Pemahaman Hukum Tiktoker terhadap kewajiban membayar pajak penghasilan: Studi mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang mempermudah seseorang dalam mendapatkan penghasilan yang dilakukan di media sosial terutama pada aplikasi Tiktok. Menjadikan penghasilan tersebut dapat dimasukkan kedalam kategori pajak penghasilan. Seorang Tiktoker yang penghasilannya tinggi dapat termasuk sebagai kriteria Wajib Pajak. Namun ditemukannya polemik yang terjadi dalam diri mahasiswa yang aktif menjadi Tiktoker dan sudah berpenghasilan terhadap kurangnya pemahaman terkait kewajiban membayar pajak yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan juga kepercayaan terhadap sistem dan pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang aktif sebagai Tiktoker terhadap kewajiban membayar pajak penghasilan. Apakah mahasiswa yang aktif sebagai Tiktoker tersebut sudah mengetahui ataupun memahami terkait peraturan yang mengatur secara spesifik terhadap pajak penghasilan.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan mengaplikasikan pendekatan fenomenologi yang berlokasikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan sekunder, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan metode pengolahan data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menemukan beberapa mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang aktif menjadi Tiktoker dan sudah berpenghasilan bahwa pengetahuannya masih kurang terhadap kewajiban membayar pajak penghasilan. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi kurangnya pemahaman terhadap pajak penghasilan disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari pengetahuan ataupun karakteristik individu terhadap membayar pajak. Faktor eksternal yang berasal dari luar diri mahasiswa seperti halnya dilaksanakan penyuluhan pajak dikalangan mahasiswa dan kepercayaan kepada sistem pemerintahan yang ada dalam lingkup perpajakan. Penamaman pengetahuan terhadap kewajiban membayar pajak penghasilan sejak dini akan menimbulkan mindset positif ketika suatu saat mahasiswa tersebut telah menjadi Wajib Pajak.

ABSTRACT

Technological developments that make it easier for someone to get income done on social media, especially on the Tiktok application. Making the income can be included in the income tax category. A Tiktoker with a high income can be included as a Taxpayer criterion. However, a polemic was found among students who were active as Tiktokers and were already earning about a lack of understanding regarding the obligation to pay taxes which was influenced by knowledge and also trust in the system and government.
This study aims to describe the understanding of students at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang who are active as Tiktokers regarding the obligation to pay income tax. Do students who are active as Tiktokers already know or understand the regulations that specifically regulate income tax.
This study uses an empirical juridical method by applying a phenomenological approach located at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, the type of data used in this study is primary and secondary data, the data collection method in this study uses interview and documentation techniques, using data processing methods developed by Miles and Huberman namely data reduction, data analysis, and drawing conclusions.
The results of this study found that several students at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang who are active as Tiktokers and are already earning, that their knowledge is still lacking regarding the obligation to pay income tax. The factors behind the lack of understanding of income tax are caused by internal factors that come from knowledge or individual characteristics of paying taxes. External factors originating from outside the student's self, such as carrying out tax counseling among students and trust in the government system that exists within the scope of taxation. Instilling knowledge of the obligation to pay income tax from an early age will lead to a positive mindset when one day the student becomes a taxpayer.

مستخلص البحث

يتم تطوير التكنولوجيا التي تسهل على شخص ما الحصول على دخل على وسائل التواصل الاجتماعي ، وخاصة على تطبيق تيكتوك. يمكن تضمين جعل الدخل في فئة ضريبة الدخل. يمكن تضمين تيكتوكر الذي يكون دخله مرتفعا كمعيار لدافعي الضرائب. ومع ذلك ، تم العثور على الجدل في الطلاب ضد عدم الفهم المتعلق بالالتزام بدفع الضرائب المستمدة من المعرفة وكذلك الثقة في النظام والحكومة.
تهدف هذه الدراسة إلى وصف فهم طلاب جامعة مولانا مالك إبراهيم الإسلامية الحكومية في مالانج للأموال النشطة على أنهم تيكتوكر مقابل الالتزام بدفع ضريبة الدخل. ما إذا كان الطالب النشط في التيكتوكر يعرف بالفعل أو يفهم اللوائح التي تنظم ضريبة الدخل على وجه التحديد.
يستخدم هذا البحث الأساليب القانونية التجريبية من خلال تطبيق منهج ظاهري موجود في جامعة مولانا مالك إبراهيم الإسلامية الحكومية مالانج ، وأنواع البيانات المستخدمة في هذه الدراسة هي البيانات الأولية والثانوية ، وطرق جمع البيانات في هذه الدراسة تستخدم تقنيات المقابلة والتوثيق.
وجدت نتائج هذه الدراسة العديد من الطلاب الذين كانت معرفتهم لا تزال تفتقر إلى الالتزام بدفع ضريبة الدخل. العوامل الكامنة وراء عدم فهم ضريبة الدخل ناتجة عن عوامل داخلية مستمدة من المعرفة أو الخصائص الفردية لدفع الضرائب. العوامل الخارجية التي تأتي من الطلاب الخارجيين مثل تنفيذ الاستشارات الضريبية بين الطلاب والثقة في النظام والحكومة في نطاق الضرائب.