Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning pada pesantren: Studi kasus di Pesantren Putri Salafiyah Bangil Pasuruan Jawa Timur

ABSTRAK

Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan salah satunya didukung oleh kurikulum yang berperan sebagai motor penggerak dalam melaksanakan pendidikan. Pada umumnya kurikulum pesantren yang menjadi arah pembelajaran tertentu, diwujudkan dalam bentuk penetapan kitab-kitab tertentu sesuai dengan tingkatan ilmu pengetahuan santri dengan model pembelajaran tuntas. Permasalahan mendasar, orang berasumsi bahwa dengan mempelajari kitab kuning sangat lama akan membuang-buang waktu tapi dengan belajar kitab kuning yang instant maka yang diperoleh hanya dapat membacanya saja tanpa mampu menjabarkan isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, pesantren ini dengan cirri khas kitab kuning mampu mengelola pembelajaran yang efektif dengan waktu yang relative dan yang diperoleh adalah tidak hanya mampu membacanya tetapi dapat menjabarkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penelitian ini difokuskan pada 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan, dan 4) pengawasan pembelajaran kitab kuning di pesantren Putri Salafiyah Bangil.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai studi kasus. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam terstruktur dan tidak terstruktur, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Pengecekan kredibilitas data dilakukan peneliti dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Temuan penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut : Pertama, Setiap tahun pelajaran pengasuh pesantren dengan melibatkan para staf menyusun perencanaan kegiatan pendidikan pesantren khususnya pembelajaran kitab kuning secara makro kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga pesantren. Perencanaan diterapkan dengan prinsip fleksibilitas, praktis, kontinyuitas, dan konsisten serta mandiri dengan control dan revisi terus menerus untuk penyempurnaan rencana berikutnya. Kedua, Struktur organisasi pesantren dibentuk dengan konsisten, azas musyawarah dan melibatkan seluruh warga pesantren serta berdasarkan tanggung jawab bersama. Anggota organisasi melaksanakan tugas dan kewajibannya penuh dengan tanggung jawab dilandasi keikhlasan dengan semangat ibadah dan pengabdian pada pesantren. Ketiga, Pelaksanaan pembelajaran kitab kuning dilakukan dalam semua kegiatan santri di pesantren dengan metode bervariatif dengan prinsip pemahaman dan pembiasaan serta keteladanan sehingga tercipta lingkungan pesantren yang kondusif, akademis dan religius berlandaskan keikhlasan dan pengabdian pada ilmu. Semua kegiatan terlaksana secara rutin dan konsisten yang melibatkan semua civitas pesantren dengan sistem komunikasi yang intensif. Keempat, Pengawasan dan penilaian sebagai tolok ukur keberhasilan dilakukan secara komprehensif, beragam, rutin dan berkesinambungan dengan prinsip kejujuran, obyektif dan konsisten, tegas dan proporsional dalam reward dan punishment serta melibatkan semua unsure dan dilaporkan secara periodic.

ABSTRACT

Islamic boarding schools as institutions of religious education is supported by curriculum as a driving force in implementing education. In general, the Islamic boarding school curriculum is being into learning a certain direction, expressed in terms of the determination of certain books in accordance with the levels of science students to complete learning model. The fundamental problem, people assume that by studying a very old Turats would be a waste of time but by learning the instant Turats which can be obtained only just read it without being able to describe the content contained there in. Therefore, the hallmark of this pesantren Turats are able to manage effective learning with a relative time and it obtained not only be able to read it but can describe and practice in daily life. Thus, this study focused on 1) planning, 2) organizing, 3) implementation, and 4) control of learning in Women’s Islamic Boarding School Salafiyah Bangil.

This study used a qualitative approach by using case studies. Data collection techniques used were structured and unstructured interviews , participant observation and documentation study. Checking the credibility of the data by researchers is using a triangulation of sources and triangulation methods. The findings of this study can be described as follows: First, each year, the chef of schools by involving staff planning learning activities, especially learning macro yellow book and then disseminated to all citizens of the Islamic boarding school. Planning principles are applied with flexibility, practicality, continuity, and self- consistent as well with revision control and continuous improvement plans for the next. Second, the organizational structure of schools set up with consistent, principles of consensus and involve all people in boarding schools and based on shared responsibility. Member organizations carry out their duties and obligations are full of responsibilities based on sincerity and devotion to the spirit of worship in schools. Third, implementation of the learning done in the yellow book all the activities of students in schools with varied methods of understanding and principles of habituation and exemplary schools so as to create a conducive environment, academic and religious basis of sincerity and devotion to science. All activities carried out regularly and consistently involving all civitas schools with intensive communication system. Fourth, monitoring and evaluation as a measure of success to be comprehensive, diverse, routine and continuous with the principles of honesty, objective and consistent, decisive and proportionate in reward and punishment as well as involving all the elements and reported periodically.