Kasanah, Umi (2016) Peran kompetensi psikologis mediator pada proses mediasi kasus perceraian di Pengadilan Agama Kota Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
11410071.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Angka perceraian di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun baik di kota besar maupun di kota-kota kecil. Sejak Januari hingga November 2015 ada 2.758 kasus perceraian di PA Kota Malang dan jumlah ini meningkat sekitar 6% dibandingkan tahun 2014 lalu. Proses mediasi sesungguhnya kaya dengan unsur-unsur psikologis untuk menyelesaikan sengketa pernikahan yang merupakan unsur penting sebagai penentu dalam keberhasilan pengambilan keputusan perdamaian (decision maker) dan untuk meminimalisir angka perceraian. Akan tetapi mediasi untuk kasus perceraian ditemukan sejumlah masalah salah satunya bersifat pragmatis dan masih mengabaikan sisi psikologis mediasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana kompetensi psikologis dalam mediasi dan apa saja penyebab kegagalan mediasi sebagai upaya perdamaian utuk menekan angka perceraian di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan study kasus dengan menggunakan analisis wacana. Subyek penelitian adalah mediator di Pengadilan Agama kota Malang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi kendala mediator dalam melaksanakan mediasi, sehingga tidak mampu menekan secara signifikan angka perceraian yang merupakan tujuan mediasi yaitu mencari kesepakatan bersama untuk berdamai. Faktor internal kompetensi psikologis mediator termasuk didalamnya ketrampilan psikologi komunikasi, skill memahami akar masalah, skill negosiasi dan persuasi. Faktor eksternal; egosentrisme masing-masing pihak, tekad bulat untuk bercerai, penumpukan kasus dengan waktu yang sedikit, infrastruktur mediasi, ketidak jelasan kasus yang diperoleh mediator. Berdasarkan kendala tersebut menyebabkan tugas pokok dan fungsi mediator tidak berjalan secara optimal, sehingga mediator yang diharapkan sebagai pihak yang membantu proses perdamaian selama ini belum bisa menekan angka perceraian di kota Malang yang terus meningkat. Karena mediasi hanya bersifat sebagai formalitas rangkaian acara di pengadilan.
ENGLISH:
The divorce rate in Indonesia to increase from year to year, both in large cities and small towns. From January until November 2015 there are 2.758 cases of divorce in religious courts Malang and this number increased by approximately 6% compared to 2014 last. The mediation process actually many elements of psychological marriage to settle disputes which are important as a determinant in the success of the decision making peace (decision maker) and to minimize the divorce rate. But mediation for divorce cases was found a number of problems one of them are pragmatic and they are ignore the psychological side of mediation. Based on this the researchers want to know how the psychological competence in mediation and any causes of failure of mediation as peace efforts to reduce the rate of divorces in Malang. This study uses a case study approach using discourse analysis. Subject were mediators in the religious courts of Malang city.
The results showed that there were internal factors and external factors that become obstacles mediator in implement mediation. So, it is not able to significantly suppress the divorce rate in the purpose of mediation is to look for a joint agreement to make peace. Internal factors psychological competence of mediators including the psychology of communication skills, the skills to understand the root of the problem, negotiation and persuasion skills. External factors: egocentricity of each party, determined to divorce, stacking cases with little time, mediation infrastructure, unclear cases derived mediators. Based on these constraints cause duties and functions of the mediator is not running optimally, so that the mediator is expected as aiding the peace process has not been able to reduce the number of divorces in the city of Malang. Because mediation just formality series agenda in court.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Analisis Tugas Mediator; Kompetensi Psikologis Mediator; Perceraian; Analysis Of Task Mediator; The Mediator Psychological Competence; Divorce | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Dian Anesti | ||||||
Date Deposited: | 06 Dec 2016 17:53 | ||||||
Last Modified: | 06 Dec 2016 17:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4937 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |