Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid Akar Pulai (Alstonia Scholaris L.R.Br) menggunakan variasi pelarut dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

ABSTRAK

Allah SWT memberikan banyak nikmat kepada manusia, salah satunya tumbuh- tumbuhan yang baik (QS. as-Syu’araa’: 7). Pulai merupakan tumbuhan jenis kamboja yang memiliki potensi besar di bidang obat-obatan. Masyarakat di Indonesia sering memanfaatkan pulai sebagai obat tradisional. Alkaloid dalam pulai telah aktif sebagai antitoksoplasmosis. Akar merupakan bagian yang diasumsikan mengandung alkaloid lebih banyak dibandingkan bagian lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi senyawa alkaloid dalam akar pulai menggunakan variasi pelarut.

Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 95 %. Ekstrak kental ditambahkan HCl 2 N, dibasakan dengan NH4OH kemudian diekstraksi secara bertingkat dengan tiga variasi pelarut yaitu n-heksana, kloroform dan etil asetat. Masing-masing fraksi dipekatkan kemudian diuji fitokimia dan diidentifikasi menggunakan KLT analitik. Ekstrak terbaik dari 3 variasi pelarut dipisahkan dengan KLT preparatif dan isolatnya dikarakterisasi menggunakan FTIR.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi ialah pada ekstrak alkaloid larut kloroform sebesar 2,03 %. Uji fitokimia menunjukkan tiga ekstrak yang diperoleh, positif mengandung alkaloid dan didukung dengan identifikasi menggunakan KLT analitik, yaitu munculnya warna jingga di bawah pengamatan lampu UV λ 366 nm. Ekstrak alkaloid larut n-heksana menggunakan eluen kloroform: n-heksana (2:1) (Rf 0,61) sedangkan pada ekstrak alkaloid larut kloroform (Rf 0,67) dan alkaloid larut etil asetat (0,77) menggunakan eluen kloroform: metanol: amoniak (85:15:1). Pemisahan menggunakan KLT preparatif dilakukan terhadap ekstrak terbaik yaitu alkaloid larut kloroform. Karakterisasi menggunakan FTIR terhadap 2 isolat yang diduga sebagai alkaloid, menunjukkan adanya serapan khas senyawa alkaloid yaitu N–H (3449 cm-1 dan 3440 cm-1) dan C–N (1218 cm-1 dan 1219 cm-1).

ABSTRACT

Allah SWT gives many blessings to human, one of them is good plants (QS. asy- Syu’araa’: 7). Pulai is a kind of frangipani plants that have great potential in the field of medicine. People in Indonesian utilizing pulai as a traditional medicine. Alkaloids in the pulai has been active as antitoxoplasmosis. Root is the part that is assumed contain alkaloids more than other parts. This research was do to isolate the alkaloid compounds in the root of pulai using solvent variations.

Extraction of active compounds is do by maceration method using ethanol 95%. The ethanol extract was added 2 N HCl, basified with NH4OH and then extracted in stages with three variations of solvent is n-hexane, chloroform and ethyl acetate. Each fraction was concentrated and then tested phytochemical and identified using analytical TLC. The best extract of three variations solvent separated with preparative TLC and isolates were characterized using FTIR.

The results showed that the highest yield was in the chloroform-soluble alkaloid extract of 2.03%. Phytochemical test showed three extracts obtained, positive for containing alkaloids and supported by identification using analytical TLC, namely the emergence of orange color under UV light observation λ 366 nm. Alkaloid extract soluble n-hexane using eluent chloroform: n-hexane (2: 1) (Rf 0,61), while the alkaloid extract soluble chloroform (Rf 0,67) and ethyl acetate soluble alkaloids (0,77) using eluent chloroform: methanol: ammonia (85: 15: 1). Separation using preparative TLC do to the best extract that is chloroform soluble alkaloids. Characterization using FTIR to two isolates allegedly as alkaloids, showed a typical absorption alkaloid compound that is N-H (3449 cm-1 and 3440 cm-1) and C-N (1218 cm-1 and 1219 cm-1).