Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas 2D untuk identifikasi kesuburan tanah: Studi kasus tanah pertanian daerah bedengan malang

ABSTRAK

Swasembada pangan di Indonesia sampai saat ini masih belum tercapai. Kebanyakan bahan pangan pokok merupakan hasil mengimpor dari negara lain. Hal ini dimungkinkan kualitas pertanian di Indonesia yang masih kurang baik. Selain itu, maraknya kegiatan alih fungsi lahan dikota-kota besar seperti di malang dapat menyebabkan turunnya tingkat ketersediaan bahan pangan. Dilakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan, diantaranya dilakukan pemanfaatan lahan kering sebagai media pertanian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kesuburan tanah dan penentuan zona konduktif tanah dengan menggunakan aplikasi metode geolistrik resistivitas secara mapping horizontal dan mapping vertikal. Dari interpretasi data resistivitas mapping horisontal, akan memberikan informasi pola sebaran resistivitas, sedangkan interpretasi data mapping vertikal memberikan informasi letak zona konduktif tanah yang diperkirakan sebagai tanah dengan kandungan mineral penyubur tanah yang relatif banyak. Sementara sebagai faktor yang berhubungan dengan kesuburan tanah, resistivitas dibandingan dengan sebaran nilai pH tanah.

Berdasarkan hasil analisa pola sebaran resistivitas pada kedalaman 1m diperoleh nilai berkisar antara 20-95 ��m dan pada kedalaman 2m berkisar antara 16-76��m. Sebaran nilai resistivitas semu yang rendah (16-20��m) pada titik bujur antara 670015- 670018 UTM berkembang dari selatan ke utara sampai titik lintang 9120103 UTM kemudian berbelok ke arah timur laut area penelitian. Dari analisa peta sebaran resistivitas, ditentukan zona konduktif sesuai sebaran nilai resistivitas semu rendah, dan diperoleh nilai resistivitas 3.30 ��m (EC 3.03 dS/m) pada kedalaman 1.01-1.50 m. Hasil ini didukung dari data pengukuran kadar C-organik, P-tersedia dan K-tersedia dengan hasil kandungan yang rendah. Hubungan antara resistivitas dan pH tanah berbanding terbalik dengan korelasi r = -0.821 dan regresi r2 = 0.675.

ABSTRACT

Food self-sufficiency in Indonesia until now still can not be achieved. Most of staple foods are the result of import from other countries. It is possible that the quality of agriculture in Indonesia is still not good enough. In addition, the rise of land conversion activities in big cities like Malang could can a decline in the availability of foods. Numerous attempts have been carried out to fulfill food needs, such exploition of dry land as agriculture media.

This study aimed to obtain information on soil fertility and to determine soil conductive zone by using resistivity geoelectric method application in horizontal mapping and vertical mapping way. The horizontal mapping resistivity data interpretation provides information of resistivity distribution pattern, and the vertical mapping data interpretation provides information of the location of the conductive zone land which is expected as the land with large mineral soil conditioner. Resistivity compared to the distribution of soil pH value as factor related to soil fertility.

Resistivity distribution analysis at a depth 1m was obtained 20-95 Ωm and at depth of 2m, was obtained 16-76Ωm. Distribution of low apparent resistivity values (16- 20Ωm) at the point of longitude for 670015-670018 UTM spreads over from south to north to the point of latitude 9120103 UTM then turn reverse toward the northeast research area. From the analysis of the resistivity distribution maps, it was determined the conductive zone in accordance with the distribution of low apparent resistivity values, the resistivity values was obtained 3,30 Ωm (3,03 EC dS / m) at a depth of 1.01-1.50 m. These results were supported from the measurement of C-organic level, P-evailable, and K-evailable with a low content result. The relationship between the resistivity and soil pH is inversely proportional to the correlation r = -0.821 and regression r2 = 0.675.