaranya sorogan; wetonan/bandongan; mudzakaroh/bahtsul masa’il, pengajian pasaran, hafalan, demontrasi/praktik ibadah, hiwar/diskusi, (2) pembaruan pendidikan pesantren Abul Faidl Blitar diantaranya: (a) pembaruan pendidikan pesantren dari aspek kurikulum pesantren (b) pembaruan pendidikan pesantren dari aspek kelembagaan, (c) pembaruan pendidikan dari aspek metode dan sistem pendidikan, (d) refungsionalisai pesantren. Dengan pembaruan pendidikan pesantren pondok pesantren Abul Faidl memperoleh dukungan dari konsensus masyarakat dan pesantren ini memperoleh daya hidup dan daya tarik populer yang baru yang menyebabkannya tersebar ke daerah-daerah yang luas, Selain itu, dengan adanya pembaruan pendidikan pesantren salaf, tidak berarti merubah semua, akan tetapi mempertahankan yang lama yang masih dianggap baik dan mengambil hal-hal yang baru yang dianggap baik.
ABSTRACT
The educational innovation system of Islamic boarding school/pesantren is effectively, efficiently, and productively managed to better the education system in pesantren. This Salaf Pesantren only gives religious courses to its students with its main purpose to form Islamic cadres whom will spread Islam in the midst of their hometown. Through this educational innovation, we hope that pesantren could response the dynamics of the live changing within some ways and approaches. The responses of those innovations are; first, curriculum revision by enclosing some community needed courses and skills; second, the opening of its educational institution and facilities for general education. Responding the innovation, this Salaf viscosity Abul Faidl Islamic boarding school will also apply modern treatments which are considered as good methods.
The objectives of this research is to reveal The Educational Innovation System of Salaf Islamic Boarding School/Pesantren (A Case Study in Abul Faidl Islamic Boarding School Blitar) focusing on: (1) educational implementation in Abul Faidl Islamic Boarding School Blitar; (2) the forms of educational innovation system in Abul Faidl Islamic Boarding School Blitar
This research applies qualitative approach methodology. Data collection is done by interview technique, participative observation, and documentation. Data analyses covers data reduction, data presentation, and conclusion making. Research validity checking is done by Presistent Observation (ketekunan pengamatan), Triangulasi, Peerderieting (pemeriksaan sejawat melalui diskusi). The research informants are advisors, supervisors, headmaster, teacher, and students.
The result of this study shows; (1) educational implementation of pesantren in Abul Faidl Blitar is divided into four, i.e first, salaf formal education includes morning, noon, and evening madrasah diniyah. There are three levels of morning and evening madrasah diniyah, they are ibtida’iyah, tsanawiyah, and aliyah while the noon madrasah diniyah has two levels: awaliyah and wusthoniyah. Second, non-formal education has these courses: reciting holy Qur’an, bahtsul masail, mamba’ud da’wah, additional competence enhancement (MC, khitobah, tahlil, wedding preaching, shalawat), wajar diknas (the equivalent education of junior high school/paket B), weekly admonition of dalail khoirot kitab ibriz (for ladies and gentlemen), jam’iyah istighosah dzikrul ihsan, jam’iyyah mutawassilin Al-Fiyah, visitation of auliya’ graveyards, live skill (dressmaking, cosmetology, mechanic, and computer), third, children Islamic boarding school (Al-Qur’an bin nadhor), Islamic book adminition, madrasah ibtida’iyah), charitable institution/reformatory, fourth, formal integral institution of junior and senior high school. The curriculums/manhaj of madrasah diniyah is privately organized by this school in the form of syllabus courses following the levels of varieties subject books of Islam. Learning process in this school applies traditional and modern approaches in which the contents of its curriculum is not only focused on religious courses such as Al-Qur’an, tauhid, fiqih, akhlak, nahwu, shorof, balaghoh, mantiq, tafsir, and tarikh but also Arabic language and live skills like dressmaking, cosmetology, mechanic, and computer. Traditional and modern methods includes sorogan; wetonan/ bandongan; mudzakaroh/bahtsul masa’il, weekly admonition, recitation, demonstrational/practice pray, hiwar/discussion, (2) the forms of educational innovation system in Abul Faidl Islamic Boarding School Blitar are: (a) renewal of curriculum renewal of pesantren education grades (b) renewal of innovation within institutional aspect, (c) educational methodology and system, (d) re-functionalization of pesantren. Through the educational innovation system in pesantren Abul Faidl, this institution gets support of the consensus of community and also popular traction toward further society. Besides, this innovation will not change the whole system, but it stands hold on the good former system and takes the better innovation for the better future.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Hady, M. Samsul and Abidin, Munirul |
Keywords: | Pembaruan; Pendidikan Pesantren Salaf Innovation; Educational System of Salaf Islamic Boarding School/Pesantren |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 11:20 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 11:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/53564 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |