Nazwan, Albi (2023) Pelarangan perkawinan terhadap perempuan Arab dengan laki-laki non Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
19210018.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan adat serta budaya yang beranekaragam. Keanekaragam ini juga mempengaruhi praktik perkawinan yang hidup dalam masyarakatnya. Salah satu contohnya adalah praktik perkawinan endogami yang terjadi pada warga keturunan Arab di Indonesia. Budaya patriarki juga patriarkat, menjadikan praktik endogami masih terjadi pada kalangan keturunan Arab di Indonesia akibat adanya rasa khawatir kehilangan marga. Tujuan penelitian dibuat adalah Untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelarangan perkawinan terhadap perempuan Arab dengan laki-laki non Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor dan untuk mengetahui serta menganalisis konsep kafa’ah menurut pandangan perempuan keturunan Arab dalam perkawinan.
Penelitian ini berjenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Oleh karenanya, data yang dihasilkan menjadi lebih akurat karena penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung fenomena dan perilaku masyarakat serta hukum yang hidup di dalamnya. Selain itu, metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara sebagai sumber data primer dan dokumentasi sebagai sumber data sekunder. Kemudian data diolah dengan menggunakan beberapa langkah seperti pemeriksaan data, klasifikasi, analisis data dan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: Pertama, faktor terjadinya pelarangan perkawinan perempuan Arab dengan laki-laki non Arab di Kelurahan Empang Kota Bogor disebabkan karena ingin menikah kembali dengan sesama Arab sebagaimana budaya orang tuanya dahulu yang menikah dengan sesama Arab, serta ada rasa khawatir jika marga anaknya tidak ada, maka akan dikucilkan di lingkungannya. Selain itu, faktor lainnya adalah karena mereka ingin menikahkan dengan siapa yang mereka kenal disamping mereka berada pada lingkungan yang mayoritas keturunan Arab. Faktor selanjutnya adalah kebiasaan orang Arab yang biasanya menggunakan nama panjang dengan sebutan ‘bin’, tujuannya adalah agar bisa saling mengenal antar tingkatan nasab. Dan faktor terakhir adalah agar bisa menjalin tali silaturahmi menjadi lebih dekat antar sesama keluarga sekaligus menjaga budaya agar lebih tertata, seperti budaya warga keturunan Arab mengenai aturan ketat yang biasanya ada pada perempuan keturunan Arab. Walaupun demikian, aturan ini merupakan budaya sehingga setiap keluarga mempunyai aturan lain yang berbeda. Ada yang melarang, menyarankan untuk tidak atau bahkan membolehkan. Kedua, konsep kafa’ah menurut perempuan keturunan Arab selain daripada yang dimaksud dalam Hadist adalah kafa’ah secara agama, pendidikan, nasab, harta dan kecantikan.
ABSTRACT
Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world and diverse customs and cultures. This diversity also influences the practice of marriage in the community. One example is the practice of endogamous marriages that occurs among citizens of Arab descent in Indonesia. Patriarchal culture is also patriarchal, making the practice of endogamy still common among Arab descendants in Indonesia due to the fear of losing one's clan. The purpose of the research was to find out and analyze the factors that led to the prohibition of marriages for Arab women and non-Arab men in Empang Village, Bogor City, and to find out and analyze the concept of kafa'ah according to the views of women of Arab descent in marriage.
This research uses empirical legal research with a qualitative approach. Therefore, the resulting data is written in a qualitatively descriptive form. In addition, the data collection method was carried out using interviews as the primary data source and documentation as the secondary data source. Then the data is processed using several steps, such as data checking, classification, data analysis, and drawing conclusions.
According to the findings of this study first, the reason for the prohibition of marriages between Arab women and non-Arab men in Empang Village, Bogor City, was a desire to remarry with fellow Arabs, as was the culture of their parents, who married other Arabs, and a fear that their child's surname would be ostracized in the environment. In addition, another factor is that they want to marry someone they know, besides being in an environment where the majority are of Arab descent. The next factor is the habit of Arabs, who usually use a long name like "bin." The goal is to get to know each other between levels of lineage. And the last factor is being able to establish friendly ties to become closer among families while at the same time maintaining culture so that it is more orderly, such as the culture of citizens of Arab descent regarding the strict rules that usually exist for women of Arab descent. However, these rules are cultural, so every family has different ones. There are those who forbid, suggest not, or even allow. Then the second, according to women of Arab descent, besides what is meant in the Hadith, kafa’ah is kafa’ah in religion, education, lineage, wealth, and beauty.
مستخلص البحث
إندونيسيا هي دولة بها أكبر عدد من المسلمين في العالم ولديها عادات وثقافات متنوعة. يؤثر هذا التنوع أيضًا على ممارسة الزواج في المجتمع. أحد الأمثلة على ذلك هو ممارسة زواج الأقارب الذي يحدث بين المواطنين من أصل عربي في إندونيسيا. الثقافة الأبوية هي أيضًا ثقافة أبوية ، مما يجعل ممارسة زواج الأقارب لا تزال شائعة بين الأحفاد العرب في إندونيسيا بسبب الخوف من فقدان عشيرة المرء. كان الغرض من البحث هو معرفة وتحليل العوامل التي أدت إلى تحريم زواج النساء العربيات والرجال غير العرب في قرية إمبانج ، مدينة بوغور ، ومعرفة وتحليل مفهوم الكفاءه حسب آراء النساء المنحدرات من أصل عربي في الزواج.
يستخدم هذا البحث البحث القانوني التجريبي بنهج نوعي. لذلك ، تتم كتابة البيانات الناتجة في شكل وصفي نوعي. بالإضافة إلى ذلك ، تم تنفيذ طريقة جمع البيانات باستخدام المقابلات كمصدر أساسي للبيانات والتوثيق كمصدر ثانوي للبيانات. ثم تتم معالجة البيانات باستخدام عدة خطوات ، مثل فحص البيانات ، والتصنيف ، وتحليل البيانات ، واستخلاص النتائج.
وبحسب نتائج هذه الدراسة ، فإن سبب تحريم الزواج بين النساء العربيات والرجال غير العرب في قرية إمبانج بمدينة بوغور ، هو الرغبة في الزواج مرة أخرى مع إخوانهم العرب ، كما كانت ثقافة والديهم المتزوجين من غيرهم. العرب ، وخوفهم من نبذ لقب طفلهم في البيئة. بالإضافة إلى ذلك ، هناك عامل آخر هو أنهم يريدون الزواج من شخص يعرفونه ، إلى جانب كونهم في بيئة معظمها من أصل عربي. العامل التالي هو عادة العرب ، الذين عادة ما يستخدمون اسما طويلا مثل "بن". الهدف هو التعرف على بعضنا البعض بين مستويات النسب. والعامل الأخير هو القدرة على إقامة علاقات ودية لتصبح أقرب بين العائلات مع الحفاظ في نفس الوقت على الثقافة بحيث تكون أكثر تنظيماً ، مثل ثقافة المواطنين من أصل عربي فيما يتعلق بالقواعد الصارمة التي عادة ما توجد للمرأة العربية. نزول. ومع ذلك ، فإن هذه القواعد ثقافية ، لذلك لكل عائلة قواعد مختلفة. هناك من يمنع ، أو يقترح ، أو حتى يسمح. ثم عند النساء من أصل عربي: فغير المراد في الحديث: الكفة هي الكفة في الدين ، والتعليم ، والنسب ، والمال ، والجمال.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Cholil, Mufidah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Kata Kunci: Perkawinan, Pelarangan, Kafa’ah; Keywords: Marriage, Prohibition, Kafa'ah; الكلمات المرشدة: الزواج, المنع, الكفة | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Albi Nazwan | ||||||
Date Deposited: | 27 Apr 2023 09:29 | ||||||
Last Modified: | 27 Apr 2023 09:29 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49678 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |