Analisis kadar Logam Merkuri (Hg) dan Kadmium (Cd) pada kerupuk Teripang Terung (Phyllophorus Sp.) mentah dan matang asal Kenjeran Surabaya secara Spektroskopi Serapan Atom (SSA)

ABSTRAK

Kerupuk teripang Terung (Phyllophorus sp.) atau kerupuk Terung merupakan salah satu makanan olahan dari hasil tangkapan laut. Kerupuk tersebut diolah dari teripang Terung segar. Kerupuk yang memiliki kandungan gizi karbohidrat, fosfat, vitamin dan protein tinggi ini cukup digemari masyarakat. Kerupuk Terung diduga tercemar logam Hg dan Cd yang berasal dari bahan dasar dan proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam Hg dan Cd yang terkandung dalam kerupuk Terung mentah dan matang asal Kenjeran Surabaya. Sampel diperoleh dari tiga pengolah kerupuk Terung di Pantai Kenjeran Surabaya. Tahap penelitian meliputi destruksi basah metode tertutup menggunakan refluks untuk analisis Hg, dan terbuka menggunakan hotplate untuk analisis Cd dengan penambahan zat pengoksidasi HNO3 p.a, H2SO4 p.a dan H2O2 (6:2:1) ke dalam 5 gr sampel, pemanasan pada suhu 100 oC dan penyaringan. Kadar Hg dan Cd diukur menggunakan Spektrometri Serapan Atom (SSA), metode Vapor Generation Accessory (VGA) pada panjang gelombang 253,7 nm untuk logam Hg dan metode flame pada panjang gelombang 228,8 nm untuk logam Cd. Analisis SSA menunjukkan bahwa kadar logam Hg dalam kerupuk Terung dari tiga pengolah dalam kondisi mentah berturut-turut terdeteksi sebesar 0,0852 mg/kg; 0,0839 mg/Kg; 0,0756 mg/Kg dan dalam kondisi matang 0,0767 mg/Kg; 0,1532 mg/Kg; 0,1258 mg/Kg. Kadar tersebut tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh BPOM 2009 yaitu sebesar 1 ppm. Sedangkan kadar logam Cd dalam kerupuk Terung mentah berturut-turut terdetekti sebesar 0,4217 mg/kg; 1,1269 mg/Kg; 1,1889 mg/Kg dan dalam kondisi matang 1,4849 mg/Kg; 2,1045 mg/Kg; 1,0078 mg/Kg. Kadar tersebut telah melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh BPOM 2009 yaitu sebesar 1 ppm.

ABSTRACT

Teripang Terung (Phyllophorus sp.) crackers is one of the processed sea foods from fresh Teripang Terung. Though the crackers contains carbohydrate nutrient, phosphate, vitamins and high protein. The crackers is suspected to be contaminated by mercury (Hg) and cadmium (Cd). This study aims to determine the levels of Hg and Cd concentration in fried and un-fried cracker of Kenjeran Surabaya. The sample was collected from three supplier of teripang crackers at Kenjeran Beach, Surabaya. The sample were destructed via closed wet digestion using hot-plate reflux for Hg analysis and opened one for Cd analysis. The steps involved the addition of oxidizing agent of HNO3 p.a, H2SO4 p.a, and H2O2 (6:2:1) into 5 grams of sample at a temperature of 100°C. The filtered sample was applied for Vapor Generator Accessory-Atomic Absorption Spectroscopy (VGA-AAS) at wavelength of 253,7 nm for Hg. Other flame method was applied for Cd at a wavelength of 228,8 nm. The research showed that the concentration of Hg of the un-fried sample were 0,0575 mg/kg; 0,0687 mg/Kg and 0,0493 mg/Kg while in fried sample were 0,0591 mg/Kg; 0,0979 mg/Kg; and 0,0748 mg/Kg respectively. The concentration of Cd in the un-fried sample was measured as 0,4217 mg/kg; 1,1269 mg/Kg; and 1,1889 mg/Kg while in the fried sample were 1,4849 mg/Kg; 2,1045 mg/Kg; and 1,0078 mg/Kg, respectively.