Kajian variasi konsentrasi Ragi Tape dan waktu Fermentasi Limbah Padat Industri Tapioka (Onggok) menjadi Bioetanol

ABSTRAK

Bioetanol mempunyai prospek yang baik sebagai bahan bakar alternatif. Bioetanol selain sebagai campuran bahan bakar, juga mempunyai kelebihan yaitu pembakaran yang dihasilkan lebih bersih sehingga ramah lingkungan, emisi gas buangnya rendah serta mudah terurai sehingga aman untuk digunakan. Ketersediaan limbah padat industri tapioka (onggok) terus meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi tapioka. Kandungan karbohidrat onggok masih tinggi yaitu mencapai 63 – 68 % sehingga, berpotensi sebagai bahan dasar dari produksi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi tape dan pengaruh waktu fermentasi limbah padat industri tapioka (onggok) terhadap kadar bioetanol.

Pada penelitian ini produksi bioetanol dari limbah padat industri tapioka (onggok) diawali dengan Sakarifikasi pati menjadi glukosa dilakukan menggunakan enzim α- amilase dan kadar glukosa hasil sakarifikasi ditentukan dengan metode Somogyi Nelson. Dilakukan fermentasi dengan variasi konsentrasi ragi tape (10, 15, 20, 25 dan 30 %) dan variasi waktu fermentasi (5, 7, 9 dan 11 hari. Selanjutnya dilakukan destilasi dan penentuan kadar etanol menggunakan metode berat jenis. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) untuk menguji adanya perbedaan konsentrasi kadar (%) etanol filtrat hasil hidrolisis sewaktu fermentasi. Apabila terjadi perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsetrasi ragi tape berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan, hasil optimum didapatkan pada penambahan kadar ragi 20 % dengan rata-rata kadar etanol 5,75 %. Waktu fermentasi juga berpengaruh terhadap kadar etanol, fermentasi selama 7 hari merupakan perlakuan terbaik dengan rata-rata kadar etanol 7,39 %. Dari hasil analisis ANOVA menunjukkan variasi konsentrasi ragi tape dan waktu fermentasi berpengaruh sangat nyata (p < 0,05) terhadap kadar etanol hasil fermentasi.

ABSTRACT

Bioethanol has a good prospect as an alternative fuel. Besides as a mixture of fuel, bioethanol are environmental friendly because it’s combustion is clean, low gas emission and easily biodegradable. The solid waste of tapioka (onggok) increase as well as increasing of tapioka production. Onggok contains of 63 – 68 % carbohidrat that potentially use for raw material to produce bioethanol. This study aims to determine the effect of yeast concentration and fermentation time of tapioca industries solid waste to the amount bioethanol production.

In this study, bioethanol production from tapioca industries solid waste (onggok) begins with saccharification of tapioca starch into glucose by α-amylase enzyme. Glucose amount as a saccharification result were determined using Somoyi-Nelson method. The fermentation done using yeast tape with concentration (10, 15, 20, 25 and 30 %), by variation of fermentation time (5, 7, 9 and 11 days). Ethanol separated by distillation and ethanol amount were determined by density convertion method. Data analys used analysis of varian (ANOVA) to determine the ethanol amount (%) as a filtrate of hydrolysis during fermentation and contive with BNT test 5 % level.

The results showed that the concentration of yeast tape affect ethanol amount produced, the optimum results obtained on the addition of yeast concentration of 20 % with an average of 5,75 % ethanol. Fermentation time also effect of ethanol content where 7 days is best treatment with ethanol content of 7,39 %. The analysis of ANOVA’s result show that the yeast tape concentration and fermentation time give a significant influence (p < 0,05) to ethanol concentration as fermentation’s result.