Subni, Muhammad (2007) Budaya Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
05920011.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Budaya merupakan kunci utama bagi sebuah organisasi untuk bisa menjadi produktif dan efektif. Tanpa budaya, perubahan dan perbaikan tidak akan bisa dilakukan dengan baik karena, sebagaimana diungkapkan Peterson (2007), budaya berpengaruh terhadap motivasi, dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas anggota organisasi. Sebuah organisasi tanpa budaya yang jelas dan baik, akan cenderung keropos dan tak akan mampu survive (Tjahyono, 2002: 64).
Gagasan yang memandang organisasi sebagai budaya merupakan fenomena yang relatif baru. Sebelumnya organisasi hanya dipandang sebagai alat yang rasional untuk mengkoordinasi dan mengendalikan sekelompok orang. Pandangan tentang pentingnya kedudukan budaya bagi sebuah organisasi juga mulai disadari oleh kalangan pendidikan. Sebagai sebuah institusi sosial, lembaga pendidikan dipandang memiliki kebudayaan tersendiri yang berbeda dengan budaya di institusi sosial lainnya.
Penelitian ini mengambil latar di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang, sebuah madrasah yang berhasil mengembangkan budaya organisasi sehingga bisa bangkit dari madrasah biasa menjadi salah satu madrasah unggulan di Kota Malang. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana proses budaya organisasi di MAN 3 Malang terbentuk dan apa yang melatari dari setiap tahapan proses pembentukan budaya tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan proses terbentuk budaya organisasi di MAN 3 Malang serta memahami latar belakang terbentuknya budaya organisasi tersebut. Dalam hal ini penulis akan merekonstruksi proses terbentuk nya budaya organisasi di MAN 3 Malang serta mengungkap hal- hal yang melatari setiap tahapan dalam proses pembentukan budaya tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui rancangan studi kasus dengan orientasi teoritis menggunakan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) wawancara mendalam, (2) observasi dan (3) dokumentasi. Informan diambil dengan teknik purposive sampling. Wujud data adalah kata-kata, catatan, laporan dan dokumen yang diperoleh dari para informan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan kriteria (1) credibility dengan tehnik perpanjangan waktu dan ketekunan pengamatan, serta triangulasi sumber, (2) dependability, dan (3) confirmability.
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa proses terbentuknya budaya organisasi yang kuat dan positif di MAN 3 Malang melalui empat tahapan, yaitu; (1) proses adaptasi, yaitu proses penyesuaian diri setelah terjadinya alih fungsi PGAN 6 Ta hun Malang menjadi MAN 3 Malang; (2) pencarian pola, yaitu dilakukannya beberapa upaya perubahan dan inovasi oleh anggota madrasah namun perubahan tersebut belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan karena belum didukung oleh sistem yang kuat; (3) membangun sistem, tahapa n ini ditandai dengan kehadiran seorang pemimpin berpengalaman yang berupaya mengartikulasikan nilai- nilai yang dia yakini kepada seluruh anggota sekolah, mengkomunikasikan visi- visinya, dan berupaya melakukan rekonstruksi perilaku anggota organisasi serta menyusun rencana perubahan dan merealisasikan perubahan tersebut bersama seluruh komponen yang ada dalam upaya pengembangan madrasah sesuai dengan perencanaan sebelumnya dengan tidak terlepas dari visi, misi, dan strategi madrasah; dan (4) terbentuknya b udaya organisasi, yaitu munculnya suatu budaya sebagai akibat visi, misi dan strategi serta pengalaman yang dimiliki oleh anggota organisasi dalam mengimplementasikan upaya-upaya perubahan di MAN 3 Malang. Budaya yang terbentuk tersebut dimanifestasikan de ngan saling bekerjasama antar anggota madrasah, upaya perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, kesadaran bersikap disiplin, serta dikembangkannya tradisi-tradisi keagamaan di madrasah.
Proses pembentukan b udaya organisasi di MAN 3 Malang pada akhirnya membentuk budaya organisasi adaptif yang bisa dilihat dari adanya upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya baik lingkungan internal maupun eksternal madrasah, memanfaatkan peluang upaya-upaya inovatif agar mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain serta terlihat adanya keberanian pemimpin untuk memprakarsai perubahan taktik atau strategi dalam upaya pengembangan lembaga, adanya keberanian untuk mengambil resiko, memiliki keyakinan yang tinggi serta bersifat proaktif terhadap kehidupan organisasi dan individu. Selain itu juga terlihat adanya upaya perbaikan terus menerus yaitu dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, lokakarya, pelatihan-pelatihan, studi banding dan sebagainya yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Dan tampak adanya dukungan yang kuat dari anggota organisasi untuk mengantarkan MAN 3 Malang menjadi lembaga pendidikan unggulan.
Hasil penelitian tentang budaya organisasi MAN 3 Malang ini diharapkan bisa dijadikan sebagai model atau acuan untuk pengembangan budaya di organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang sejenis dengan MAN 3 Malang.
ABSTRACT
Culture is the primary factor for an organization to become more productive and effective. Without the culture, changing and improvement will not happen well because, as Peterson (2007) said that culture affects motivation, and motivation affects productivities of organization members. The organization without a good and positive culture will be porous and unable survives (Tjahyono, 2002: 64).
The idea that appears the organization as a culture is a new phenomenon. Organizations were only seen as a rational tool to organize and manage a group of people. Now, the importance of organizational culture has been realized not only by managers of a company but also by educators. As a social organization, the educational institution is appeared as an organization that has a personal culture. The culture of which is different with the culture of other social organization.
The place of this research is in Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang, a school which succeed in developing a positive organizational culture and has been able to be one of the good schools in Malang. The focus of this research is questioning about how the organizational culture of MAN 3 Malang is formed and what the background of the culture in each level of forming process is.
The purposes of this research are to understand and describe the forming process of organizational culture in MAN 3 Malang and to understand the background of each process level. This research use a qualitative research approach toward a case study and use a phenomenology approach as its theoretical orientation. The method of collecting data is conducted with; (1) interview, (2) observation, and (3) documentation. Informants are taken by purposive sampling technique. Data forms are such as words, notes, reports, and documents that are taken from the informants. Data analysis techniq ues are processed with reducing, displaying, and concluding data. And checking criteria of data validities are; (1) credibility with prolong engagement, persistent observation, and triangulation of sources, (2) dependability, and (3) conformability.
The result of this research shows that the forming process of organizational culture in MAN 3 Malang has four levels, they are; (1) adaptation process, is the adapting process after changing P GAN 6 Tahun Malang into MAN 3 Malang happened; (2) searching pattern, it is done by doing some movements and motivations by the members of school even the efforts didn’t give the results as like as hope; (3) developing system, this system is symbolized by attending an experienced principal who effort to articulate the believed values by the school members, he communicated his visions and effort to reconstruct the behavior of the school members, managed movements, planned and related the movements with all component of school that unchained from visions, missions and strateg ies of school and (4) the culture existence, the culture is formed as the effect of visions, mission, strategies and experiences of school members in implementing efforts movement in MAN 3 Malang. The formed culture is manifested by doing cooperation amon g school members, continuous improvement, discipline awareness, and practicing the religious traditions in school.
The organizational culture in MAN 3 Malang is developed adaptively. The school did efforts to adapt with the internal and external environment, exploited chances around them, and the principal dare to do changing, taking risks, having the high believe in order to develop school. They also did the continuous improvement by doing seminar, workshops, training and comparative study. And the school members has supported the principal in order to bring the school to be an excellent school. From this research is hoped that the results can become a model for developing culture in other educational institution.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisor: | Nimran, Umar |
Keywords: | Budaya Organisasi; Madrasah Aliyah; Organizational Culture; Madrasah Aliyah |
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Koko Prasetyo |
Date Deposited: | 27 Jun 2023 10:46 |
Last Modified: | 27 Jun 2023 10:46 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/51333 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |